10. Berantem

297 18 2
                                    

Hi guys. Jangan lupa vote, komen dan share ya. Buat yg belum follow boleh kali ya follow dulu biar makin maju nih cerita.
Happy reading♥️


"I-iya" jawab Raka yg tiba tiba gugup.

"Trs ngapain lo kesini lagi, bukannya Lo udah pergi ya.. kalian balikan?" Tanya Gavin sadis.

"Umm.. maaf sebelumnya kak saya tau salah, dan saya menyesal" ujar Raka yg mulai memperbaiki nafasnya agar tidak gugup.

"Nama gw Gavin Abang satu. satunya Aini. Dan Lo gausah deh sok formal sama gw" ujar Gavin yg memperkenalkan diri dan menekan kalimat nya.

"Iya maaf gw rasa kita bisa lebih dekat lagi, bang?" balas Raka.

"Ya terserah deh lu panggil gw apa" putus Gavin yg tidak mau emosinya muncul. Karna ia benar-benar ingat waktu adiknya yg curhat padanya sampai menangis.

"Dan satu lagi ngapain lo mau lebih dekat ama gw? Ada niat balikan?" Tanya Gavin.

"Maybe.. jika alam menyetujui" jawab Raka.

"Sok iye" dengus Gavin

Raka memang pantas jika dirinya di benci Gavin abangnya Aini. Semua Abang pasti ga terima juga kalau adiknya di sakiti apa lagi di tinggal pergi tanpa alasan dan langsung memutuskan begitu saja.

"Ya udah ih makan dulu. Ntar telat, bang? Hm.. Raka makan gak papa sok atuh" sahut Aini yg mencair kan suasana.

Selesai makan Aini membersihkan meja, piring-piring dan meletakkan semua piring ke wastafel.

"Ai.. bang makasih untuk sarapannya" ujar Raka yg tidak enak karna sudah numpang makan.

"Ai tolong ambilin laptop gw dong di kamar, jangan lupa tasnya ama berkas di map hijau" ujar Gavin. Dan ia berbicara pada Raka. Kali ini tak se sinis tadi.

"Rak. Gw emang ga terima Lo udah pernah nyakitin hati adik gw tapi gw ga ngelarang Lo buat balikan ama Aini" ujar Gavin serius.

"Seriusan bang?" Sahut Raka memastikan karna ia tidak percaya jika ternyata bang Gavin tidak seperti yg ia pikirkan, yaitu Gavin akan membencinya dan tidak merestui hubungan nya.

"Gw serius. Tapi awas kalau Lo berani nyakitin adik gw lagi, gw pastiin Lo ga akan bisa ketawa lagi" peringatan Gavin pada Raka.

"Siap komandan, saya tidak akan mengecewakan" seru Raka bahagia.

"Lebay Lo. Oh ya buat tadi gw ga se galak itu kali, tapi awas ya Lo" wanti-wanti Gavin

"Bangg.. map hijau nya ga ada, nih laptopnya" ujar Aini dan menyerahkan laptop dan tas abangnya.

"Iya lupa berkasnya ada di kantor, makasih" jawab Gavin. 

Soal map hijau memang tidak ada karna Gavin jarang membawa berkas ke rumah pasti di tinggal di kantor. Hanya saja ia ingin mengulur waktu agar bisa berbincang berdua dengan raka.

"Hm.. yaudah kalau gitu kita berangkat dulu" pamit Aini dan Raka menyusul langkah aini.

Saat Raka lewat didepan Gavin. Gavin membisikkan sesuatu pada Raka. "Gw percaya lo"

Raka hanya membalas nya dengan tersenyum.

***

Aini pov'

Pagi ini dirinya di jemput oleh Raka dan mereka berangkat sekolah bareng. Sepanjang perjalanan mereka Aini terus saja memikirkan sikap Gavin pada Raka.

Gagal Move on (END | Segera Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang