Hai fellas! 2 new chapter dalam 1 hari, amazing kan? (Karna aku update chap 15 kemarin malem jam 11malam dan chap ini hari ini jam 6 jadi masih dihitung satu hari☺️ hehehe)
Dedicated to: TimahELF_Jewels
Thankss yaa usah ngikuti cerita ini and sering meninggalkan jejak!:)Next aku dedicated ke salah satu voter chap ini:)
VOTEMENT DULU CEPET
*************
Perasaan'ku aja atau Jesslyn hari ini aneh? Batin Audrey dalam hati, menimbang-nimbang benarkah pilihannya buat ikut acara berkuda ke Pinglo Mountain.
Dia memakasakan diri. Dia tidak pernah berkuda sebelumnya, rakyat biasa yang perempuan memang jarang sekali memegang kuda. Jangan salah, dia suka kuda, suka semua binatang lebih tepatnya. Tapi dia tidak pernah naik kuda. Tidak sekalipun.
"Audrey kamu gapapa?" Tanya Aiden, tersenyum. Tangan kanannya masih memegang tali kuda, mereka masih di kandang kuda. "Kamu sudah pilih kuda?"
Audrey menoleh kesekitar. Bagaimana cara memilih kuda? Dia tidak tau. "Belum." Audrey menyipitkan matanya.
Aiden tertawa pelan. "Kamu mau yang warna apa?"
"Hitam?"
Aiden mengangguk. "Hebat. Tidak biasanya cewe mau naik kuda hitam, biasanya putih."
Audrey tersenyum masam. Dia tidak tau sih, tapi dia memang suka kuda hitam. Tak tau kenapa. "Bagaimana kalo itu?" Audrey lalu menujuk seekor kuda hitam disebuah kandang yang lebih besar daripada kandang lainnya. Tinggi dam hitam. Dia tak terlihat bersahabat sih.
Aiden dan Audrey lalu berjalan ke kandang. Tapi saat mereka mau membuka pintu, sang pemandu datang. "Ah jangan yang ini." Katanya panik.
"Kenapa? Punya raja?" Tanya Aiden.
"Bukan. Kuda ini masih sangat liar. Sudah 1 tahun dia disini, tapi belum ada yang bisa menjinakannya."
Aiden mengangguk. "Cari yang lain saja."
"Tidak." Audrey menggeleng. Seutas senyum muncul di wajahnya. "Aku mau yang ini."
Aiden teringat sesuatu, ikut tersenyum. "Baiklah nona Audrey." Katanya meniru-niru. "Mau menjinakan kuda itu?"
Audrey tersenyum lebih lebar. "Baiklah."
"Apakah nona yakin?" Pemandu'nya semakin panik. "Nona bisa terluka.. banyak orang yang terluka waktu menjinakan kuda itu, sebelum semua orang menyerah."
"Tenang saja. I can handle this." Dia tersenyum lagi. "Siapa nama kudanya? Kau belum menjawab pertanyaanku."
"Black Star." Jawab pemandu itu, masih ketir-ketir. "Maaf, apakah Anda yakin membolehkan Audrey masuk? Sungguh, kuda itu bukan kuda baik." Tanyanya ke Aiden.
Aiden mengangguk. "Tenang saja. Masuklah, Audrey."
Audrey menarik nafas, lalu membuka pintu dan masuk. Saat kuda hitam itu meraskaan keberadaan seseorang di kandangnya, kuda hitam itu langsung mendengus kesal seolah terusik.
Xavier, yang menoleh ke suara. Kaget lalu berlari ke arah kandang Black Star, meninggalkan Princess Aurelia yang kebingungan dan Princess Jesslyn yang mendengus kesal. "Aiden!" teriak Xavier keras.
Aiden memalingkan pandangannya ke Xavier, "Ada apa?"
"Kamu gila? Taukah kamu kuda itu masih liar? Dan kamu mengizinkan Audrey masuk! Yaampun!" Xavier geleng-geleng kepala. "Biarkan aku masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade: The Lost Princess
Fantasy"This is a story about once upon a time, when magic still lays." Audrey sebenarnya adalah Kylen, putri Enseasen yang hilang. Dia tidak tau itu, dia disembunyikan oleh Siska. Hari demi hari berlanjut dan petualangannya semakin bertambah. Terjebak ol...