"gimana keadaan lu Chen, sorry gue baru bisa jenguk lu." Ucap David sembari menaruh bingkisan di nakas samping ranjang rawat Chen.
"I'am Ok vid, don't worry gue udah mendingan koq."
"Kapan lu bangun dari koma?."
"Tadi pagi sih dan ya sekarang agak mendingan."
"Syukur lah, gue khawatir aja liat kepala lu masih di balut perban kayak mumi."
Chen terkekeh mendengar perkataan sahabat nya ini, dia ingin menjitak kepala manusia satu ini tapi apa daya tubuh nya sedang tak memungkinkan.
"Oh ya btw, Jessie sama Aca mana?." Ucap Chen bertanya pasal nya dua gadis itu tak terlihat.
"Bentar lagi juga nyampe, lu tau lah gimana dua cewek itu? Makanya gue tinggalin."
Chen terkekeh mendengar perkataan sahabat nya itu, pasalnya memang benar dua gadis itu terlalu ribet dan sering menghabiskan waktu percuma.
Pintu ruang rawat Chen terbuka, menampilkan Aca dan Jessie yang baru datang.
"Hei-hei sahabat ku sayang, bangun juga lu akhirnya."
"Gak usah teriak bisa Aca ku sayang." Ucap David dengan nada jengah, pasalnya Aca selalu berteriak tak tau situasi.
"Hehe kebiasaan David, eh btw Chen lu udah mendingan kan?."
"Gue udah mendingan sih Ca, ya cuman gue masih agak pusing."
"Kita harus balas dia kak David, ini gak bisa di biarin." Usul Jessie dengan nada serius.
"Kamu benar Jess, tenang kakak akan balas gadis itu, kalau perlu bukan hanya koma tapi menemui ajalnya."
Keempat nya tersenyum smirk setelah fikiran mereka sama dan tau apa yang akan di lakukan.
Tok tok
Pintu ruang rawat Chen seperti ada yang mengetok, mereka menunggu seseorang yang masuk atau mengucapkan permisi.
"Siapa sih iseng aja, bentar aku cek." Ucap Jessie berjalan ke arah pintu.
Jessie membuka pintu itu tapi nihil tak ada siapapun, sepi itu kata yang cocok, Jessie sempat menengok kanan kiri tak benar-benar nihil tak ada orang.
"Eh apa ini?." Ucap Jessie Karena tak sengaja menendang sesuatu.
"Kotak apaan coba ini."
Jessie membawa kotak itu ke dalam, ketiga sahabat nya menatap Jessie dengan bingung.
"Dari siapa Jess?." Tanya Aca penasaran.
"Gak tau kak, gue nemu ini di depan pintu."
"Ya udah buka aja Jess." Usul David karena sebenarnya dia penasaran isi kotak itu.
Jessie membuka kotak itu dengan perlahan.
"Aaaakkkhhh." Jessie tiba-tiba berteriak kemudian melempar kotak itu ke sembarang arah.
"Tenang Jess, semua ok." Ucap Aca sembari memeluk Jessie, yang masih ketakutan.
David yang penasaran akhirnya berjalan mengambil kotak itu.
"Apa-apaan ini!!." David berteriak marah melihat isi kotak itu.
Sebuah bangkai kodok yang mati dengan cara di mutilasi serta perut nya yang di obok-obok terlebih ada foto mereka ketika bersama dan coretan tanda silang di masing-masing wajah mereka.
"Apa isi nya Vid." Tanya Chen penasaran terlebih ketika dia mendengar David berteriak, awalnya dia tak peduli dengan isi kotak itu tapi ketika David sampai berteriak karena emosi, Chen jadi penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
RandomBalas dendam? aku pernah dengar orang bijak berkata. "sudah hentikan rencana balas dendam mu, karena dendam mu itu yang akan menghancurkan mu." Boleh aku tertawa sekeras mungkin mendengar kata-kata naif itu? bagi ku dendam tetap lah dendam, aku akan...