33

356 41 12
                                    

Matthew berjalan santai di sebuah lorong berwarna serba putih dengan beberapa orang bersenjata lengkap serta seorang lagi pria berusia lanjut tapi masih terlihat begitu sehat.

"Aku bangga pada mu Math, mengumpulkan para orang gila itu bukan hal mudah."

Matthew terkekeh geli."ya kau memberikan pekerjaan yang gila, aku bahkan hampir kehilangan tubuh ku di somalia dan juga aku hampir kehilangan masa depan ku di Kuba dasar orang-orang gila."

Pria tua bernama Jesus itu berhenti sebentar."tapi bagaimana bisa kau membuat Sir Arthur bergabung?."

"Sir Arthur? Ah aku tak meminta nya, dia yang menyerahkan diri."

Jesus agak sedikit bingung dengan perkataan Matthew tapi ya sudah lah.

Mereka sampai pada sebuah pintu dengan penjagaan super ketat, Jesus melakukan cek dari mulai mata,sidik jadi sampai sehelai rambut pada alat keamanan.

Ketika cocok pintu terbuka menampilkan sebuah ruangan seperti apartemen dengan di isi orang-orang yang hanya saling diam menatap satu sama lain.

Jesus mengheka nafas dan berharap orang-orang ini bisa bekerja sama.

Mata Jesus menelisik satu persatu orang-orang ini, seorang pria Rusia yang tengah asyik menuangkan Wine dalam gelas nya lalu seorang wanita Jepang yang tengah menatap tajam Matthew.

Ada juga yang membuat Jesus jengah, pria latin yang juga bos kartel narkoba itu tampak menatap mesum wanita Jepang itu.

Tapi ada yang menarik perhatian nya yaitu pada bocah remaja yang kira-kira berusia 17 tahun, tengah duduk diam dengan Hodie hitam membalut tubuh nya, wajah nya campuran blasteran antara Eropa dan Asia tenggara, apa dia yang di maksud Matthew Mr I? Ah itu di pikirkan nanti saja, lalu pria Jerman seperti Psycopath tak salah lagi itu orang nya.

Dan entah bagaimana cara nya Matthew bisa membawa Sir Arthur yang terkenal angkuh dan sombong ini, ah Jesus harus mengatakan pada presiden agar memberikan penghargaan pada Matthew.

"Ok, selamat siang tuan dan nyonya." suara Jesus memecah suasana dingin dan mencekam di ruangan ini.

"Baiklah, seperti nya kalian tau kenapa di kumpulkan di ruangan ini."

Hector a.k.a pria latin itu mengangkat tangan."aku tau pak tua ini misi bodoh tapi kalau aku berhasil apa benar akan mendapatkan 10 juta USD dan di tambah jaminan kebebasan ku menjual dagangan ku?."

Jesus mendelik tak percaya, otak nya seperti blank seketika dia melirik Matthew yang nampak tersenyum percaya diri.

"Ya kau benar Hector, presiden langsung yang menjamin." Jawab Matthew tanpa basa-basi.

Sementara Jesus mendelik ke arah Matthew yang tapi di acuh kan nya.

Jesus mengatur nafas nya pelan, ingatkan dia untuk mengintrogasi Matthew nanti.

"Soal imbalan kita bicarakan nanti dan itu pasti setiap imbang berbeda tergantung dari kemauan kalian." ok Jesus terpaksa mengatakan nya semoga dia tak menyesali ucapan nya.

Jesus mengambil sesuatu dari saku jas nya, sebuah remot yang ketika dia pencet menampilkan sebuah proyeksi hologram.

"Baiklah di gambar ini menampilkan beberapa hal yang kita temukan selama bertahun-tahun menyelidiki mafia itu, satu hal yang pasti kadang antar anggota mafia itu tidak kenal kecuali ketika mereka menggunakan identitas mereka dan ketika seseorang dengan sembarangan menggunakan topeng dan jubah itu, tubuh nya akan meledak seperti ini."

Jesus mengklik sebuah gambar hologram kemudian menampilkan seseorang yang sedang memakai topeng dan jubah plague doctor, tak lama tubuh orang itu tiba-tiba meledak.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang