Jantung Penyihir

28 25 24
                                    

"maksudnya, Car!?" Joe kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh Caroline.

"dia bukan mamah ku. Mamah ku sudah mati. Dia adalah penyihir." Ucap Caroline dengan air matanya yang berjatuhan.

Joe bingung, apa yang terjadi sebenarnya. Sungguh tak masuk akal dengan apa yang diucapkan Caroline kepada mamahnya itu. Mamah Caroline terlihat kecewa dengan apa yang diucapkan oleh anaknya itu.

"maksud kamu apa, nak? Mamah bukan penyihir!" mamah Caroline bangkit dari duduknya.

"lalu, apa yang mamah lakukan dengan jantung hewan dan darah itu." ucap Caroline.

"apa!?" pak Hilman terkejut.

Joe semakin bingung dengan penjelasan Caroline yang tak masuk akal itu. Joe tidak mengerti apa hubungan jantung hewan dan darah itu dengan penyihir.

"dasar anak ini! Mengacau saja!" ucap mamah Caroline yang terlihat marah sembari melepaskan cincin yang dipakainya.

Mamah Caroline melepas cincinnya dan perlahan wajahnya berubah menjadi seorang wanita yang berbeda. Badannya mengeluarkan asap hitam seperti yang dimiliki Caroline. Ternyata apa yang diucapkan Caroline itu benar, orang itu bukanlah mamahnya melainkan seorang penyihir yang menyamar.

"Caroline! Joe! Cepat keluar dari rumah ini!" ucap pak Hilman.

"tidak semudah itu!" ucap si penyihir itu sembari mengeluarkan kekuatannya untuk menutup pintu menggunakan asapnya.

Caroline berusaha mengeluarkan kekuatan dari tubuhnya untuk melawan si penyihir itu. Disaat Caroline berusaha fokus untuk mengeluarkan kekuatannya, penyihir itu mengarahkan kekuatannya kearah Caroline dan Caroline terpental oleh asap si penyihir itu. Tak bisa berdiam diri melihat sepupunya merintih kesakitan, Joe mengangkat kursi disampingnya dan dia lempar kursi itu kepada si penyihir sampai si penyihir itu terjatuh. Disaat penyihir terjatuh ke lantai, pak Hilman langsung menghampiri dan mencekiknya.

"Joe! Caroline! Keluar dari rumah ini!" teriak pak Hilman yang masih mencekik si penyihir.

"tapi pak... " ucap Joe yang tak ingin meninggalkan pak Hilman.

"cepat keluar! Saya akan baik-baik saja," ucap pak Hilman.

Joe membawa Caroline yang masih merintih kesakitan itu keluar dari rumah. Caroline masih terlihat kesakitan karena terpental oleh kekuatan si penyihir yang mengakibatkan benturan dikepalanya.

Sungguh hari yang sangat membingungkan bagi Joe, melihat seseorang yang di kira sudah lama mati hidup kembali dan kini ternyata orang itu tidaklaj hidup kembali melainkan dia seorang penyihir. Joe dan Caroline berhasil keluar dari rumah itu tanpa pak Hilman dan Jack.

"Joe, kita harus masuk ke rumah itu, pak Hilman membutuhkan bantuan." Ucap Caroline yang masih kesakitan.

"kamu di sini saja! Biar Joe yang masuk dan membantu pak Hilman dan Jack." Ucap Joe yang akan masuk kembali ke dalam rumah itu.

"Joe, tusuk jantungnya. Hanya itu yang bisa membunuhnya." Ucap Caroline yang terduduk di lantai.

"oke, Car. Aku akan melakukannya." Ucap Joe.

Joe mengambil sebuah bambu yang tergeletak di dekat rumah tua itu untuk di jadikannya senjata. Dengan rasa berani, Joe memasuki rumah itu dengan bambu ditangannya. Joe mendobrak pintunya dan melihat penyihir itu membalikkan keadaan dengan mencekik pak Hilman. Pak Hilman terlihat pasrah dengan keadaan dan siap untuk dibunuh oleh penyihir itu, tapi tidak hari ini.

Di saat penyihir itu berusaha membunuh pak Hilman, Joe memegang erat bambu yang digenggamnya dan menikam jantung penyihir itu dari belakang dengan tanpa rasa ragu.
Penyihir itu melepaskan cekikannya dari pak Hilman dan merintih kesakitan dengan bambu yang tertancap di dadanya. Si penyihir terjatuh ke lantai dengan tak berdaya dan seakan dirinya ingin mengatakan sesuatu.

EXTERMINATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang