1 "Breakable Amulet"

30.7K 840 28
                                    

"Ah! Topiku!" Teriak seorang anak perempuan di tengah padang bungga saat topinya terbang karena angin; berusaha mengejarnya.

Ilalang-ilalang bergesekan dengan angin yang cukup kencang pagi itu. Angin yang sama yang membuat topi itu semakin terbang menjauh. Dengan putus asa, anak perempuan itu tetap memacu kakinya. Topi itu adalah topi favorit-nya, dia tidak mau kehilangannya.

Untung saja, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki muncul didepannya, tangannya menangkap topi itu. Setelah berjalan beberapa langkah, dia berbicara, "Ini topimu." Sambil menyerahkan topi berwarna putih dengan pita pink.

"Ahh! Terima kasih." Anak kecil perempuan itu tersenyum. "Namamu siapa?" Tanya anak kecil itu, senyumannya sekarang sudah berubah menjadi tawa. Tangan kecilnya mengengam erat topinya, rambut pirangnya berkibaran indah diterbangkan angin.

"Kamu, Kylen ya?" Tanya cowo itu, jelas-jelas tidak menjawab pertanyaan awal cewe kecil itu.

Anak perempuan itu mengganguk. "Iya. Kok tau?" Matanya membesar dan kepalanya dimiringkan sedikit ke kanan.

Anak laki-laki itu tersenyum, manis sekali sampai membuat pipi Kylen memerah. "Ah iya, mungkin kita akan sering ketemu setelah ini. Mungkin." Kata cowo itu masih sambil tersenyum. Senyumannya indah, sungguh. Seperti kupu-kupu berterbangan.

Gadis itu terpanah melihatnya. "Kamu umur berapa?" Tanya gadis itu.

"Mm? 7 tahun. Kenapa?" Jawab anak cowo itu.

Gadis kecil itu mengangkat jarinya dan mulai menghitung. "Sekarang aku umur 5 tahun. Berati, 11 tahun lagi! 11 tahun lagi, kesini dan temui Kylen ya! Menikah! Kita akan menikah!" Teriak gadis itu kegirangan.

Anak cowo itu tertawa. "Ya, kalau fiancé mu itu mengijinkan."

"Ahh benar." Anak itu terlihat sedih. "Ada dia ya." Anak itu berpikir sebentar. "Kalo gitu! Ini aku kasih cincin. Pergi kesini 10 tahun lagi sambil membawa cincin ini. Mungkin saat itu, hubungan fiancé-ku udah putus! Oke? Janji ya!"

** ** ** ** **
10 Tahun Kemudian
** ** ** ** **

"Putri Kylen masi belum diketemukan, Pangeran Aiden resah." Baca ibu Siska di headline koran. Dia mulai mengisap teh panas yang sudah hampir hapos. "Haah. Kenapa pangeran Aiden gak cari fiancé baru aja sih?" Omelnya setengah bergurau.

Audrey tertawa pelan. "Ibu, mereka kan soul mate, tidak bisa dipisahkan dong!"

"Tetapi meskipun, Pangeran Aiden sudah terbukti kegantengannya. Dan lagipula, udah 10 tahun Kylen hilang, belum tentu masih hidup atau tidak bukan?"

"Hush!!" Audrey berhenti sesaat dari kegitaan mengapuny dan mengadap ibunya. "Kylen itu putri negara sebelah, Bu! Hati-hati!"

"Ah. Iya juga, ya. Hmm, tapi kamu tau tidak, denger-denger, pangeran Xavier, pangeran negara kita. Pernah deket sama Putri Kylen."

"Ohya? Pangeran dingin berhati es itu?" Tanya Audrey lagi, dia mulai tertarik.

"Iya. Eh ngomong-ngomong, bentar lagi ulang tahun Pangeran yang ke 17. Sepertinya akan dirayakan besar-besaran." Kata Ibu Siska girang.

"Ibu ini.." Audrey jadi senyum-senyum sendiri.

Namun tiba-tiba, pintu diketuk sebelum dibuka. "Permisi." Seorang pria dan anaknya yang seumuran dengan Audrey masuk ke toko baju jahitan milik mereka.

Bu Siska langsung berdiri. "Duke William dan Andre, ada apa anda kesini?" Tanya Bu Siska sopan setelah dia membungkuk hormat.

"Halo paman William! Andre!" Teriak Audrey langsung.

Masquerade: The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang