Suasana siang itu begitu terik, tapi gedung tinggi menjulang itu tetap berdiri gagah seakan mengatakan, terik matahari tak bisa mengalahkan ku.
Di puncak gedung itu terdapat lambang huruf F besar yang terlihat begitu mewah dan megah karena terbuat dari emas.
Entah berapa lantai gedung itu, tapi kalau kamu ke rooftop gedung itu semua sudut kota Jakarta akan terlihat, karena gedung itu lebih tinggi dari gedung lain nya.
Jam masih menunjukkan pukul 14.00, suasana gedung kantor itu penuh dengan para pekerja yang sangat serius, tak ada waktu bermain atau bercanda persaingan di Perusahaan itu begitu ketat lengah sedikit saja, kau akan kehilangan pekerjaan mu.
Seperti pria yang baru masuk ke gedung itu, pria berpakaian formal dengan setelan jas mahal nya itu berjalan lurus terus dan berhenti di depan lift, setelah memencet lantai paling atas pria itu sempat menunggu sesaat sebelum pintu lift itu terbuka dan membawa nya ke salah satu lantai paling enggan di injak karyawan manapun.
Pria itu berjalan ke salah satu ruangan berpintu kayu dengan ukiran sangat indah tertulis, "Miss Shasa rooms"
Tok tok tok
"Masuk."
Setelah mendengar ketukan dari dalam pria itu dengan perlahan membuka pintu dan menampilkan ruangan yang begitu mewah dengan arsitektur perpaduan middle east dan Indonesia, cukup nyentrik.
"Selamat siang Miss."
Pria itu membungkuk memberi salam, tak berani menatap wajah wanita di depan nya.
Wanita itu sebenarnya cantik, sangat cantik malahan dengan rambut pirang kulit putih dan mata biru khas orang barat tapi aura dari wanita itu membuat siapa pun enggan menatap nya terlalu lama.
"Kata kan." Ucap wanita itu sembari menopang dagu nya dengan tatapan tajam bak elang mencari mangsa.
"Mereka mulai berulah, tapi kami bisa mengatasi nya."
"Bagus, kau tau kan apa yang harus di lakukan."
"Pelan dan menyakitkan."
"kau belajar banyak dan sekarang lakukan, aku ingin ada kehebohan."
"Sesuai perintah Miss."
Lelaki itu undur diri meninggalkan wanita itu yang diam termenung.
Wanita itu kemudian membuat secangkir kopi lalu berdiri memandang kota Jakarta dari kaca di belakang kursi kebesaran nya.
Kaca itu full menampilkan pemandangan di bawah nya, kaca itu pengganti tembok dengan ketebalan yang tidak main-main, bahkan roket pun tak bisa menembus kaca itu.
"Kau melakukan tugas mu dengan baik Shasa."
Wanita bernama Shasa itu terkejut kemudian menoleh dan mendapati seseorang yang memakai jubah hitam yang menutupi full tubuh nya.
"Terimakasih bos."
"Kau tau Sha, selain ingin menghancurkan mereka, aku membangun semua ini atas dasar ke Adilan dan kau bisa lihat sendiri."
Shasa tersenyum."anda memang luar biasa, saya belajar banyak dari anda."
"Lanjutkan pekerjaan bagus mu, pesan ku bersihkan para tikus itu, aku tidak mau tempat ku penuh dengan tikus, kalau kau tak mau tangan mu kotor suruh para kucing yang membereskan nya."
"Sesuai perintah anda bos." Ucap Shasa sembari membungkuk memberi hormat.
"Aku pergi dulu dan sepertinya permintaan mu untuk melihat wajah ku akan aku pertimbangkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
RandomBalas dendam? aku pernah dengar orang bijak berkata. "sudah hentikan rencana balas dendam mu, karena dendam mu itu yang akan menghancurkan mu." Boleh aku tertawa sekeras mungkin mendengar kata-kata naif itu? bagi ku dendam tetap lah dendam, aku akan...