30

269 24 0
                                    

Jessie mengerjap kan mata nya, kepala nya sedikit pusing padahal seingat dia, dia sudah di rumah sakit dan menuju ruang rawat Chen setelah itu dia tak ingat semua nya.

Mata Jessie melihat sekitar, tempat ini begitu asing dan begitu gelap cahaya hanya berasal dari sedikit sela Ventilasi.

Jessie mencoba bangun tapi sekeras apapun dia mencoba tak membuahkan hasil dan dia baru sadar jika tangan dan kaki nya di rantai.

Dia mencoba berteriak tapi gagal mulut nya tersumpal sebuah bola dan di lakban, ah kenapa dia baru sadar.

Jessie sekarang hanya bisa pasrah dan berdoa semoga papa dan mama nya sadar dia hilang, ah dia juga berharap David mencari nya.

Tak banyak yang tau, Jessie mengalami brother komplek lagian Jessie pikir apa salah nya dia mencintai David, toh Mike juga bukan papa kandung nya, hanya tiri jadi dia tak terikat darah dengan David.

"Sudah bangun kau nona cantik."

Sebuah suara terdengar dari kegelapan di depan Jessie, menurut Jessie itu suara yang mengerikan dan bernuansa dingin.

Sebuah langkah kaki mendekat dengan pelan dan tenang tapi karena itulah Jessie ingin pemilik langkah kaki itu menjauh, karena dia pasti tau pemilik langkah kaki itu orang yang berbahaya.

Ketika langkah kaki itu semakin dekat, pelan-pelan dia melihat sosok itu, sosok berjubah hitam menutup seluruh tubuhnya serta menggunakan tudung tapi bukan itu yang menarik, yang membuat sosok itu menarik adalah menggunakan topeng paruh burung, atau yang lebih di kenal Plague Doctors.

Jessie yang melihat orang itu begitu ketakutan dia paham, ajal nya tak lama lagi dia hanya berharap ada sebuah keajaiban, mungkin.

"Kau sebenarnya begitu cantik, aku terkesan pada mu tapi sayang nya, hati mu begitu busuk dan aku tak suka itu."

Suara orang itu menurut Jessie sangat aneh, berat dan kasar, dia pasti laki-laki mungkin Jessie bisa menggoda nya agar melepaskan dirinya.

Orang itu berjalan memutari Becky dan berhenti di salah satu sudut gelap tempat itu.

Orang itu mendorong sebuah troli dan berisi alat-alat aneh.

"Ah aku lupa mengucapkan selamat datang, ini ruangan favorit ku, ruang penyucian dosa."

Orang itu tampak mengecek satu persatu alat aneh itu.

"Bagaimana kabar mu? Ah aku lupa mulut masih aku lakban."

Lakban di mulut Jessie dia lepaskan dan secara reflek Jessie memuntahkan bola berwarna merah itu.

Jessie menarik nafas dalam-dalam dan menggerakkan mulut nya beberapa kali.

"Aku mohon lepaskan aku, aku bisa memberi mu apa saja, termasuk tubuh ku, aku akan bercinta dengan mu, kita akan melakukan nya dan aku Pastika servis ku tak akan mengecewakan." Ucap Jessie dengan nada memelas.

Orang itu tertawa mendengar ucapan Jessie."kau pikir aku nafsu dengan mu, oh ayolah kau sudah telanjang dan sedari tadi aku tak ada niatan memperkosa mu."

Mata Jessie melotot, dia baru sadar pantas saja rasa nya dingin.

"Kau menawarkan ini?." Orang itu membelai Miss V Jessie dan membuat Jessie sedikit melenguh.

"Ah sayang nya aku tak minat ah tapi tunggu, dalam keadaan seperti ini kau masih terangsang? Aku benar-benar salut pada mu."

Jujur saja Jessie itu sudah tak Virgin kerjaan nya yang keluar masuk klub membuat nya sering melakukan hubungan surgawi dunia, bahkan dia lupa dengan siapa pertama kali melakukan nya.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang