Kenapa cintaku lebih besar
daripada rasa sakitku?
~Keylin Maurena~
🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀
Keylin berjalan gontai keluar kelas di ikuti oleh Fira dibelakangnya. Tujuannya saat ini adalah rooftop. Membolos satu kali tidak masalah bukan? Siswi juga butuh refreshing, pikirnya.
Brakk
Gadis itu membuka pintu rooftop dengan kasar. Mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, kemudian tatapannya jatuh pada sebuah sofa empuk di pojok kanan yang sedikit teduh. Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju tempat tersebut.
"Huh! alhamdulillah disini nyaman banget," heboh Fira sembari menikmati angin menerpa kulit wajahnya.
"Coba aja tiap hari kita kesini Key, gak usah belajar. Kan udah pinter," lanjutnya lagi sembari terkekeh mendengar perkataannya sendiri.
Keylin mengangguk setuju. membenarkan apa yang dikatakan oleh Fira. Semangatnya untuk membolos pun ikutan membara. "Terserah. Kalo mau masa depan suram, Kuy lah!"
"Baguslah kalo mas-- eh" Fira menoleh ke arah Keylin dengan mata memicing. "Lo bilang apa tadi?"
"Masa depan suram."
"Yah nggak gitu juga dong Key. Lo mah bicaranya ngawur." Fira mengerucutkan bibirnya kesal.
"Lagian lo ngomongnya gitu. Dimana-mana, belajar itu adalah hal terpenting Fira. Belajar itu kewajiban, dengan belajar kita bisa pintar. lo tahu, kalau kita pintar kita bisa mengubah dunia menjadi lebih baik! tapi, itu kembali lagi kepada diri kita sendiri," ujar Keylin.
Fira yang mendengar itu langsung diam menutup mulutnya rapat-rapat. Jika jiwa bijak dalam diri Keylin sudah keluar maka dirinya tidak akan pernah berani untuk membantah. Dan tentu saja ucapan Keylin memang benar adanya, belajar adalah kewajiban dari setiap manusia.
Gadis itu merebahkan tubuhnya disamping Fira. Kini pandangannya fokus pada langit yang begitu cerah, birunya langit membawa ketenangan tersendiri bagi gadis itu. Entah setan darimana, mata mereka seperti di tiup-tiup menahan kantuk yang menyerang. Sehingga disinilah mereka tertidur. Ditemani angin sepoi-sepoi dan juga terik matahari yang menghangatkan.
🌺🌺🌺
Hari ini menjadi hari yang panjang dan melelahkan untuk Keylin. Sewaktu tidur di rooftop tadi, dengan tidak berprasaan Pak Kumis menjewer telinganya dan Fira sehingga dengan keadaan kaget mereka membuka matanya. Si kumis memang lebih baik jadi mata-mata daripada guru. Dimana siswa membolos, di situ Pak Kumis berada.
Dan disinilah sekarang Keylin terdampar, lebih tepat dikamarnya. Sangat membosankan bukan?
Tadi dia sempat mengajak Fira untuk bermain dirumahnya, namun Fira menolak karena orangtuanya akan segera pulang dari luar negri.
Entah apa yang ada dipikiran gadis itu. Ia bangkit dari kasurnya lalu melenggang menuju kamar mandi. Sekitar 3 menit ia habiskan waktu disana, setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju cermin kesayangannya.
Matanya menatap beberapa benda yang berada pada meja riasnya yang sudah tersusun dengan rapi. Kemudian tangannya bergerak mengambil satu botol bedak yang bertuliskan 'Cussons baby'.
Gadis itu menaburkan sedikit bedak bayi pada wajah mulusnya dan tak lupa memakai sedikit lip-balm pada bibirnya yang terlihat kering, kemudian ia beralih menyisir rambutnya yang bergelombang.
Keylin tersenyum manis melihat penampilannya.
Sekali lagi dirinya menatap cermin. Satu gambaran untuk penampilannya saat ini. Perfect!!
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN
Teen FictionAku adalah langit yang selalu ada di saat bintang pergi maupun kembali. _Keylin Maurena. Bagiku kamu adalah pluto. Salah satu planet yang ada di alam semesta namun tak pernah aku anggap ada. _Rezvan Aditya. Ini tentang dia, dimana cinta ingin terus...