Bagian Enam Belas | Akrab

321 40 1
                                    

Mata tajam itu sejak tadi sama sekali belum beralih memandang gadis polos yang kini berdiri dengan kepala menunduk di tengah-tengah ruangan musik, berada tepat di tengah-tengah beberapa peralatan band lainnya. Sementara tiga orang pria yang juga berada di ruangan itu hanya bisa memandang iba gadis itu.

Pasalnya baru saja selangkah Athira melangkahkan kaki nya masuk ke dalam ruang musik, tapi yang didapat malah tatapan tajam ala psikopat tak berperasaan dari Fajar. Pria itu bahkan sampai lupa berkedip karena terlalu bingung dengan kehadiran Athira di ruangan ini.

Gadis itu sudah di tolak 3 minggu yang lalu, tapi masih memiliki rasa percaya diri untuk masuk ke dalam ruang musik. Atau, sebenarnya ada hal yang tidak dia ketahui sendiri di sini? Kenapa teman-temannya terlihat biasa saja? Bahkan Raya –si ketua ekskul, ikut memandang Athira dengan penuh rasa kasihan.

"KEJUTAN!!!" sorak Yudi dengan kedua tangan terangkat ke atas. Pria itu kemudian menoleh ke samping kanan dan kirinya, melihat Bigas dan Raya yang malah memandangnya aneh.

Begitupula dengan Fajar, pria itu mengerutkan dahi nya bingung, "jadi ini kejutan yang lo bilang ke Athira tadi pagi?"

Yudi mengangguk antusias, membuat Athira ingin tertawa tapi tertahan karena sadar di depannya ada serigala galak bernama Fajar. Sedikit tidak menyangka kalau Fajar ternyata mendengar ucapan Yudi tadi pagi.

"Kenapa lo terima dia buat gabung?" sambar Fajar kini menatap Raya tajam.

"Gini deh, lo pilih mana. Mending ni cewek gabung ekskul ini atau ekskul ini dibubarin sama Pak Boman?" Raya gantian bertanya. "Lagian ada untungnya juga kok ada Athira, kita jadi punya manajer buat ngatur keperluan kita."

Fajar mendengus kesal kemudian melirik Athira lagi, "repot pasti ada ni bocah!"

Athira hanya berdecak sebal, malas menanggapi ucapan Fajar karena akan panjang urusannya. Adu mulut dengan Fajar hanya akan membuang sia-sia tenaganya. Mau sampai mulutnya berbuih pun pastinya Fajar enggan mengalah.

"Udah-udah, yuk mendingan langsung latihan aja," ucap Bigas menengahi.

Bisa Athira nilai bahwa yang paling pendiam di ekskul ini adalah Bigas, yang kelihatannya paling bijaksana adalah Bigas, dan yang sepertinya baik adalah Bigas. Kalau begitu, Bigas adalah satu-satunya orang yang dapat Athira percaya di ekskul ini. Ya ... meskipun Yudi juga baik tapi pria itu banyak bercanda nya dari pada serius.

Sebenarnya Fajar juga bisa di percaya, hanya saja ... yah ... kalian tahu lah Fajar itu orang yang seperti apa? Baru juga berkata A sudah ditentang oleh ucapannya dari A sampai Z.

Menyebalkan bukan?

"Gimana kalo kalian test duet aja?" usul Yudi yang paling bersemangat, pria itu bahkan sudah berada di hadapan keyboard nya dengan jemari yang sudah siap untuk memencet tuts demi tuts keyboard.

Athira menoleh pada Fajar, memandang pria itu dengan tatapan ragu. Ragu apakah pria galak ini mau berduet dengannya atau tidak. Ah, membayangkannya saja Athira sudah merinding.

"Boleh!"

Hah?

"Tapi gue mau nanyi lagu nya Coldplay yang judulnya Fix You, terserah lo hapal atau nggak yang penting gue pengen nyanyi itu," lanjut Fajar lagi, menatap Athira dengan pandangan tajam menusuk sampai ke ulu hati nya.

Memangnya menatap dengan cara biasa saja tidak bisa, ya?

Bibir Athira memincing angkuh, hah! Memangnya dia fikir Athira tidak tahu lagu itu? Itu lagu yang disukai oleh Anka dan Libra yang ternyata juga disukai oleh Fajar.

Immaculate [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang