24. "The King Decide"

7.5K 506 54
                                    

"Siska! Yaampun! Kau mengkagetkanku. Apa yang membuatmu tiba-tiba kesini, hah?" Tampang Kathleen masih syok saat mengatakannya. Beberapa saat lalu Kathleen sedang santai menikmati tea-nya sekedar untuk merendam amarahnya karena Vincent melarangnya mengikuti Erade Balls lalu tiba-tiba ada percikan besar dan munculah Siska. Tentu saja dia kaget.

Siska tidak menghiraukan Kathleen. "Aku harus membawa Audrey keluar dari sini. Aku harus membawa Audrey keluar dari sini." Katanya berulang-ulang kali. Siska berjalan maju mundur sambil menaruh tangan kiri di pinggulnya dan tangan kanan di kepalanya.

Kathleen menaruh cangkir di meja depannya. "Ada apa? Tenanglah dulu." Kathleen mulai ikut kwatir mendengar Siska mengucapkan nama keponakannya itu.

"Queen Sharoon!"

"Maksudmu?" Kathleen masih tidak mengerti.

"Queen Sharoon! Kau ingat anak yang kapan hari aku bilang Boudle juga? Dia anak Queen Sharoon!"

"Apa?!" Kathleen berteriak kaget.

"Hei, ada apa?" Vincent tiba-tiba masuk ke ruangan dengan wajah kwatir. Wajah Vincent berubah menjadi kaget saat melihat Siska. "Siska? Sedang apa kau disini?"

"Vincent! Tepat sekali kau disini. Apakah kamu tau quera Queen Sharoon?" Siska langsung bertanya kepada Vincent.

Vincent menaikan alisnya. "Buat apa kamu tanya soal itu?"

"Apakah quera-nya adalah Quera Copier?"

"Dari mana kamu tau itu?" Suara Vincent meninggi.

"Yaampun! Vincent! Dia orang-nya! Sharoon adalah orang yang mengcopy Boudle ke Keith! Dan aku dengan bodohnya membiarkan Audrey tinggal seistana dengan dia!" Siska berteriak histeris.

"Tenang dulu, Siska, apakah kau yakin? Buat apa Sharoon melakukan itu semua? Dia kan adalah seorang ratu!" Vincent berusaha menenangkan Siska.

Tapi Siska malah lebih histeris lagi. "Tidak, Vincennt, aku yakin seratus persen kalau yang kulihat bersama Keith tadi adalah Sharoon! Aku yakin!"

"Elvoni tenanglah dahu..."

Kata-kata Elvoni terputus oleh ketukan pintu. Mereka bertiga diam sesaat sebelum Vincent jalan ke arah pintu dan membukanya, memperlihatkan seorang pegawai istana berada di depannya. "Ada apa?" Tanya Vincent.

"Kehadiran anda dan Miss Kathleen dibutuhkan oleh raja di main hall."

"Main hall?" Tanya Vincent lagi. Dia melihat jam'nya. Jam 10. "Bilang ke Raja aku tidak ingin ke Erade Ball. Lagipula ini sudah jam 10, bukankah seharusnya Erade Ball sudah berada di pengunjung acara?"

"Ini mengenai seseorang perempuan yang mengaku sebagai Princess Kylen, Tuan. King meminta pendapat Anda dan Miss Kathleen untuk membantunya menentukan."

"Tak bisakah diundur penghakimannya? Ini jam 10!" Vincent sedikit membentak. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah mendengar penjelasan Siska yang sedang histeris sekarang lebih lanjut, bukan memenatkan kepalanya lebih lagi soal perempuan yang mengaku sebagai Kylen ini.

Orang suruhan itu terlihat ketakutan untuk sesaat. "Tidak bisa. Perempuan itu mengaku sebagai Princess Kylen kepada King Arthur dengan suara lantang yang bisa didengar banyak orang. Sedang terjadi keributan di Main Hall sekarang."

"Tsk. Siapa yang mengaku? Berani sekali dia mengaku di depan orang seperti itu. Siapa namanya?"

Orang suruhan itu terlihat gugup untuk sesaat. "Audrey.. yang akhir-akhir ini dekat dengan Prince Aiden."

Terdapat keheningan sebentar. Lalu saat Vincent sudah bisa mencerna kata-kata orang suruhan itu dengan jelas, baru dia sadar masalah apa yang telah muncul di depan pintunya. Masalah besar, ini masalah besar.

Masquerade: The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang