dua puluh empat.

1.2K 243 115
                                    


Silvia Yeeun
|yeji?
|mau curhat dong :(








Yeji yang sedang menonton drama korea di hpnya langsung kaget melihat dua pesan line dari Yeeun.

Tau darimana Yeeun kontak linenya?

Ah Jeno. Iya Jeno.

Atau mungkin teman-temannya yang lain. Jangan mikirin hal yang gak harusnya dipikirin, Yeji..

Yejisa N.
hai yeeun|
boleh hehe|


Setelah itu Yeji kembali melanjutkan drama koreanya yang sempat tertunda. Namun pikirannya sudah kemana mana. Pikirannya tidak fokus pada adegan dalam drama korea yang ditontonnya.

"Yeeun mau curhat apa ya? Kok tiba-tiba?" gumamnya.

Sebenernya kalau dilihat oleh orang lain, mungkin mereka akan menilai Yeeun aneh.

Dia baru bertemu dengan Yeji dua kali dan langsung ingin curhat pada gadis itu.

Yeeun itu antara terlalu ramah atau sksd. Agak susah.


Silvia Yeeun
|gebetan gue cuek banget, Ji akhir akhir ini
|dia ada cewek lain kali ya :(
|huhu


Gebetan?

Siapa gebetan Yeeun?

Jangan-jangan...

"Jeno ya maksudnya Yeeun?" gumam Yeji lagi dengan wajah sedih. Ia menghela napasnya.

Kenapa bisa bisanya ia mendengarkan curhatan seorang gebetan Jeno yang merupakan crushnya?! hayolo bingung bacanya wkwkw

Namun karena Yeji sudah menetapkan hati untuk berhenti mengejar Jeno, ia membalas pesan Yeeun dengan segenap hatinya.


Yejisa N.
eh jangan bilang gitu yee|
mungkin doi lagi capek aja?|
atau lagi badmood?|
jangan mikir yang gak baik yaa|


Yeji menghela napas.

Bisa bisanya dia ngasih saran ke orang lain kayak gitu, tapi dianya sendiri sika mikir yang gak baik. Dasar manusia.


Silvia Yeeun
|JIIII
|HUHUHU
|dia barusan chat gue katanya emang akhir2 ini moodnya jelek bangettt
|AAAA YEJI MAKASIH YA
|LOV BANYAK DEH!


Yejisa N.
aaaa ikut seneng!|
tuhkan, jangan mikir aneh aneh dulu|
langgeng yaa ye :) |


Setelah mengirim tiga pesan itu pada Yeeun, Yeji menyimpan ponselnya di nakas dan menidurkan dirinya di kasur.

"Ternyata gue sama Jeno emang cuma sampe segini."

"Tuhan cuma ngasih gue hadiah kecil karena berhasil bertahan selama hampir dua tahun."

"Lo keren, Ji."

Setelah itu, kedua matanya tertutup dan ia tertidur nyenyak dengan guling yang ia peluk erat.




⛅   ⛅   ⛅




Kali ini Yeji berangkat sangat pagi. Ia tidak ingin terlambat lagi dan mempermalukan dirinya. Tidak akan pernah.

Gadis itu berjalan dengan santai sambil sesekali membalas sapaan adik kelas padanya.

Tidak, Yeji tidak seterkenal itu. Ia hanya mengenal beberapa dari mereka karena dulu sempat berada dalam satu ekstrakulikuler yang sama.

Hampir sampai di depan kelasnya, netranya tidak sengaja mendengar perbincangan menarik dari dalam ruang kelasnya.

"Tumben banget, Jen gak bareng Yeeun," tanya Haechan kepada satu-satunya orang yang berada di kelas. Arjeno Kalandra.

"Gak ah. Lagi badmood gue. Males bareng orang."

Jawaban Jeno membuat Yeji yang masih berada di depan kelas menegang.

Ah jadi beneran Jeno ya, batinnya.

"Lah terus mau bareng setan?!"

Setelah Haechan mengeluarkan kalimat itu, dengan perlahan Yeji melangkahkan kakinya untuk menjauhi ruang kelasnya.

Dia sangat ingin masuk kelas. Tapi air matanya dengan seenaknya keluar begitu saja dari kedua matanya.

"Ih Yeji kok nangis sih," monolognya.

Setelah dirasa agak jauh dari kelasnya, ia berlari menuju tangga yang menghubungkannya dengan rooftop sekolah.

Tempat para siswa menikmati angin sejuk ketika cuaca sedang bagus.

"Tolong dong, jangan nangis. Gue mau masuk kelas sekarang," katanya pelan sambil mengelap kedua pipinya yang basah.

"Tapi rasanya sakit banget..." lanjutnya.

Setelah itu, yang terdengar hanya suara tangisan Yeji yang memenuhi tempat ternyaman di sekolah itu.




⛅   ⛅   ⛅




Yeji memberanikan diri untuk memasuki kelasnya yang ternyata sudah cukup ramai saat ini. Ia menghela napas sebelum akhirnya menapakkan kaki di dalam kelas yang sudah seperti hutan itu.

"ERIC KEMBALIIN CATOK GUE!" teriak Nancy.

"WOY PEER GUE MANE KOK ILANG?! SIAPA YANG NYOLONG! NGAKU WOY!"

"HYUNJINNN! LO MAKAN BEKAL GUE YA?!"

"KAGAA! NOH SI SANHA NOH YANG MAKAN!"

"WOY HAECHAN CEPIRIT!! HAHAHAHAHAHA."

"KAGA BANGKE! GUE GAK SENGAJA DUDUKIN COKLATNYA SHUHUA TADI."

"LAH JADI YANG MLEYOTIN COKLAT GUE ELO CHAN?!"

Untuk saat ini, Yeji bersyukur dengan kelas hutannya ini. Ia tidak perlu menyiapkan alasan kenapa matanya terlihat sedikit bengkak. Karena teman-temannya tidak akan memperhatikan gadis itu.

Ia kemudian mendudukkan dirinya di bangku miliknya dan menghela napas.

Pagi ini sungguh melelahkan.



⛅   ⛅   ⛅



hayolooo
jeno sama yeeun ada apaan tuh xixi

maaf guysss telat update hehe

btw btw, mau nanya nihh
ada yang tau gak biasanya giselle aespa dishipin sama siapa deh? bingung banget soalnya :(

terakhir, gue gak capek capek bilang makasih banyak buat kalian semua yang udah mampir, baca, vote, dan komen di book iniiiii~~ i love u all♡

see ya!




[hiatus] softest. | jeno + yejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang