17 - Tepati Janji Masa Kecil

353 64 37
                                    

・・・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・・・

"Jadi, beberapa hari yang lalu gue ke club."

"Gak nanya."

" ... bareng Reina. Trus lu tau gak?"

"..."

"..."

Nael berbalik badan dan berseru pada Xero di sofa ruang keluarga. "GUE LAGI NGOMONG SAMA LU YA MONYET!"

"Congor lo!" Caramel tiba-tiba datang dan mengangkat sebelah tangannya seperti ingin meraup bibir Nael dengan geram. "Yang sopan di rumah orang."

Nael cemberut. "Yaudah hapunten atuh, Kak. Lagian adek lu rese bener gue ajak ngomong diem mulu dari tadi."

"Bibir lu lumpuh juga?!" Nael berseru lagi pada Xero yang langsung mendapat toyoran dari Caramel.

Perempuan berambut pendek itu melotot sambil menggerakkan bibirnya seperti berucap; Tutup mulut sialan lo itu atau gue sepak sampe mental ke neraka.

Nael langsung mengatupkan bibirnya sembari bergidik ngeri, membayangkan tulang kering kakinya menjadi sasaran empuk dari tendangan maut Caramel adalah ide yang buruk. Laki-laki jangkung itu langsung mendekati Xero dan duduk di sebelahnya.

"Gue kan disuruh kesono ye sama temennya Reina, sama Reinanya juga buat jemput Azar sama Rafi."

Xero cuek memakan apelnya, berusaha tak menggubris ucapan unfaedah Nael pagi ini.

"Terus lu tau gak?!"

"..."

"LUSA KOBAM!"

"Uhuk!"

"Nahloh mampus keselek juga kan lu. Sok-sokan cuek sih," ketus Nael.

Xero buru-buru mengambil segelas air putih di atas meja dan meneguknya hingga tersisa seperempat.

"Lo salah liat kali," kata Xero.

Nael menjawab heboh. "KAGAK! SUER!"

"Tu cewek katanya kobam ampe kayak orang sinting. Sebelum Arstide datang katanya malah main barongsai-barongsai'an sama temen lakinya. Gak nyangka gue Lusa jadi tambah stress semenjak ditinggal lu."

"Katanya kan?" Xero menatap Nael, skeptis. "Lo gak liat langsung, jangan gampang percaya sama omongan orang."

"Lagipula Lusa gak mungkin begitu," lanjut Xero.

"Yee elu mah dibilangin kagak ngarti-ngarti. Orang patah hati tuh dah kayak kesetanan Bor, apa aja bisa dilakuin. Lagian napa sih lu cewek lu dijodohin malah santuy-santuy makan apel sambil nonton naruto," cibir Nael.

Xero menghela napas sembari mengambil sepotong apelnya lagi. "Bukan urusan gue."

Nael tersedak salivanya sendiri. "Sorry? Kuping gue belum dikorek lagi sejak sebulan lalu."

2. Memoar | Lusa〔✔〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang