21 - I Totally Brutal In Love

372 57 3
                                    

But i don't care, i'm not scared of love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But i don't care, i'm not scared of love

・・・

"Pasti gue, jawabannya pasti gue." Lusa menyatukan tangannya sembari memejamkan mata di meja kantor selayaknya berdoa. "Nathan pasti pilih gu──"

"WOI NAPA LO?"

Lusa terperanjat yang membuat orang yang tadi berbicara tergelak kencang.

"Sopankah begitu?" sungut Lusa dengan sinis, hampir saja ingin memukul Azar kalau lelaki itu tidak cepat-cepat menghindar.

"Lagian dari tadi gue perhatiin gelagat lo kayak abis maling sempak cowok aja."

"Hah?"

"Ketar-ketir," kekeh Azar.

"Mana ada ya! Lonya aja yang kurang kerjaan, ngapain kemari? Ruangan lo kan bukan di sini."

Azar mengedikkan bahu, kemudian tanpa beban sedikit pun duduk di atas meja Lusa── di samping gadis itu yang duduk di kursinya. "Kalau lo lupa, ini udah jam makan siang. Gue bebas ke mana aja."

"Hoh terus?"

"Terussss ...," Azar celingukan sekilas. "Lo udah tau berita soal Arstide belom?!!"

"Anjir!" Lusa yang kaget refleks memundurkan kepalanya. "Harus banget lo nyondong-nyondongin badan begitu?! MUNDUR ATAU COCOT LO GUE TAPLOK!"

Azar berdecak malas, lalu kembali menegakkan tubuhnya menjauh dari Lusa. "Untung kagak ada orang ya, Sa. Kalau ada abis riwayat catetan kerja lo."

Lusa mendelik. "Soal Arstide gak usah ditanya. Gue yang pertama kali tau."

"Yang mana?"

"Lah emang gosipnya ada berapa?"

"Banyak! Sampe wartawan bingung mau milih yang mana buat di-up di TV."

"Harus banget dimasukin berita?"

"Ya kan kakeknya juga suka seliweran di TV anjir, biasanya tuh dibarengin sama Jack Ma atau Queen Elizabeth."

"Tapi ini gak ada hubungannya sama kakek Arstide," tandas Lusa, menghela napas jengah.

"Kata siapa? Kakeknya kan dah balek."

"HAH?!" Lusa refleks berdiri dari kursinya dengan mata melotot.

Azar menjitak kepala Lusa. "Katanya lo udah tau Semprul!"

"Serius kakeknya udah balik dari Bali?!"

"Iya suer! Semua pegawai kantor dari kantor ini sampe kantor bokapnya Arstide juga udah pada tau semua, waaah ngibul lo ya?! Bilangnya pertama kali tau padahal ... cuih."

Lusa mendelik seraya memutar bola matanya nyinyir. Ketika dia menoleh, pandangannya tak sengaja menangkap batang tubuh Arstide yang kebetulan lewat.

2. Memoar | Lusa〔✔〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang