2 "First Masquerade Ball"

14.6K 672 25
                                    

Mewah. Ballroom ini mewah. Nuasa putih, seperti ballroom kebanyakan, tapi ballroom ini lebih luas dan mewah. Apalagi banyak ukiran-ukiran indah yang berada di dinding maupun di langit-langit tinggi ruangan.

Sejauh mata memandang, hanya ada orang memakan baju mewah dan bertopeng. Semua sedang berdansa, dan berganti pasangan seenak mereka mau. Tapi tidak sedikit yang mengambil makanan yang berada di tengah maupun pojok ruangan.

Audrey juga sudah berdansa dengan beberapa cowo yang tentunya memakai masker. Agak ndredeg pertamanya, dia tidak pernah berdansa sebelumnya; tapi sepertinya dia baik-baik saja. Pria-pria yang dia dansa sebelumnya belum ada yang meringis kesakitan karena kaki mereka keinjiek.

Audrey mulai menikmati pesta ini. Dia tidak pernah merasa se nyaman ini di pesta sebelumnya. Mungkin karena semua orang memakai topeng? Tapi ada satu hal yang agak memberatkan kepalanya. Dimana Prince Aiden?

"Can I have this dance?" Tanya seorang cowo ke Audrey. Audrey langsung tersenyum dan menyambar tangan cowo itu dan dance. Dia harus berdansa bukan, tidak baik menolak ajakan berdansa.

Hmm, semakin lama dia melihat pasangannya, semakin dia teringat akan seseorang. Mukanya familier. Dia pernah melihat bibir seperti itu. Tunggu, mata ini kan.. Xavier!

Tapi masa sih Xavier gak mengenali Audrey? Karna terlalu penasaran, Audrey bertanya. "Who might you be?"

Xavier menjawab acuh tak acuh. "Well, it's prohibited to tell our identity before the said time, isn't it?"

"Well then, in some chances, might you know who am I?"

Dapat dilihat Xavier semakin malas, tapi itu semua tersembunyi dibalik senyumannya. "Well, I don't know who you are." Gelagatnya seperti ingin mengatakan 'dan aku tidak tertarik' "I'm looking for someone but, I think she haven't arrived yet."

"Oh, is it perhaps be that girl named Audrey?" Tanya Audrey dengan akting seperti dia bukan Audrey. Sedikit kuatir kalau Xavier tau ini dia.

"I wonder how do you know about that. Well maybe William told you." Xavier rolles his eyess. "Okay, the dance is over, my lady. I'll take my leave." Xavier langsung meninggalkan Audrey dan pergi menghampiri cewe lain. Sepertinya dia benar-benar tidak tau itu Audrey. Hm. Aneh, kenapa dia nyari Audrey?

Audrey langsung keluar dari lantai dansa, dia tidak berniat berdansa lagi. Dia pergi kepojoj dan mengambil minuman, tetapi ketika dia berbalik, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria. "Ah! Sorry, my pardon."

"No no, it's okay." Cowo itu tersenyum lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya. Dia lalu memilih duduk di salah satu kursi terdekat.

Audrey segera duduk disebelah cowo itu. "Em, I'm truly sorry. I think I didn't saw you then." Audrey lalu mengambil sapu tangan lain dan mengelap dada baju cowo itu.

Blas!!

Mengalir lagi. Perasaan bersalah. Kesepian. Sedih. Dan penyesalan. Saat ingin melarikan diri.

"Aiden." Rintih Audrey. Mukanya kosong tapi matanya tersirat seribu emosi.

Cowo itu menoleh. "Sorry?"

Audrey tersadar setelang mendengar suara cowo itu. "Um, sorry. I mean, might you perhaps Prince Aiden?"

Cowo itu tertawa kecil. "Yes I am. How could you know that? I think this mask cover me well."

Audrey tersenyum pahit. "Well, I also don't know how." Audrey bingung sekarang. Saat ini apa yang harus ditanyakan coba?! Kenapa dia merasakan perasaan kayak gitu? Ya Aiden mana tau! Haduh. Kenapa gak mikir dari kemarin. Bodoh sekali dia ingin bertemu Aiden tampa alasan yang jelas.

Masquerade: The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang