tujuh.

1.7K 317 21
                                    

Jeno duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur Irene ㅡMamanyaㅡ dengan wajah sembab. Sedangkan sang Mama malah tertawa melihat wajah putra bungsunya.

"Mama kok ketawa sih?" kata Jeno sedikit kesal.

"Muka kamu gak ganteng lagi tau, Jen kalo nangis kayak tadi," ejek Irene.

"Maa..."

Irene tertawa. "Kamu jangan pernah nunjukin muka sembab kayak gitu ya ke pacar kamu."

"Apa sih, Ma?" Jeno malah semakin merengek. Laki-laki itu memeluk Mamanya lagi.

Pintu kamar tersebut tiba-tiba terbuka dan menampilkan seorang laki-laki yang terlihat lebih tua dari Jeno.

"Astaga, bayi besar udah sampe sini aja," kata laki-laki itu ketika melihat Jeno yang masih memeluk sang Mama.

"Brisik," kata Jeno.

Irene dan laki-laki itu tertawa.

"Jaehyun udah makan?" tanya Irene pada laki-laki bernama Jaehyun yang merupakan putra sulungnya.

Jaehyun tersenyum kemudian menganggukan kepalanya. "Udah, Ma."

"Ya udah nih, kamu temenin si bayi besar makan dulu. Belum makan dia," perintah Mamanya.

Jeno melepas pelukannya pada sang Mama dan memasang wajah cemberut.

"Jeno udah makan, Ma," kata Jeno.

"Oh ya? Kapan?"

"Tadi jam 1."

"Yang malem belum kan?"

Pertanyaan Irene barusan dijawab gelengan oleh Jeno.

"Ya udah sana makan dulu, ditemenin Abang."

"Maㅡ"

"Kalo gak mau, Mama juga gak mau ketemu kamu lagi," potong Irene cepat sebelum Jeno protes.

Ia tahu, anak bungsunya itu enggan untuk ditemani Jaehyun karena merasa sudah dewasa. Memang kedua anaknya itu sudah dewasa, ia tahu betul hal itu. Tapi ia hanya ingin mendekatkan hubungan mereka berdua yang sedikit renggang akibat dirinya yang harus terbaring di rumah sakit.

"Bang, temenin Adeknya ya." Jaehyun menganggukkan kepala kemudian berjalan keluar menyusul Jeno yang entah sejak kapan sudah keluar duluan.

⛅    ⛅    ⛅

"Wuidiw. Udah ada cewek aja lo, Jen."

Jaehyun yang baru saja membeli minuman langsung menggoda sang adik yang sedang memainkan hpnya.

Jeno menaikkan satu alisnya. "Cewek apaan sih? Gak jelas lo."

"Yeji yeji siapa tuh? Yang barusan lo kabarin," tanya Jaehyun.

"Temen sekelas gue. Tadi habis kerkel terus gue gak enak aja gak bisa nganterin dia balik," jelas Jeno sambil meminum jus jeruk di depannya.

Jaehyun menjitak kepala Jeno.

"Apa woy! Main jitak-jitak aja lo," protes Jeno.

"Lo baperin cewek itu namanya!" kata Jaehyun.

Jeno menatap Jaehyun aneh. Baperin darimananya? pikirnya.

"Apasih? Orang udah biasa juga."

Jaehyun lagi-lagi menjitak kepala Jeno.

"Jadi lo udah biasa baperin cewek? Sini gue hajar lo."

Tiba-tiba Jaehyun mengapit leher Jeno dan menjitaki adiknya itu berkali-kali. Jaehyun tertawa melihat Jeno yang berusaha melepaskan diri.

Tanpa sadar, ada seseorang yang menatap mereka dengan tatapan haru.

⛅    ⛅    ⛅

halooo selamat pagi !!
kalo pagi pagi gini emang enaknya update gak sih? wkwkwk

terima kasih buat antusias kalian di cerita iniiii😻

i love u guys so much!

jangan lupa vote dan comment yaaah♡




oh iya, aku baru banget denger kabar hyunjin :"

oh iya, aku baru banget denger kabar hyunjin :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semangat our good boy, hwang hyunjin!♡







[hiatus] softest. | jeno + yejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang