lima.

1.8K 356 172
                                    

Pak Junsu memasuki 12 IPS 2 dengan beberapa lembar kertas yang berada di tangan kanannya.

"Selamat pagi semuanya," sapa Pak Junsu.

"Selamat pagi, Pak."

"Saya punya kabar baik buat kalian semua."

Perkataan Pak Junsu membuat seluruh pasang mata yang memperhatikan pria paruh baya itu berbinar.

"Kelas kita diliburkan selama sebulan ya, Pak?!" celetuk Sanha yang langsung diaminkan oleh seluruh isi kelas.

Pak Junsu tertawa. "Ngawur kamu."

"Terus apa dong, Pak?" tanya Nancy.

"Tiga jam pelajaran saya hari ini kosong."

Perkataan Pak Junsu barusan membuat seluruh isi kelas langsung bersorak.

"Tapi saya minta kalian bikin kelompok buat lusa ya! Bikin kelompok aja dulu, ngerjainnya lusa," jelas Pak Junsu.

Seluruh siswa kelas 12 IPS 2 langsung mengacungkan jempol mereka. Pak Junsu ini emang tipe guru yang super pengertian kalo sama kelas 12 IPS 2.

"Pak!" Haechan mengacungkan tangannya. Membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya.

"Kelompoknya dibikinin aja dong, Pak! Kalo bikin sendiri nanti gak ada yang mau sama saya," ucap Haechan.

"Iya Pak! Apalagi kelompokan sama saya," tambah Eric.

"Bener, Pak! Terlebih sama Jaemin, Pak!" sahut Han.

"Kok gue, bangsat," ucap Jaemin pelan.

"Ya udah lo bertiga jadi satu kelompok aja dah. Beres kan?" kata Yiren.

"Iya. Gitu aja ribet," sahut Chaeyoung.

Haechan, Eric, dan Han menatap sinis kedua perempuan itu.

"Udah udah. Kalo gitu saya bikinin kelompoknya aja ya. Cepet kok," kata Pak Junsu.

Beberapa ada yang bersorak lesu dan beberapa ada yang berteriak senang. Udah tahu kan siapa saja yang seneng?




















Baru 3 menit sejak Pak Junsu membuat kelompok, beliau kembali berdiri hingga membuat para siswa menatapnya tidak percaya.

"Kok cepet banget, Pak bikinnya?" tanya Eunbin.

"Kan tadi saya bilang cepet. Cepet beneran kan?" jawab Pak Junsu santai.

"Kelompok pertama adalah Soobin, Hwall, dan Aisha. Kelㅡ"

"Pak! Kok saya cewek sendiri!" Aisha tiba-tiba berdiri dari duduknya.

"Cewek mana ada yang kek Aisha," kata Sanha pelan namun masih bisa didengar oleh sang perempuan.

"Heh lo ngomong apa barusan?!"

Pak Junsu langsung melerai sebelum keadaan semakin buruk. "Sudah ya. Saya bikinnya acak. Mohon pengertiannya."

Setelah itu, Aisha kembali duduk di bangkunya dengan wajah masam.

"Saya lanjutkan. Kelompok kedua adalah Nancy, Yiren, dan Sanha."

Ketiga orang itu langsung berhigh-five ria. Pasalnya mereka memang cukup dekat karena sering bahas make up. Jadi gak masalah.

"Kelompok ketiga adalah Jaemin, Chaeyeon, dan Lia."

Chaeyeon dan Lia yang kebetulan duduknya bersebelahan langsung saling melempar senyum. Jaemin?

Ia memandang kedua perempuan itu dengan wajah berbinar.

"Kelompok keempat adalah Han, Chaeyoung, dan Nakyung."

"Astaghfirullah.. Gue kok sama Han mulu sih." Nakyung mengelus dada.

"Yaallah, apakah ini karma..." kata Chaeyoung pelan.

Sementara Han sudah bersorak karena kelompoknya saat ini termasuk siswa-siswa pintar di kelas.

"Kelompok kelima adalah Eric, Chani, dan Karina."

"PAK SAYA JANGAN SEKELOMPOK SAMA MAK LAMPIR DONG PAK. NANTI KALO SAYA TEWAS GIMANA?"

Eric langsung berteriak begitu namanya dan Karina berada dalam satu kelompok.

"LO MAU MATI HAH?!"

"TUH PAK! BARU AJA DISEBUTIN UDAH KEK GITU!"

Sementara Chani yang berada di antara keduanya langsung meletakkan kepalanya di atas meja.

Salah gue apa ya kok bisa sekelompok sama mereka, batinnya.

"SAYA LANJUT YA!" Pak Junsu yang kesal dengan suara teriakan dua siswa itu pun juga ikut berteriak hingga membuat Karina dan Eric diam.

"Kelompok keenam adalah Yeji, Jeno, dan Haechan."

"YESSS! AYE AYE AYE!" teriak Haechan senang. Sementara teman-temannya menatapnya sinis.

"Ape lo lihat-lihat? Gak terima?" ucap Haechan songong.

Ya gimana, dia sekelompok sama ranking 1 dan 2 kelas. Masak gak boleh sombong? Ya gak?

"Pak, kok si aneh ini sekelompok sama Jeno Yeji sih? Gak adil banget, Pak!" protes Hyunjin.

Pak Junsu langsung menjawab, "Saya bikinnya acak. Tolong banget no comment."

Haechan sudah tertawa keras melihat wajah Hyunjin yang memelas dan sebal.

Sementara Yeji, jantungnya sudah berdegup tidak karuan. Aduh kok bisa sekelompok sama Jeno sih, batinnya.

"Lanjut, kelompok ketujuh adalah Hyunjin, Eunbin, dan Shuhua. Selesai."

Pak Junsu menutup mapnya.

"Apes banget gue hari ini," kata Hyunjin pelan.

"Sekian. Saya tinggal dulu ya. Terima kasih."

Pak Junsu meninggalkan kelas yang dalam tiga detik akan menajdi seperti pasar.









"CHAN LO PASANG JAMPI JAMPI YA BIAR SEKELOMPOK SAMA JENO YEJI!" protes Aisha tak terima.

"Maaf, gue gak ngomong sama orang sirik," jawab Haechan dengan sombong.

⛅   ⛅   ⛅



oiiii
jeno yeji sekelompok nih, kalo bukan di wattpad dimana lagi ya gak? wkwkwk

seneng banget deh banyak yang comment hehehshe

jadi pengen double update...

bonus : haechan dan kesombongannya

bonus : haechan dan kesombongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[hiatus] softest. | jeno + yejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang