dua puluh satu.

1.2K 257 121
                                    

"Gue masih gak terima, Jen," ucap Jaemin.

"Gue juga, anjir. Bisa-bisanya mereka main kotor!" tambah Eric.

Jeno hanya bisa menghela napas.

"Bokap bilang katanya bakal urus semuanya. Gue gak ngerti bokap mau ngurus gimana. Tapi jujur..."

Semuanya menatap Jeno dengan serius. Menunggu kelanjutan perkataan laki-laki itu.

"...gue juga masih gak terima."

Yangyang langsung menggebrak meja.

"Serbuuuu!!!"

Lagi-lagi Junkyu narik tangannya Yangyang. Kali ini lebih kenceng.

"Gini lagi, gue bakar motor lo," ancam Junkyu.

Haechan juga udah liatin cowok itu males. "Kalo bukan temen, udah gue sumbangin ke kebun binatang lo, Yang."

Sedangkan Yangyang cuma cengengesan. Gak paham lagi deh sama Yangyang.

"By the way, Jen. Kemarinㅡ"

"Gak usah sok inggris lu sipit!" potong Sunwoo.

Hyunjin pengen ngajak Sunwoo gelut deh asli. Ini dia mau ngomong penting malah dipotong.

"Nu, berantem yok. Di rumah lo aja. Biar gundam gundam lo rusak semua!" ucap Hyunjin.

Sunwoo ini sayang banget sama gundam gundamnya. Bahkan melebihi sayangnya dia ke temen temennya ini. Gak deng canda xixi

"Anjing."

Setelah itu, Hyunjin melanjutkan perkataannya.

"Kemarin Bang Jae kelihatan emosi banget, Jen waktu tahu ini semua perbuatan Bedros.
Dia marah banget asli."

"Iya, Jen. Bang Hyunsuk juga kelihatan marah banget," tambah Yoshi.

Tiba tiba Han tepuk tangan.

"Keren dong nyet! Angkatannya Bang Jae sama Bang Hyunsuk bakal ikut ngabisin anak-anak Bedros. Wowww," ucap Han.

Yang lain liatin Han dengan muka yang sulit diekspresikan.

"Keren darimana bangsat! Yang ada anak-anak Bedros bisa pada mati kalo sampe angkatannya Bang Jae ikut-ikutan!" kata Jaemin.

"Lebay amat, Jaem sampe mati. Gak bakal lah," sahut Junkyu.

"Gue gak lebay anjir. Lo gak lihat angkatan Bang Jae isinya orang gila semua kek Bang Jeka, Bang June, Bang Yugyeom, Bang Mingyu. Bisa bener bener mati njir tuh banci-banci Bedros."

Gak boong sih Jaemin.

Emang angkatannya Jaehyun itu terkenal sadis banget kalo udah berantem. Lebih sadis dari angkatannya Jeno.

Dulu June pernah hampir bikin meninggal anak sekolah lain cuma gara-gara rebutan cewek. Gila emang.

"Angkatan Bang Jaehyun gak akan ikut ikut. Ini masalah angkatan kita sama angkatan Bang Hyunsuk doang. Pokoknya jangan sampe angkatan Bang Jaehyun ikut," ucap Jeno dengan suara datarnya.

"Gue setuju sama Jeno," sahut Haechan.

"Saran gue, kita bahas masalah ini di basecamp entar malem. Gak enak dilihatin orang lain kalo disini," kata Yoshi dan diangguki oleh yang lain.






































































"PANGGILNYA SHA AJA YA JANGAN SU, ANJING!"

Kesepuluh laki-laki itu langsung menoleh ke arah Shuhua, Karina, dan Renjun yang berada di depan pintu.

"Bajingan, Renjun telat banget," umpat Yangyang.

"Bubar lah bubar!" kata Han.

Renjun yang melihat itu langsung menghampiri mereka dengan wajah kesal.

"Kok bubar, njing?! Baru juga sampe!" ucap Renjun.

"Lo lama banget babi," jawab Sunwoo kemudian ia keluar dari IPS 2 diikuti Yoshi, Yangyang, dan Junkyu di belakangnya.

"Brengsek."

Mau gak mau, Renjun juga ikut keluar bareng temen-temen kelasnya.

Shuhua dan Karina yang melihat itu ketawa.

"Begayaan banget."

Setelahnya, kedua perempuan itu duduk di bangku mereka masing-masing.

"Lah, Yeji belom sampe? Tumben banget," kata Karina begitu melihat bangku di sebelahnya yang masih kosong.

Jeno yang mendengar itu melirik jam tangannya.

Jam 6 lewat 40 menit.

Tumben.




⛅   ⛅   ⛅




Nafas Yeji tidak beraturan ketika sampai di depan pintu kelasnya. Gadis itu terlihat menetralkan detak jantungnya sebentar sebelum akhirnya mengetuk pintu sebanyak tiga kali.

"Masuk!"

Yeji yang terlihat sedikit berkeringat langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kelas.

"Yejisa? Kenapa terlambat?" tanya Ms. Gia. Beliau terlihat sedikit terkejut karena siswi teladannya itu terlambat.

"Maaf, Miss. Tadi pagi saya bangun kesiangan. Semalam saya begadang mengerjakan tugas," jelas Yeji dengan raut wajah menyesal.

Alasannya klasik.

Tapi Ms. Gia percaya karena Yeji memang murid teladan. Dan tidak heran kalau Yeji beralasan seperti itu.

Coba kalau Jaemin atau Han. Sudah habis mereka di tangan Ms. Gia.

Ms. Gia menganggukkan kepalanya. "Baik. Kamu boleh duduk. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi ya, Yejisa?"

Yeji mengangguk. "Baik, Miss. Saya mohon maaf sekali lagi."

Setelah itu, Yeji duduk di bangkunya dan bernapas lega.

Ini benar-benar pertama kalinya Yeji terlambat.

Alasannya tentu bukan seperti yang ia katakan kepada Ms. Gia tadi.

Gadis itu keasyikan menonton drama korea yang disarankan Yiren sehingga ia lupa tidur.

Salahkan Yiren yang saat ini malah asik menertawakan Yeji.

"Awas lo, Ren," kata Yeji tanpa mengeluarkan suara.

Gadis itu menatap Yiren tajam. Sedangkan Yiren memeletkan lidahnya kemudian kembali memperhatikan Ms. Gia yang sedang menjelaskan.

Yeji mendengus kesal kemudian mengeluarkan buku buku pelajarannya dengan kesal juga.

Hal itu tentunya tidak luput dari pandangan seorang laki-laki yang menatapnya dengan gemas.

"Habis nonton drama korea ya, Ji?"

Yeji kaget.

Suara laki-laki itu memang pelan. Tapi berhasil membuat Yeji sangat kaget.

"J-jeno? U-udah masuk?"



⛅   ⛅   ⛅



siapa yang pernah nonton drakor sampe gak tidur kayak yeji??? ayo angkat tangan kaliaaaann🙋‍♀️🙋‍♀️

kejadian yeji tuh sebenernya nyeritain gue banget deh wkwkw gue kalo udah nonton drakor gak bisa berenti gais hihi

anyway, thank youu so much buat vote dan comment di chapter sebelumnyaaaaa!!♡♡ yuk yang mau spam comment boleh bangett><

be safe and stay healthy ya semuaaa! i lov youuu~

see ya!


[hiatus] softest. | jeno + yejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang