BAB 7

181 98 27
                                    


Semakin gencar menyuruhku
pergi. Semakin kuat keinginan ku
untuk kembali.
~Keylin Maurena~
🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊🥀🕊





Pukul 4 sore, seluruh anggota Lava sedang berkumpul di markas guna membahas sesuatu hal yang sangat penting. Semuanya duduk mengelilingi Rezvan, sang ketua Lava. Di samping kanannya terdapat Vion dan di samping kirinya terdapat Kenzo dan juga Rangga.

Mereka sekarang sedang membahas mengenai acara balapan seluruh anak jalanan yang akan diadakan setiap tahun sekali.

"Jadi gimana? apa undangannya kita terima?" Vion membuka suara sembari memasukkan pisang goreng ke dalam mulutnya.

Rezvan menatap Vion sebentar lalu beralih pada anggotanya yang lain."Tentu."

Vion mengangguk. "Apa ada yang ingin bertanya?"

Brak

Semua terkejut kemudian mengelus dada. Mereka menatap nyalang ke arah pelaku yang tentunya disambut oleh cengiran dari sang empu. "Santai bro santai!"

"Lo apa-apaan sih Terasi! Kita semua lagi ngomong serius, jangan suka buat orang jantungan deh! Kebiasaan!"

Masih dengan senyum watadosnya. Laki-laki itu tidak merasa bersalah sedikitpun. "Kalian pasti akan kaget dengar informasi yang gue dapet!"

"Apa?"

Menaik turunkan alisnya, Tere berkata,"Tebak dulu ayo apa?!"

"Palingan gak penting!" Tere mendelik tak suka.

Sudah bisa dipastikan dan ditebak dengan mudah. Manusia sejenis Tere, Rangga dan Kenzo ini suka berulah, bercanda dan jarang sekali berbicara serius.

Tak menyerah sampai disana. Tere kembali berucap, "Ayo dong tebak informasi apa yang gue dapat?!"

"Bilang!"

Mata yang tadi menatap jahil ke arah teman-temannya seketika berubah menjadi tatapan khawatir. Nyalinya seketika menciut.

Sedikit gemetar, ia kembali mengotak-atik hp lalu memperlihatkan apa saja yang baru dirinya temukan.

"Mereka ini siapa? Rasanya, gue nggak pernah dengar nama geng ini. Tapi kok dia ada di daftar nama lomba?"

Sedikit kepo, rangga mencondongkan tubuhnya melihat nama geng yang tertera disana. "K'Star."

"Kalian pernah dengar nama geng ini?" Semua tentu menggeleng tak tahu.

Disisi lain, Rezvan yang sedari tadi menyimak pun mengerutkan dahinya bingung. K'Star seperti familiar di telinganya. Begitu juga dengan Vion.

"Tunggu deh. Kok gue kayak familiar ya?" tanya Rangga sembari berpikir keras.

"Mereka itu sekarang jadi topik perbincangan di kalangan anak jalanan. Sebenarnya geng itu udah berdiri sejak lama, tapi mereka jarang banget nunjukin diri. Mereka pun nunjukin diri pas ada acara penting doang. Contohnya balapan tahunan," celetuk Eko. Ketua dari mata-mata Lava.

"Cari tahu tentang mereka! Tapi ingat jangan bikin masalah. Kita hanya perlu dapatin info kalau geng itu gak akan berbuat masalah sama kita!"





🌺🌺🌺

Tak terasa hari sudah berganti dengan malam. Matahari tenggelam di gantikan raja kegelapan. Mata itu bergerak dengan lincah melihat setiap sudut ruangan tempat dia berada. Langit-langit kamar yang berwarna monokrom. Dimana lampu LED menyatu dengan badan plafon atau backlight, lalu dikombinasikan dengan aneka macam aksesori pada bagian dinding, manampilkan gaya desain futuristik yang begitu hidup (Dapet dari interiordesign.id). Sampai tak terasa, suara cacing di perutnya berbunyi minta di isi.

REZVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang