Misi Awal

127 120 15
                                    

“Joe, kamu yakin?” tanya Ibunda kepada Joe.

“yakin, Bun.” Jawab Joe.

“ya, Tari. Dia akan aman, saya akan menjaganya.” Ucap kak Grace.

“Joe! jaga juga sepupumu.” Ucap Ibunda Joe

Joe membalasnya dengan menganggukkan kepalanya kepada sang Ibunda

Mungkin ini akan menjadi misi sungguhan pertama kali bagi Joe bersama EXTERMINATOR. Joe berjanji untuk tidak akan mengecewakan sang ayah di atas sana.

“Joe, kamu akan pakai jubah ayahmu dalam misi ini.” ucap pak Hilman.

Joe tersenyum karena bisa menggunakan jubah yang ayahnya pakai di saat sang ayah masih menjadi anggota EXTERMINATOR. Kali ini adalah kesempatan Joe untuk meneruskan perjuangan sang ayah.

“Caroline, Jack, kalian bisa memakai ini.” kak Grace mengeluarkan dua kostum.

“pakaian apa ini, kak?” tanya Jack.

“ini jubah yang biasa di pakai kak Gordon. Kamu bisa memakainya. Dan ini kostum yang biasa dipakai Rachel, kini bisa Caroline pakai.” Ucap kak Grace.

“Rachel siapa, kak?” tanya Joe.

“dia teman saya yang gugur bersama ayah kamu pada peristiwa itu.” Jawab kak Grace.

Kini mereka semua memakai jubah EXTERMINATOR untuk melawan Herry Walter. Joe merasa ini misi yang tak main-main. Si bajingan itu memang tidak bisa dibiarkan kali ini.

“semua sudah siap?” tanya pak Hilman.

“sudah, Hilman.” Jawab kak Grace.

“Tari, kamu jaga rumah ya. Kalau ada apa-apa, kamu ambil pistol Glock 17 di lemari dapur.” Ucap apk Hilman.

“baik, Hilman.”

“Bun, hati-hati di rumah ya,” Joe memeluk sang Bunda.

“Bunda akan baik-baik saja. Kamu juga hati-hati ya, nak.” Ucap Iunda Joe yang masih memeluk.

“pasti, Bun.”

“ayo!” pak Hilman membuka pintu.

***

Hal ini membuat Joe sedikit panik. Mengingat sang Ayah yang mati terbunuh oleh Herry Walter, kini membuat Joe merasakan trauma kepada pembunuh itu. Tetapi ini bukan pertama kalinya Joe bertemu dengan Herry Walter. Seharusnya Joe bisa menghilangkan rasa traumanya itu.

“semuanya ingat! kita harus tetap dalam rencana. Kita datang bukan untuk membunuh Herry Walter.” ucap pak Hilman yang mengendarai mobil.

“setidaknya kita buatkan dia sedikit goresan anak panah di wajahnya” Ucap Jack.

“sedikit memar di wajahnya mungkin tak masalah.” Ucap Joe.

“Grace, tidak untuk kali ini.” pak Hilman menatap kak Grace dari cermin mobil.

“kenapa tidak, Hilman. Mereka sudah membunuh kakak saya dan teman kita.” Kak Grace dengan sedikit mengeluarkan amarahnya.

Pak Hilman memberhentikan mobilnya dengan mendadak.

“karena kita bukan pembunuh seperti mereka, Grace.” pak Hilman membentak kak Grace.

Kak Grace dan semua orang yang berada di mobil itu terkejut diam mendengarpertama kalinya pak Hilman semarah ini. Pak Hilman pun kembali menarik gas mobilnya itu.

“Grace, maaf. Saya gak bermaksud untuk membentak kamu, saya hanya gak mau menjadikan kita seorang pembunuh. Jika kita membunuhnya, apa bedanya Herry Walter dengan kita.” Ucap pak Hilman kepada kak Grace.

EXTERMINATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang