Caroline Swan, wanita kelahiran tahun 2004 ini anak dari Felix Swan dan Fina Walt. Keluarga Swan sangat tertutup, karena Felix Swan adalah kaum penyihir yang di mana pada masa itu, rakyat Vosmor sangat melarang seorang penyihir tinggal di kota-nya.
Felix Swan menikahi seorang manusia biasa yang bernama Fina Walt. Walaupun menikah dengan manusia adalah salah satu pelanggaran dalam peraturan mutlak penyihir, Felix tetap bersikeras menikahi Fina Walt. Setelah 1 tahun usia pernikahan mereka, Fina melahirkan anak wanita yang diberi nama Caroline Swan, dia sangat cantik dan mirip seperti ibunya. Saat Fina melahirkan anak, Felix semakin khawatir akan peraturan yang dilanggarnya karena takut berimbas kepada keluarganya.
Saat Caroline berusia 4 tahun, ayahnya (Felix) diculik oleh kaum penyihir karena Felix telah melanggar peraturan mutlak kaum penyihir, yaitu menikah dengan manusia. Ayahnya diculik dan dibakar hidup-hidup oleh para penyihir sampai tidak tersisa apapun kecuali hanya abu. Kejadian tersebut membuat Caroline dan mamahnya sangat terpukul dan memutuskan untuk pindah ke Saniro ( daerah terpencil di Vosmor) karena Fina Swan takut kalau terjadi hal yang tak di ingikannya terjadi pada keluarganya lagi. Kini Caroline hanya tinggal bersama mamahnya di rumah yang sangat sederhana di Saniro.
(3 bulan sebelum peristiwa pembunuhan ayah Joe dan 3 anggota EXTERMINATOR)
"Car!"
"Ya mah?" jawab Caroline sembari rebahan di sofa
"Tolong ambilkan kayu bakar di hutan belakang, nak!."
Caroline beranjak dari sofa dan berjalan menuju hutan untuk mengambil kayu bakar.
Sesampainya di hutan, saat Caroline mengumpulkan kayu bakar, Caroline mendengar suara anjing melolong yang terdengar sangat dekat. Bulu kuduk Caroline mendadak langsung merinding, berharap suara tersebut hanya imajinasi. Perlahan Caroline berdiri dan memandang ke arah depan, sesuatu yang tak diharapkan terjadi di depan mata, seekor anjing hutan yang sangat besar sedang berlari ke arahnya. Seakan tidak ada waktu untuk lari karena jarak anjing itu sangat dekat dengannya, Caroline hanya diam dan menutup matanya dengan pasrah apapun yang terjadi.
Detak jantung Caroline berdegup kencang seakan ingin meledak, tetapi anjing itu mendadak menghilangkan lolongan-nya. Caroline heran, apa yang membuat anjing itu tidak mengeluarkan suaranya. Dengan perlahan Caroline membuka matanya, berharap masih di tempat yang sama. Saat Caroline membuka matanya, dia melihat anjing tersebut tergeletak dengan anak panah yang tertancap di badannya. Hati lega dengan terbunuhnya anjing itu, tetapi Caroline penasaran, siapa yang sudah menancapkan anak panah ke anjing hutan itu.
"hey!! Siapa di sana?" teriak Caroline
Tidak lama, anak panah meluncur dan menancap ke tanah tepat tepat di dekat kakinya.
"hey! Tunjukkin wujud asli lu, jangan pengecut!" teriak marah Caroline dengan nada tinggi.
Tiba-tiba terdengar suara tertawa dan orang itu keluar dari sembunyi nya.
"Jack!! brengsek" Caroline dengan wajah kesalnya
"hahahaha! gak tahan liat muka panik lu hahaha!" ejekan lelaki ber panah itu.
"gak lucu Jack!" Caroline sambil cubit perut Jack
Jack adalah satu-satunya teman Caroline di Saniro karena Caroline tidak pandai bergaul dan tertutup sehingga dia hanya memiliki satu teman. Jack bertetangga dengan Caroline, dan hanya Jack yang selalu jadi teman sekaligus tempat curhat Caroline. Dia anak yatim piatu dan kini tinggal bersama pamannya yang sering berlaku kasar terhadapnya. Menurut Caroline, Jack adalah teman yang sangat nyaman di ajak bicara. Selain itu, Jack juga sangat jago ber panah dan bela diri, tetapi dia sangat jail dan humoris. Walaupun sudah lama mengenal satu sama lain tetapi hubungan mereka tidak lebih dari teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTERMINATOR
Action[On Going] Seorang anak yang dendam kepada organisasi misterius karena telah membunuh ayahnya untuk menolong seorang anak setengah penyihir. Kini dirinya memutuskan untuk menjadi anggota superhero untuk meneruskan perjuangan sang ayah, yaitu melindu...