dua puluh.

1.2K 227 38
                                    

Tatapan lembut Irene di rumah sakit tadi sungguh mengingatkannya pada sosok Ibu yang dulu selalu menatapnya hangat dan lembut.

Sama seperti Irene menatapnya tadi.

Gadis itu kemudian menatap fotonya dan Ibunya saat ia berumur delapan tahun. Keduanya tersenyum bersama hingga membuat sepasang garis yang cantik di kedua wajah mereka.

"Ma, kangen..."

Tanpa sadar, Yeji meneteskan air matanya.

"Maafin Yeji, Ma... Yeji yang salah. Maafin Yeji..."

Yeji menangis.

Itu semua salahnya.

Sang Mama pergi meninggalkan dunia ini juga karena dia. Semua salahnya.



⛅   ⛅   ⛅



Jeno sudah 100% pulih. Laki-laki itu bahkan sudah duduk manis di kursinya saat ini setelah kurang lebih dua minggu terbaring di tempat tidur rumah sakit.

"AAA PRINCE JENO KU UDAH SEMBUH! PELUK SINI PELUUUUKK."

Haechan langsung teriak dan lari ke arah Jeno begitu ia sampai di kelasnya.

"HAECHAN SALAM DULU WOY BANGSAT!" Aisha yang lagi tadarusan langsung marah marah karena teriakan Haechan.

"Astagfirullah. KUPING GUE SAKIT ANJING!"  teriak Sanha yang duduknya di tengah tengah Aisha dan Haechan yang teriak-teriak. Bisa bayangin kan betapa tersiksanya Sanha ini? :')

Tapi tentu masih ada satu orang yang lebih tersiksa sebenernya.

Siapa lagi kalau bukan Arjeno Kalandra.

Habis nginep di rumah sakit, hari pertama masuk sekolah udah langsung dapet hadiah penyambutan berupa teriakan maksiat dari temen temennya. Yang sabar ya, Jen...

"JENOOOOOOO!!!"

Baru aja diem bentar, ada satu manusia lagi yang teriak teriak.

"ARJENO GANTEEENGGG!!"

Dua manusia.

"WOY ANJING AKHIRNYA!!"

Tiga manusia.

Dah lah. Males ngitung.

Emang kelas 12 IPS 2 ini cocok banget dijadiin hutan budidaya tarzan.

Anak-anak The Gantengz pada ngumpul muterin kursinya Jeno. Mereka pada asal ngambil kursi-kursi yang masih kosong di sebelahnya.

Oh iya, buat informasi aja nih. Manusia pertama yang teriak setelah Sanha itu Junkyu. Habis itu, Yangyang. Dan yang terakhir Sunwoo.

Okay back to topic.

Entah apa yang sedang dibahas oleh kesepuluh laki-laki itu, tapi berkumpulnya mereka di kelas 12 IPS 2 membuat hampir seluruh siswi kepo dan mengintip dari pintu masuk kelas.

Shuhua dan Karina yang baru sampe di sekolah sampe bingung. Ini kelas mereka kenapa rame banget deh. Pintu masuknya sampe ketutup.

"Ini kenapa sih?! Rame amat," ucap Karina kesal.

"Sumpah ya, kalo sampe gara-gara anak anak gak jelas itu, bakal gue abisin dah satu-satu!" kata Shuhua dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Karina dan Shuhua yang berusaha untuk masuk, masih agak kesusahan. Bahkan mereka terpental kembali ke belakang.

"Anjinggg. Malah diusir kita, Sha dari kelas sendiri," kata Karina.

"Oke. Keknya gue harus pake cara kekerasan ini. Lo ikutin gue ya, Rin. Satu.. Dua.. Tigㅡ"

"Ikut gue aja."

Tiba-tiba tangan Shuhua ditarik oleh seorang laki-laki.

Shuhua yang kaget langsung narik tangan Karina.

"Permisi ya... Permisi," kata laki-laki itu.

Cewek-cewek yang ada disitu langsung ngasih jalan gitu aja buat laki-laki yang menarik tangan Shuhua. Hingga akhirnya ketiga orang itu berhasil masuk ke dalam kelas dengan selamat.

Agak kaget sih Shuhua sama Karina.

Ternyata pengaruhnya gede juga ya cowok ini.

Laki-laki itu kemudian melepas tarikannya di tangan Shuhua.

"LAH KOK RENJUN SIH?!"

Renjun langsung cengengesan. "Keren kan gue, Su?"

"PANGGILNYA SHA AJA YA JANGAN SU, ANJIR!"

RIP their ears. Esp Jeno's.




⛅⛅⛅


halooooo!!
double update for todaaayy guyss hihi

thank you yang udah vote dan comment banyaaak banget di chapter sebelum inii^^

be safe and stay healthy yaa semuanya♡

see ya!


[hiatus] softest. | jeno + yejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang