22 - Hasil Background Check

321 56 5
                                    

🎶 Song recomendations:
Cinta Ini Membunuhku - D'masiv

🎶 Song recomendations:Cinta Ini Membunuhku - D'masiv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・・・

Deruman suara motor ninja menggelegar sepanjang perumahan elit siang itu, yang pada akhirnya membuat para penjaga rumah Arstide kontan mengalihkan perhatian mereka secara serempak pada si pengendara yang menghentikan motornya tepat di depan pagar besi tinggi.

Orang yang mengenakan jaket kulit hitam, jeans dan sepatu boots warna serupa itu melepaskan helm fullface-nya yang langsung membuat para lelaki berbadan besar itu melongo. Ternyata si pengendaranya perempuan!

"Maaf, Nona. Apakah Nona sudah membuat janji dengan pemilik rumah ini?" Salah satu penjaga bertanya.

Annthana Zianka yang saat itu tengah menyugar anak rambutnya ke atas hanya memberikan tatapan mata tajamnya pada pria itu.

"Ya, bukakan gerbangnya," jawabnya, dingin dan mencekam.

"Dengan siapa? Sebelum membukakan pintu gerbang, kami harus memastikan lebih dulu apakah──"

"Banyak bacot!"

Bugh!

Ann memukul penjaga itu dengan lututnya tepat di selangkangan, hal itu tentu saja mengundang ringisan serta perhatian dari para penjaga lainnya.

"Shit, here we go." Ann tersenyum miring sembari memasang posisi kuda-kuda.

Dengan gerakan paling tangkas, perempuan berambut pendek itu menumbangkan dua penjaga sekaligus. Kakinya lihai menendang, kepalan tangannya yang sekuat baja itu menghajar rahang penjaga lainnya sampai mereka terkapar lemas.

Ann berdecih sinis, dia lantas membuka gerbang besi yang menjulang tinggi itu dan berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah Arstide yang seluas lapangan golf.

Beruntung, manik mata cokelat gelapnya langsung menangkap batang tubuh Arstide di lantai atas.

Mendadak Ann teringat pada secarik sticky notes yang ditinggalkan laki-laki itu sebelum pergi dari kamar hotel beberapa waktu silam.

Jangan lupa diminum air lemonnya, biar gak pusing. Mungkin lo gak bakal inget, but i'm trully sorry for everything and goodbye.

Decihan sinis keluar lagi dari mulut Ann. "Berani-beraninya dia mainin gue."

Sepersekian detik kemudian, Ann mengambil sebuah batu berlapis kertas di kantung jaketnya. Kemudian melemparkan benda itu tinggi-tinggi sampai memecah nyaring kaca jendela kamar Arstide.

"Hei, siapa itu?!"

Ann refleks menoleh, langsung mendapati batang tubuh pria lanjut usia yang tengah berdiri tak jauh di depannya.

Ekspresi orang itu mendadak berubah, begitu juga dengan Ann yang langsung teringat sesuatu.

"K-kamu, bukankah kamu perempuan yang──"

2. Memoar | Lusa〔✔〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang