18. Pembalasan

170 16 2
                                    

Hi guys. Jangan lupa vote, komen dan share ya. Buat yg belum follow boleh kali ya follow dulu biar makin maju nih cerita.
Happy reading♥️


Sore ini saatnya Aini pulang kerumah, sejak pagi tadi Aini antusias untuk segera pulang kerumah.
Raka membantu membersihkan baju-baju Aini selama di rumah sakit, sedangkan bang Gavin mengurus biaya di administrasi.

"Ka.. aku ga sabar pulang deh, kangen banget" seru Aini. Dan di balas senyuman oleh Raka dengan mengelus lembut rambut Aini.

"Udah siap. Ayo" ujar bang Gavin yg baru dateng dan membantu Raka membawa tas berisi baju.

Raka memapah Aini untuk jalan sampai mobil, Raka juga memapah Aini dengan hati-hati dan perlahan. Karna tau kaki Aini sempat memar kemarin.

"Pakek kursi roda aja ya.. atau aku gendong" ujar Raka.

"Yaudah gendong aja" jawab Aini dan Raka segera menggendong Aini ala bridal style.

Sampai mobil bang Gavin membukakan pintu untuk adiknya dan juga Raka. Lalu mendudukkan Aini di bangku tengah dan Raka juga duduk di tengah bersama Aini.

Kali ini bang Gavin mengalah jika ia harus seperti sopir, karna ia juga tau kalau adiknya butuh Raka selalu.

Bang Gavin melajukan mobilnya ke rumah dengan kecepatan sedang. Beruntung sekali jika sore ini jalanan tidak macet, jadi Aini juga bisa segera istirahat.

Sampai rumah Raka juga menggendong Aini lagi dan membawanya ke kamar Aini.

***

Raka pov'

Keesokan harinya teman-teman Aini berkunjung ke rumah Aini karna mereka tau jika Aini sudah pulang dari rumah sakit. Mereka datang pukul 9.00 karna hari ini juga libur.

Moria dan Dhita menemani Aini di kamarnya, sedangkan Raka, Aldi, Fahri dan juga bang Gavin berada di ruang tengah depan tv.

"Bang soal Chika, apa yang udah lakuin" tanya Raka serius.

"Gw belum lakuin apa-apa, tapi Lo tenang gw pasti bales" jawab bang Gavin.

"Emang ya Lo mau bales gimana bang" tanya Aldi yg ikut nimbrung.

"Seharian gw nyuruh orang suruhan gw buat nyari informasi tentang Chika waktu Aini masih di rumah sakit. Dan gw dapet info kalau Chika adalah anak dari Andreas Weda savian, pemilik perusahaan Bakrieland. Dan gw pemilik saham terbesar Disana" jelas bang Gavin dengan nada sinis.

"Maksud bang Gavin mau bikin perusahaan Bakrieland bangkrut?" Tebak Fahri.

"Iya. Gw bakal pastiin kalau keluarga mereka akan menerima ini semua, lagian gw juga punya rahasia besar dari bokapnya Chika itu" ujar bang Gavin remeh.

***

Aini pov'

"Ai lu cepet sembuh dan Lo harus cepet masuk sekolah" semangat Dhita.

"Tapi guys gw malu wajah gw kek gini" sedih Aini menunduk.

"Ih Aini mah gitu. Orang lu tuh cantik ai, mau gimanapun juga Lo udah cantik. Luar dalem lagi" yakin Moria. Aini hanya menanggapi nya dengan senyum meski ia jadi tidak percaya diri.

Teman-teman aini di rumah nya sampai sore, mereka tadi juga masak-masak dan makan bersama.

Sampai akhirnya semua pamit pulang dan bang Gavin juga membereskan sisa sisa makanan di ruang tengah.

Gagal Move on (END | Segera Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang