Ramalan

23 14 17
                                    

Joe, Pak Hilman, Shawn, dan Ibunda Joe pergi ke Vosmor setelah sekian lama bersinggah di rumah kak Grace.  Mereka berniat untuk mengantar Shawn pulang ke rumahnya dengan aman. Walaupun kota Vosmor kota yang kacau, tapi bagi mereka tempat ini sangat berarti. Kota inilah yang melahirkan mereka dan juga EXTERMINATOR. Home Sweet Home.

“sudah lama tak merasakan udara Vosmor,” ucap Joe yang baru saja keluar dari mobil.

“selamat datang kembali di kota menyebalkan ini.” ucap Pak Hilman.

“tapi entah mengapa aku sangat rindu kota ini.” Ibunda Joe menghirup udara segar Vosmor.
“ayo masuk!” ucap Shawn yang berjalan melangkah ke pintu rumahnya.

Tok! Tok! Tok!

Shawn mengetuk pintu yang berwarna coklat. Tidak lama menunggu, seseorang membukakan pintu berwarna coklat itu.

“Shawn…!” ibunda Shawn memeluk anaknya.

“wajah kamu kenapa, Nak?” lanjut Ibunda Shawn.

Joe bingung harus berkata apa, begitupun juga dengan pak Hilman. Joe takut mengatakannya kalau semua kejadian ini disebabkan oleh dirinya, tapi setidaknya Joe harus mengatakan yang sebenarnya kepada Ibunda Shawn.

“ini hanya karena preman jalanan, Bun. Joe dan yang lainnya yang membantu Shawn dan mengobati Shawn.” Ucap kebohongan Shawn.

Joe merasa tenang dengan apa yang di ucapkan Shawn walaupun itu hanyalah kebohongan belaka. Tapi Joe merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi kepada sahabatnya ini dan kini sahabatnya juga harus berbohong kepada Ibundanya tentang semua kejadian yang menimpa dirinya ini.

“ya tuhan! Tari, terima kasih banyak karena telah menolong Shawn.” Ucap Ibunda Shawn kepada Ibunda Joe.

“iya, tidak masalah. Oh ya, ini Hilman, dia temanku. Dia juga yang sudah menolong Shawn.” Ucap Ibunda Joe.

“hai, saya Margaret.” Ibunda Shawn mengulurkan tangannya kepada Pak Hilman.

“saya Hilman.” Pak Hilman menjabat tangan Ibunda Shawn.

“oh ya, kalian masuk saja dulu.” Ucap Ibunda Shawn.

“terima kasih, tapi kita sedang terburu-buru.” Ucap Ibunda Joe.

“oh begitu. Terima kasih kalian semua sudah menolong Shawn anak saya ini.”

“ya, tenang saja, kita sudah menghabisi si Herr-…” ucap Pak Hilman yang terpotong karena kakinya diinjak Joe.

“baik tante, kita pamit dulu.” Ucap Joe yang menyelamatkan keceplosan pak Hilman.

“oh baiklah, Hati-hati.” Ucap Ibunda Shawn.

“Joe!! Jangan sampai terbunuh.” Ucap persahabatan Shawn kepada Joe.

“ya, akan ku usahakan.” Jawab lelucon Joe.

Mereka berjalan ke arah mobil lalu masuk ke dalam mobil. Entah yang dilakukannya ini benar atau tidak soal menyembunyikan semua kebenaran ini kepada Ibunda Shawn tetapi yang terpenting Joe berbohong demi kebaikan EXTERMINATOR dan juga kebaikan persahabatannya dengan Shawn.

“apakah kalian merindukan rumah?” tanya Pak Hilman yang duduk di kursi kemudi.

“sangat rindu sekali.” Jawab Ibunda Joe.

“pemberhentian selanjutnya rumahmu.” Ucap pak Hilman sembari menancapkan gas mobilnya.

Mereka pergi ke rumah Joe untuk mengobati rasa rindunya kepada rumahnya itu. Hanya satu Minggu meninggalkan rumahnya, rasa rindu Joe dan Ibundanya terhadap rumah dan kota Vosmor sangatlah terasa.

EXTERMINATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang