22

287 19 0
                                    

Becky baru saja keluar dari ruang rawat Shasa, dia merasa heran dengan kelakuan wanita bule itu, dia begitu manja pada nya sampai ogah di tinggal kemana-mana dan itu bagi Becky menyebalkan, Becky serasa merawat bayi besar.

Niat Becky ingin ke taman sebentar merokok dan mencari angin, dia merasa gerah berada di ruangan itu terus, untung saja Shasa sudah tertidur.

Tapi niat Becky dia urungkan ketika melihat Ariana memasuki kantin, di situ ada juga ada Dewa, Intan serta Ayu tapi yang membuat nya heran ada Aca serta Kevin?

Becky bergegas memasuki kantin dan yang dia lihat pemandangan aneh, Aca nampak manja dengan Ayu serta Kevin yang terlihat menyuapi Ayu makanan.

"Seperti nya ada yang gue lewati." Gumam Becky lalu menuju meja tempat makan mereka.

Tanpa permisi Becky langsung saja duduk di sebelah Dewa dan mencomot batagor yang sedang Dewa makan.

"Becky!! Ngagetin aja." Dengus sebal Dewa, karena kelakuan Becky.

"Sorry males pake permisi segala."

"Becky ngapain di sini?." Tanya Dewa.

"Terjebak dengan bayo besar yang aku tolongin kemarin."

"Bayi besar? Siapa?."

"Nanti Becky kenalin sama Dewa tapi jangan terkejut."

Sementara Ariana hanya menatap gadis di depan nya ini dengan raut datar.

"Ngapain lu tadi bolos sekolah?."

Becky mendengus sebal mendengar pertanyaan Ariana. "Udah nanti aja gue ceritain, yang penting gue mau tanya, Ayu ada yang gue lewatin kah hari ini?."

"Aca kembaran ku." Ucap Ayu tenang.

"Udah gue duga sih."

"Halah sok tau lu." Ucap Aca sarkas.

"Gue gak ngomong sama lu ya."

"Gue juga gak ngomong sama lu." Balas Aca.

"Gak usah sewot juga kaleee."

"Lu ya!." Ucap Aca dengan nada tinggi.

"Apa?." Balas Becky seakan menantang.

"Udah Aca, stop jangan berantem di sini." Ujar Ayu mencoba melerai dua gadis itu.

"Dia dulu yang mulai." Ucap Aca tak terima.

"Hello gue nanya sama kembaran lu ya, bukan sama nenek lampir."

"Becky udah iihh ini rumah sakit, jangan buat berantem."

"Syukurin tuh, di marahin kan sama kakak gue." Ucap Aca dengan nada mengejek.

"Kamu juga diem Aca." Ayu heran dengan dua gadis ini tak pernah bisa akur, bahkan sampai pernah menyebabkan Aca masuk rumah sakit.

Sementara Kevin hanya diam, dia tak mau ikut campur urusan anak remaja terlalu malas dia untuk itu.

"Udah-udah kalian ini ribut aja, om sampai pusing lihat nya."

"Oh iya kak Ayu, kakak tinggal sama kita ya?." Tanya Aca berharap.

"Ka-."

"Udah sih yu, iyain aja soal di panti gak usah khawatir nanti gue yang bakal gantiin lu biar Intan gak takut tidur sendiri."

"Kak Ari jangan buka kartu." Ucap Intan dengan wajah cemberut.

"Iya yu, kita gak masalah kok kalau kamu mau tinggal sama keluarga kandung kamu, harus malah itu, kamu bisa datang ke panti kapan pun kamu, pintu selalu terbuka lebar." Ucap Dewa seraya tersenyum bahagia, doa sahabat nya itu terkabul.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang