Membuka lembaran baru untuk menjadikan lembaran lama sebagai pembelajaran. Allah maha memaafkan atas segala kesalahan hamba-Nya, mohon ampunlah kepada-nya dan jangan pernah mengulangi kesalahan yang sama.
~~Linda Utami~~
🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🕊🥀🕊🥀Hari ini adalah hari libur bagi segudang manusia penuntut ilmu, khususnya Keylin. Gadis itu tak berniat meninggalkan kamar kesayangannya kemana-mana. Bahkan, dari pagi sampai sore, Keylin hanya menghabiskan waktunya di kamar. Ia menelungkupkan kepalanya di sela-sela bantal, lelah memikirkan apa yang harus dia lakukan. Suara deru motor yang melintas semakin membuat dirinya kesal, hari ini ia butuh hiburan.
"Key woyyy...! Suara teriakan serta gedoran pintu membuat gadis itu menoleh. Lagi-lagi Keylin menggerutu. Tak habis pikir dengan tingkah abangnya yang terlewat absurd.
"Abang bisa nggak sih jangan gedor-gedor pintu? ucap salam kan bisa ...! ck! ini bukan hutan ya bang," teriak Keylin tak kalah keras.
"Iya ya. Assalamualaikum, buka pintunya ...! Arkan tetap menggedor pintu kamar Keylin.
Gadis itu merasa sangat malas untuk bergerak. Hari ini adalah hari minggu, dimana dirinya akan menghabiskan waktu untuk berkencan dengan kasurnya.
Arkan terdengar menggerutu. Laki-laki itu menarik nafas dalam, aura wajahnya berubah tegas. "Kalau kamu nggak keluar sekarang, semua novel kamu abang sita ...!" ancamnya.
Keylin terbelalak. Apa-apan abangnya itu? Main asal sita, apakah dirinya tidak berpikir betapa berharganya novel itu bagi Keylin.
"Key buk--"
Dubrak!
"Awss,"
"Abanggg astagfirullah." Bibir Keylin berkedut. Ia tak mampu menahan tawanya kala melihat Arkan tersungkur dengan tidak elitnya. Hal tersebut semakin membuat Arkan kesal.
Dengan perlahan Keylin membantu laki-laki itu berdiri, memapahnya menuju kasur.
"Kamu buka pintu gak bilang-bilang. Untung aja hidung mancung abang gak cium tuh lantai," gerutu Arkan. Merasa kesal dengan kelakuan adiknya itu.
"Lagian abang nggak sabaran. Ada apa sih?" Keylin menggaruk hidungnya. Merasa bersalah kepada laki-laki itu.
"Katanya mau pergi ke cafe. Gimana sih, udah sore juga ...?"
Keylin memikirkan apa yang Arkan ucapkan. Sejak kapan dirinya bilang begitu? Kenapa dirinya harus ke cafe? untuk apa?
Seperkian detik Keylin berpikir setelahnya ia menepuk jidat. Menatap arkan sebentar kemudian cengengesan tidak jelas.
"Aku lupa hehe." Keylin menampilkan deretan giginya yang putih.
"Yaudah gih, kamu mandi terus siap-siap. Lagian, pakaian yang kamu pesen dari butik kemarin udah dikirim 'kan?"
Keylin mengangguk. Gadis itu akan merubah penampilannya, sesuai apa yang dia ucapkan kemarin.
"Abang tunggu di bawah." Sebelum Arkan kembali ke bawah, ia sempatkan dirinya untuk mencium kening adiknya itu.
Keylin tak butuh waktu lama untuk bersiap-siap. Dirinya mandi hanya beberapa menit. Ia mengeringkan wajah kemudian menaburkan sedikit bedak bayi pada wajahnya dan lipbalm pada bibirnya.
Hari ini ia menggunakan gamis berwarna biru tua dengan warna jilbab yang senada. Ia juga menggunakan sneaker putih menambah kesan cantik pada penampilannya.
Keylin turun ke bawah, melihat-lihat Arkan menunggu dimana. Nihil, Keylin tidak menemukan batang hidung abangnya itu.
"Abang ...!" Keylin berteriak. Baru saja laki-laki itu bilang akan menunggunya disini. Lalu dimana dia berada sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN
Teen FictionAku adalah langit yang selalu ada di saat bintang pergi maupun kembali. _Keylin Maurena. Bagiku kamu adalah pluto. Salah satu planet yang ada di alam semesta namun tak pernah aku anggap ada. _Rezvan Aditya. Ini tentang dia, dimana cinta ingin terus...