***
Derap langkah sepatu terdengar menggema di lorong SMA Mahadaya. Hal itu membuat Athira menoleh ke belakang, ada Libra yang tengah berlari hendak menghampiri nya. Di belakang Libra, ada Raya yang hanya berjalan santai dengan satu tangan ia masukkan ke dalam saku celana nya. Pria itu hanya tersenyum melihat Libra yang berlari seperti itu.
"Kamu ngapain lari-lari?"
"Nebus rasa kepo." Libra mengatur nafasnya, tubuhnya membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut nya.
Athira tak mengerti, "maksudnya?"
"Itu lho, Libra semalem ngeliat snapgram mama nya Anka. Kata nya Anka kemarin abis operasi, apa bener?" tanya Raya begitu sudah ada di sebelah Libra.
Libra mengacungkan jempolnya kemudian menegakkan badan, "Anka udah dapet donor?"
"Iya, alhamdulillah."
"Kenapa nggak bilang aku?" Libra mengerucutkan bibirnya.
Athira tertawa kecil, "aku sebenernya mau bilang. Tapi aku nggak mood mau ngomong."
"Yang kamu seharian nggak punya semangat hidup itu? Yang aku kira kamu sakit? Jadi hari itu operasi nya?"
Athira mengangguk sambil cengengesan. Mengingat dua hari yang lalu membuatnya sedikit malu.
Kemudian Athira menyadari sesuatu, gadis itu menatap Libra dan Raya secara bergantian. Lalu ia berdehem sambil tersenyum penuh arti. "Balikan nih cerita nya?"
Libra dan Raya saling tukar pandang lalu dengan berani Libra langsung merangkul lengan Raya erat, "iya dong." Libra tersenyum lebar.
"Eh, terus gimana hasil nya?" tanya Libra lagi, tangan nya masih merangkul Raya. Benar-benar sudah berani mempublikasikan hubungannya.
"Lancar operasinya, terus hari ini udah bisa diliat hasilnya. Kalian dateng ya?"
Pundak Libra melemas, "nggak bisa ... Aku harus dateng ke acara ulang tahun sepupu ku."
Athira menoleh ke Raya.
"Gue nemenin Libra," jawab Raya kemudian.
"Yaah ... Yaudah deh gak apa-apa."
"Besok kali ya?" Libra bertanya pada Raya.
"Iya, kalo besok dia udah di rumah apa masih di rumah sakit?"
Athira menjengitkan kedua bahunya, "nanti aku tanya sama mama terus aku kabarin ke kalian. Oke?"
Kedua orang itu kompak mengacungkan jempol pada Athira. Athria tersenyum simpul, kemudian balik mengacungkan kedua jempolnya untuk pasangan di hadapannya. Lalu mereka bertiga sama-sama menuju ke kelas.
***
Ruangan tempat Anka di rawat kini ramai oleh beberapa orang. Ada Athira, Fajar, Mama Anka, bahkan Papa Anka pun mengambil cuti demi menyaksikan hasil operasi anak bungsu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immaculate [SELESAI]
Teen FictionIni menceritakan tentang seorang laki-laki yang kehilangan penglihatannya karena sebuah kecelakaan, tentang seorang gadis yang masih saja berusaha mencari kakaknya yang hilang sepuluh tahun yang lalu, juga tentang seorang pria yang telah dibenci kek...