・・・
Caramel tidak pernah menyangka bahwa respon Lusa akan secepat itu dalam menanggapi kabar tentang kecelakaan Xero. Benar, gadis yang kini sudah jauh lebih tinggi darinya itu sampai ke London kurang lebih pukul satu siang dan memaksa untuk langsung bergegas ke rumah sakit. Caramel menepati janjinya untuk menjemput Lusa di bandara, dan otomatis dia bisa melihat sendiri betapa cemasnya raut wajah gadis itu bahkan selepas pesawat baru mendarat.
Koper milik Lusa sengaja Caramel taruh di bagasi mobilnya saat sudah sampai ke rumah sakit dimana Xero dirawat, tanpa menunggu aba-aba darinya Lusa langsung berlari masuk ke dalam. Mengundang helaan napas panjang dari Caramel yang baru saja bilang untuk minta ditunggui, ya sudah biar saja gadis itu mencari sendiri ruang rawat Xero.
"Kak."
Caramel menoleh, langsung menangkap batang tubuh seorang perempuan berambut panjang dengan dress motif bunganya tengah memiringkan kepala sambil tersenyum pada Caramel.
"Eh? Kesini lagi? Aku kira bakal datang nanti sore," kata Caramel, agak terkejut.
Perempuan itu menyengir lebar lalu mengangkat sebelah tangannya yang tengah menggenggam sebuket mawar berwarna merah jambu. "Nggak jadi, Kak. Aku punya firsat Nathan bakal siuman siang ini, makanya aku datang lebih awal. Bawa bunga lagi."
Caramel mengangguk. Jujur saja, dia masih agak canggung dengan perempuan yang umurnya hanya selisih satu tahun darinya ini. Waktu Caramel kecil pernah sih diceritakan oleh mamanya tentang perempuan ini, tapi selebihnya Caramel baru kali ini bertemu dia.
"Yaudah, ayo masuk bareng. Kebetulan ada satu orang lagi yang baru dateng buat jenguk Xero," katanya, lalu berjalan diikuti perempuan itu di sampingnya.
"Oh ya? Siapa Kak? Bukannya cuma ada keluarga Nathan doang di London?"
"Dari Indonesia, nanti aku kenalin deh."
"Okee! Rasanya gugup banget kalau sampe Nathan beneran siuman hari ini, aku bingung harus bertingkah kayak gimana di depan dia. Tapi semoga aja dia nyaman selama ada di dekat aku, kayak dulu lagi."
Caramel hampir tersedak salivanya sendiri mendengar ujaran itu, seketika teringat Lusa. Ya ampun dia jadi merasa bersalah sekali belum memberitahu Lusa perihal gadis ini, tapi kalau gadis itu tau lebih dulu pasti mood-nya langsung rusak.
Entahlah, tapi Caramel merasa akan ada huru-hara lagi setelah Xero siuman.
Mereka tidak berbicara lagi ketika melewati koridor rumah sakit yang cukup ramai, pintu ruang rawat Xero sudah bisa terlihat dari jarak pandang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Memoar | Lusa〔✔〕
Narrativa generale"Didedikasikan untuk kamu, Lusa, si pemilik resmi senyuman manis Xero." · · ✦ . · M E M O A R Copyright © 2021 ajengseptia_ ...