Becky baru saja sampai di parkiran, dia berangkat bersama Dewa dan Intan.
Tak berapa lama mobil Aca pun sampai, Aca membuka pintu samping kemudi dan menghampiri Becky.
"Ngapain lu ke sini? Di cap penghianat sama sahabat lu itu baru tau rasa." Ucap Becky dengan nada sinis.
"Suka-suka gue dong, yang di cap penghianat juga gue bukan lu."
Ok seperti nya perang mulut akan di mulai.
"Udah deh kalian jangan mulai." Ucap seseorang yang baru saja datang.
Becky dan Aca menoleh, mata Aca membulat ketika melihat Ariana nangkring di sebuah motor sport berwarna hitam dengan garis list berwarna hijau.
Bukan itu saja rambut yang biasanya tergerai biasa berwarna hitam kini berubah dengan di ombre warna hijau, seragam yang biasa nya longgar kini juga berubah menjadi agak ketat seperti Becky dan rok yang biasa nya tiga cm kini naik menjadi lima cm.
Tas yang biasa nya ransel berubah menjadi tas selempang kecil entah apa isi nya,
"Wow, akhirnya Ariana yang asli muncul juga gak ada ucapan terimakasih gitu."
Ariana memutar bola mata nya malas."beck, diem deh lu, gue juga udah ada niat kalii."
"Tapi gak ada keberanian kan?."
"Terserah lu, btw Ayu mana Ca?."
Aca menepuk keningnya karena melupakan sesuatu. "Kakak gue pasti malu dengan tampilan baru?."
"Tampilan baru?."
"Bentar."
Aca membuka pintu mobil nya dan memaksa Ayu untuk keluar.
Ketika Ayu keluar, semua menatap tak percaya terutama Dewa dan Intan yang sudah sedari kecil bersama Ayu.
Ini seperti bukan Ayu, dalam sehari saja Aca sudah membuat Ayu berubah.
"Ini beneran Ayu?." Ucap Intan tak percaya.
"Kayak nya Aca salah bawa orang deh." Celetuk Dewa, tapi tiba-tiba ada yang menutup kedua matanya.
"Di jaga mata nya." Ucap Becky posesif.
Ayu yang melihat itu hanya terkekeh geli melihat tingkah Becky, ah Ariana memang tak salah.
"Ini beneran kakak gue keles, bibit keluarga gue itu unggul jadi gak usah heran."
Aca benar-benar membuat Ayu berubah, rambut yang biasanya hanya di kuncir kuda sekarang di gerai dengan ujung nya yang di buat bergelombang, sementara itu kulit Ayu yang biasa nya terlihat kusam tak terawat berubah seketika menjadi mulus dan halus, entah apa yang Aca lakukan setelah ini pasti Ayu jadi incaran banyak kaum Adam.
Style baju Ayu juga berubah, tak ada lagi baju kebesaran yang ada baju press body dengan rok tiga cm di atas lutut, barang-barang yang di bawa Ayu juga bisa di pastikan branded.
"Gue cuma pesen sama lu, jagain kakak gue, gue gak minta tolong tapi itu kewajiban lu." Ucap Aca sambil menunjuk Becky.
"Lu aneh sekarang, padahal gue lagi nunggu aksi aneh lu sama sahabat lu itu tapi i'ts gue ngelakuin ini buat Ayu bukan buat lu." Becky menanggapi itu dengan santai padahal biasa nya dia paling tak suka wajah nya di tunjuk-tunjuk.
"Ya udah kita ke kelas yuk, gue udah gak sabar menjalani hari pertama sebagai Bad girl dan Becky gimana kalau kita kolaborasi?." Ucap Ariana sembari tersenyum miring.
Becky yang melihat itu segera paham dan menganggukkan kepalanya.
Mereka berenam akhirnya terpisah menuju kelas masing-masing karena bel juga sudah berbunyi.
***
Aca berjalan santai menuju kelas nya, dia sekelas dengan Jessie sementara David dan Chen yang terpaut satu tahun berada di kelas dua belas.Ketika Aca memasuki kelas banyak pasang mata yang menatap nya, Aca sudah menduga ini jadi dia biasa saja.
"Ca, tadi lu berangkat sama si cupu itu?." Tanya Jessie dengan wajah seakan tak bersalah.
Ok mungkin dulu dia tak akan marah ketika orang-orang membully Ayu, dia bahkan malah ikutan tapi kali ini beda.
"Denger ya Jess, kita emang udah sahabatan lama tapi gue gak terima lu ngatain kak Ayu."
Jessie mengernyit bingung."tunggu lu belain si cupu itu?."
Wajah Aca sudah memerah, walau hanya sebuah kata-kata ingat kan kalau Aca itu paling sensitif mengenai kembaran nya.
"Kalau iya kenapa? She is my family and She is my twins, understand? So wajar gue belain dia?."
Jessie tertawa mendengar ucapan Aca. "Gue tau lu kehilangan kembaran sekaligus kakak lu, tapi gue gak nyangka lu juga kehilangan kewarasan lu dan malahan lu nganggap si cupu itu kakak lu."
"Gue itu masih waras Jess dan gue udah buktiin dengan tes DNA kalau dia itu kembaran gue, yang gila itu lu dan keluarga lu itu, penuh topeng lalu penuh jalang!!."
"Jaga omongan lu Ca!! Lu ingat gue dari keluarga Jhonson kan? Gue bisa keluarga lu hancur!!."
Aca yang mendengar itu tersenyum smirk. "Yakin mau hancurin keluarga gue? Atau perlu gue ingetin gimana keadaan keluarga lu? Perusahaan di ambang kebangkrutan dan di teror oleh mafia itu, oh come on berapa lama kalian bertahan."
"Dan ya sepertinya persahabatan kita sudah aja sampai sini, gue sebenernya udah muak dari lama sama kalian tapi berhubung kakak gue udah ketemu jadi ini saat yang tepat, oh iya gue lupa ntar kalau perusahaan keluarga lu udah bangkrut, gue punya referensi kolong jembatan yang cocok untuk lu, bye gue pindah kelas dulu."
"Aca anjing!! Jangan kabur lu kita belum selesai!!."
Sayang nya teriakan Jessie tak Aca gubris dia malah berjalan menuju kelas kembaran nya, dia sudah tak sabar berduaan dengan kakak nya.
Sedangkan di kelas Ariana, Ariana tengah menatap malas Thomas yang sedari tadi menceramahi nya soal aturan sekolah, sudah di bilang kan kalau Thomas itu merasa siswa paling benar jadi cocok untuk di jadikan ketua OSIS.
"Kamu dengerin aku gak sih Ar?."
Ariana yang sedari tadi diam mengangkat satu alisnya bingung."lu ngomong sama gue?." Ucap Ariana dengan wajah polos nya.
Thomas mengacak rambut nya frustasi."sekarang kamu ikut aku." Thomas memegang pergelangan tangan Ariana mencoba menarik nya.
Tapi Ariana berontak dan Alhasil Thomas gagal. "Lu pikir, lu siapa hah? Seenak jidat lu tarik-tarik gue, di pikir gue bakal diem terus pasrah hello itu di novel lain ya, bukan di sini, di sini gak ada pasrah yang ada hanya kata lawan."
"Tapi Ar penampilan kamu ini gak sesuai peraturan."
"Emang gue peduli? Lha ya kagak, udah ah gue males satu kelas sama lu." Setelah mengucapkan itu Ariana bergegas mengemasi barang-barang nya kemudian melenggang pergi begitu saja.
Thomas mencoba mengejarnya tapi Ariana malah menendang tulang kering nya.
"Awas lu Ar, gue gak akan lepasin lu."
***
Becky menatap heran dua manusia ini, tak ada hujan tak ada badai tiba-tiba dua orang ini muncul di kelas nya membawa tas nya masing-masing.Terlebih Aca yang memaksa duduk bersama Ayu sehingga membuat Intan harus mengalah dan memilih duduk bersama Ariana.
"Becky kamu ngapain sih?." Ucap Dewa bingung.
"Riksa panggil aku Nana ok, kan udah aku bilang dari kemarin, aku panggil kamu Riksa di ambil dari Antariksa, kamu panggil aku Nana dari Angelina."
"Iya-iya Nana kenapa kayak bingung, gak tau ya aneh aja liat dua bocah itu tiba-tiba pindah ke sini."
Dewa menopang dagu nya sembari menatap ke depan." Ya udah sih biarin aja, tapi ntar palingan aku denger kamu adu mulut mulu sama mereka."
"Kalau mereka gak mulai ya gak bakal ada di mulut."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
RandomBalas dendam? aku pernah dengar orang bijak berkata. "sudah hentikan rencana balas dendam mu, karena dendam mu itu yang akan menghancurkan mu." Boleh aku tertawa sekeras mungkin mendengar kata-kata naif itu? bagi ku dendam tetap lah dendam, aku akan...