'Mysterious Girl at Prince Xavier's Birthday' 'An Mysterious Expert Dancer' 'Masquerade really Enchanting' 'This Girl, Prince Xavier's Woman?'
Xavier membaca headline halaman koran depan. Mereka belum melihat wajah Audrey ternyata. Ya waktu itu Audrey langsung digeret sama Siska sih.
Tiba-tiba Andre masuk ke ruangan Xavier. "Xavier!" Panggilnya. "Ayahmu marah besar melihat koran hari ini. Sepertinya kamu bakalan dicarikan fiancé."
Xavier menatap Andre, lalu tersenyum sinis. "Aku gak peduli. Memang seharusnya calon raja dijodohkan, bukan." Jawab Xavier. "Aku gak tertarik dalam hal percintaan."
"Ya tapi King Anthony mengira kamu jatuh cinta sama cewe yang gak diketauhi latar belakangnya itu. Dia gak mau kamu berakir kayak cerita Cinderella itulo, menikah dengan anak miskin." Kata Andre sambil tertawa. "Like you, he don't love love."
Xavier lalu tersenyum. Lalu dia teringat sesuatu. Pandanganya dipindahkan dari koran ke Andre. "Ohya, kamu udah tau lambang bangsawan kelas atas mana yang ada di kotak music Audrey itu?"
Andre duduk sambil mengamati bola dunia yang ada dipojok ruangan. "Belum. Sepertinya bukan bangsawan kelas atas negara Spingloer. Mungkin negara Summehosh, Icelue, Fallatum atau mungkin Enseasen."
"Menarik. Kalo gitu coba kamu cari sampe ketemu. Kotak musik itu milik heir suatu bangsawan. Seharusnya mudah mencarinya."
"Oke!" Jawab Andre langsung. "Ohya, bentar lagi aku sama ayah mau ke tempatnya Siska buat bayar uang baju. Mau ikut?"
** ** ** **
Audrey berbaring di padang bungga. Pandanganya melihat langit yang cerah. Melihat awan yang bergerak sambil menghitungnya. Diam-diam dia tertidur dengan bunga sebagai bantalnya.
--
"Suatu hari, aku mau mendirikan istana di padang bunga! Jadi aku bisa liat bunga tiap hari!" Kata cewe itu tertawa sambil membentangkan tanganya."Tapi, mendirikan istana di padang bunga berati membunuh sebagian bunga yang tumbuh di tanah, bukan." Kata cowo berambut pirang itu.
"Ah benar. Aku gakmau melihat bunga disini menghilang." Anak cewe itu menjadi sedih.
Anak cowo pirang itu tersenyum. "Kalo gitu, kamu buat istananya di batu yang disana aja. Gak bakalan membunuh bunga bunga yang ada disana."
Anak cewe pirang itu pun tersenyum. "Oke! Kalo gitu, kita ukir nama di batu itu ayo!"
--"Kak Audrey !!" Teriak anak kecil, membangunkan Audrey.
Audrey terbangun lalu melihat ke arah anak kecil itu. "Evelyn? Kenapa?"
"Ibu sakit lagi!" Mendengar perkataan Evelyn, Audrey segera mengandeng anak itu lalu pergi ke arah desa.
Audrey memang terkenal sebagai dokter disana. Bukan, lebih tepatnya sebagai orang yang tau obat buat penyakit.
Sampai di pondok kecil, Audrey melihat ibu Evelyn yang terbaring di ranjang. Audrey lalu mengamatinya sedikit lalu mengeluarkan beberapa tanaman dalam pocketnya dan menumbuknya.
Dia lalu memberikannya ke ibu tsb. "Gimana? Sudah baikan?" Tanya Audrey.
"Ya." Jawabnya pelan. "Masi lemes tapi rasa panasnya udah berkurang."
Audrey lalu tersenyum mendengar perkataan ibu itu.
"Eh ada Princess Healer!" Tau-tau ada ibu lain yang masuk ke pondok. "Ini Drey, pinggul ibu akhir-akhir ini sakit. Kenapa ya? Kamu punya obatnya?"
** ** ** **
Siska memakai mantel hitam yang menyembunyikan rambut pirangnya. Dia lalu masuk ke sebuah castil kecil di hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade: The Lost Princess
Fantasy"This is a story about once upon a time, when magic still lays." Audrey sebenarnya adalah Kylen, putri Enseasen yang hilang. Dia tidak tau itu, dia disembunyikan oleh Siska. Hari demi hari berlanjut dan petualangannya semakin bertambah. Terjebak ol...