Ketika sampai di rumah, Jeno langsung menuju ke sebuah kamar yang terletak tepat di sebelah kamarnya.
Kamar Jaehyun.
tok tok tok
Tak lama setelah ia mengetuk pintu kamar milik Jaehyun, sang pemilik keluar dengan rambut basah serta handuk yang ia sampirkan di bahu kanannya.
"Udah selesai?" tanya laki-laki itu.
Jeno menganggukkan kepalanya. "Thanks, Bang."
"Thanks karena lo mau dengerin omongan gue waktu itu. Dan thanks buat bantuannya," lanjut Jeno.
Jaehyun terkekeh geli mendengar perkataan Jeno yang terkesan sangat kaku.
"Lo kaku amat anjir, Jen. Gue Abang kandung lo woy!" ucap Jaehyun.
Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Benar juga. Kenapa ia jadi sekaku ini dengan Jaehyun?
Tiba-tiba Jaehyun memiting leher sang adik dan menggeretnya masuk ke dalam kamar.
"Woy sakit woy! Lepasin gue nyet!" adu Jeno sambil memukul lengan Jaehyun yang memiting lehernya.
"Makanya jangan kaku-kaku!"
"Iya-iya! Lepasin dulu anjir!"
Akhirnya Jaehyun melepas pitingan tangannya dari leher Jeno. Ia tertawa kecil melihat sang adik yang batuk-batuk.
"Gue gak bakal bikin Mama drop kayak dulu lagi, Jen. Gue udah janji sama lo dan Papa," kata Jaehyun tiba-tiba setelah ia duduk di pinggir kasurnya.
"Bego lo kalo sampe bikin Mama drop kayak dulu lagi!" ucap Jeno dengan bahasa dan nada yang tidak lagi kaku seperti tadi.
"Mana itu cuma gara-gara bantuin Bang June ngerebutin cewek lagi. Bego banget asli," lanjut Jeno.
"Gila. Masih inget aja lo," kata Jaehyun sambil terkekeh.
Mari kita flashback sedikit ke masa saat Jaehyun masih berada di kelas 2 SMA dan Jeno di kelas 2 SMP.
Saat itu, Osric X alias anggota Osric angkatam Jaehyun memang sangat terkenal bahkan sampai ke sekolah lain. Hal itu yang membuat June ㅡsalah satu sahabat Jaehyun dan juga anggota Osric X disukai oleh salah satu siswi dari sekolah lain.
Sayangnya, saat keduanya hampir saja jadian, ada seorang laki-laki yang menghampiri June dan berkata bahwa si perempuan ini adalah pacarnya. Gila gak tuh?
June? Jelas gak terima. Dia merasa bahwa si laki-laki ini bohong.
Akhirnya dengan emosi yang berada di puncak, June langsung memukul wajah sang laki-laki dengan brutal.
Si laki-laki ikut memukul wajah June dan keduanya berakhir saling memukul.
Namun kekuatan June ternyata jauh lebih besar dari si laki-laki. Ditambah emosi yang sudah memengaruhi dirinya. Jadilah June memukuli laki-laki itu tanpa ampun.
Beruntungnya bagi si laki-laki, Jaehyun kebetulan lewat dan langsung menghentikan June untuk memukul laki-laki yang sudah pingsan tersebut.
Dan naasnya bagi Jaehyun, polisi datang dan langsung menahan kedua remaja itu. Padahal Jaehyun tidak salah apa-apa.
Masing-masing orang tua June maupun Jaehyun dihubungi oleh polisi.
Irene yang memang sedang sakit di rumah, kaget dan syok mendengar telepon dari polisi. Wanita itu langsung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Jeno yang mengetahui hal itu merasa sangat marah pada sang Kakak. Gara-gara sang Kakak, Ibunya dibawa ke rumah sakit.
Semenjak saat itu, Jaehyun selalu merasa bersalah pada sang Mama dan berjanji untuk tidak melakukan hal-hal aneh lagi. Sedangkan Jeno diam-diam masih sedikit memendam rasa marahnya pada Jaehyun meskipun ia tahu kebenarannya.
Dan Irene selalu menyalahkan dirinya yang terlalu lemah saat itu hingga membuat hubungan kedua anaknya menjadi renggang.
"Lo masih marah sama gue ya, Jen?" tanya Jaehyun.
Tidak ada jawaban dari Jeno.
Laki-laki itu diam dan hanya memandang lurus ke arah meja belajar Jaehyun yang sedikit berantakan.
"Sorry, Jen. Gue yang bikin Mama sampe sekarang masih di rumah sakit."
"Enggak. Bukan lo yang bikin Mama sampe sekarang masih di rumah sakit," ucap Jeno.
Laki-laki itu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Jaehyun.
"Iya, gue masih marah sama lo. Tapi karena lo bikin Mama syok waktu itu. Untuk keadaan Mama sekarang, kita gak bisa nyalahin siapa-siapa, Bang. Itu udah takdir dari Tuhan," jelas Jeno.
Jaehyun tidak menyangka adik kecilnya tumbuh menjadi lelaki dewasa yang juga berpikiran dewasa.
"Gak ada yang tahu kalo kanker yang dulu diderita Mama bakal tumbuh lagi. Kita sekarang cuma bisa berdoa buat kesembuhan Mama," lanjut Jeno.
Ya, beberapa bulan yang lalu, Irene sempat dilarikan ke rumah sakit karena merasakan sakit di tubuhnya. Dan saat diperiksa, ternyata kanker yang dulu sempat menyerangnya di usia muda, tumbuh lagi. Sehingga ia harus dirawat di rumah sakit sampai sekarang.
"Jen..."
Jaehyun tidak ingin menangis. Namun suasana sangat mendukung saat ini. Ditambah, kehadiran sang adik yang sudah lama sekali tidak berbincang serius dengannya seperti saat ini.
Sedangkan Jeno dengan tiba-tiba memeluk Jaehyun sangat erat.
Jujur, ia juga merindukan moment dimana keduanya sering bertukar cerita tentang keseharian mereka dan bercanda bersama. Hal itu sangat jarang dilakukan sejak empat tahun yang lalu.
"Mama pasti sembuh..."
⛅ ⛅ ⛅
haloooooo!!
astaga long time no update ya guyss hehehe maafin gueee huhu stuck banget idenya buat cerita ini :( i'm sorry kalo cerita ini nantinya bakal slow update banget😭
anyways, gue abis publish book baru hehe
buat yang suka aetzy, kalian boleh cek book baru gue yaah! gue bakal update setiap hari sabtu di book itu^^thank you buat yang masih nungguin huhuㅠㅠ thank you buat yang ngeramein cerita ini dan vote pastinyaa! love you guysss
see ya !
KAMU SEDANG MEMBACA
[hiatus] softest. | jeno + yeji
Fanfiction⚠️ harsh words ⚠️ start : 21 / 02 / 21 end : -