"Ini beneran mau langsung dikasih tau ke mereka?" tanya Athira yang kini berjalan sejajar dengan Fajar.
Mereka baru saja selesai upacara dan kini sama-sama menuju ke kelas. Semalam, Fajar masih tinggal di rumah Vina. Tapi katanya, cepat atau lambat dia pasti akan pindah ke rumah Cahya. Alternatifnya, mungkin seminggu di rumah Vina lalu seminggu di rumah Cahya. Akan begitu rencana nya.
Fajar mengangguk semangat, "iya dong. Lo nggak suka?"
"Suka. Tapi ... kapan? Kapan mau kasih tau nya?"
Fajar nampak berfikir tapi kemudian langkah nya tiba-tiba terhenti. Athira mengernyit bingung, "kenapa?"
"Kayak nya nggak usah deh. Biarin mereka tau sendiri aja kali, ya?"
"Lah?"
"Gue ragu mereka bakalan percaya."
Athira tersenyum tipis, "yaudah, biarin mereka tau sendiri."
***
2 minggu kemudian ...
"Wah ... gilaaakkk!!!"
"Masih pada nggak nyangka 'kan!? Sama! Gue juga!"
"Asli!"
"WOY! Fajar! Athira!" seru seluruh isi kelas ketika Athira dan Fajar baru melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas. Mereka berdua serentak berhenti, menatap heran isi ruangan yang riuh dengan sorakan mereka. Bahkan, sepanjang mereka dari gerbang sekolah, beberapa pasang mata dengan kompak memandang aneh mereka berdua. Terdengar juga bisikan-bisikan yang mengarah pada Athira dan Fajar.
Ini pasti karena koran hari minggu kemarin.
Bino yang paling narsis maju ke depan kelas, menghampiri Athira dan Fajar yang masih mematung di pintu. Pria itu menatap mereka berdua sinis, "itu beneran?"
Athira dan Fajar saling bertukar pandang, lalu kedua nya sama-sama mengangguk dan kelas kembali riuh.
"SERIUS?"
"WAH ... GILAK SIH!"
"KALIAN BERDUA KAPAN TAU NYA?"
"GAK NYANGKA ASLI!"
Tentu saja banyak yang tidak percaya, yang tahu Athira mencari kakak kandung nya hanya segelintir orang saja. Terlebih lagi, mereka tahu Fajar begitu galak dengan Athira, tidak membeda-bedakan.
"WOY!" sentak Fajar yang tak tahan dengan keributan di kelas nya dan benar, kelas langsung hening seketika. "INI KELAS APA KANDANG AYAM!"
"Woaaah ...," Athira terperangah menyaksikan Fajar berteriak seperti itu di kelas. Sudah lama ia tak mendengar Fajar marah-marah, ternyata jiwa penuh amarahnya masih bersemayam dalam diri nya. "Bagus, Jar. Emang paling top kamu tu!" bisik Athira memberikan kedua jempolnya untuk Fajar.
"Gak usah kurang ajar sama gue, inget, gue kakak lo."
Belum sempat Athira menjawab, Libra sudah menarik Athira ke tempat duduk nya. Kemudian seluruh anak perempuan di kelas langsung mengerubungi Athira, sementara kaum laki-laki mengerubungi Fajar yang jadi lebih marah.
Namun, saat mereka berdua mau menjelaskan, bel masuk sekolah tiba-tiba berbunyi, membuat seluruh anak kelas IPA 3 berhamburan ke tempat duduk mereka masing-masing. Fajar dan Athira bernafas lega, tapi mereka semua kini memberikan tatapan tajam ke mereka berdua. Seakan mengatakan, lo berdua, hutang penjelasan!
***
"Kamu, kan, yang bayar?" bisik Athira tepat di telinga Fajar.
Pria yang sedang menikmati roti bakar rasa strawberry di tangannya kini menoleh dan balas berbisik, "lo inget, kan, lo punya janji sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immaculate [SELESAI]
Roman pour AdolescentsIni menceritakan tentang seorang laki-laki yang kehilangan penglihatannya karena sebuah kecelakaan, tentang seorang gadis yang masih saja berusaha mencari kakaknya yang hilang sepuluh tahun yang lalu, juga tentang seorang pria yang telah dibenci kek...