36. Bernyanyi

820 50 3
                                    

Jika aku ditanya, apa yang bisa membuatku bahagia? Jawabanku hanya satu, yaitu kamu.
–Algiano-

Dibelakang tenda, Algi dan Caca sedari tadi mengotak-ngatik kameranya yang telah pecah. Caca hanya diam bertekuk lutut sembari melihat Algi nampak serius mengecek apa kerusakan kameranya, ia dapat mendengar Algi nampak menghela nafas.

"Udahin aja, udah rusak. Nanti Caca nabung lagi buat beli yang baru," ucap Caca dengan matanya yang masih menatap kamera kesayangannya itu.

Algi menatap Caca, terlihat wajahnya yang nampak lesuh. Ia tau bahwa Caca tidak rela melihat kamera kesayangannya ini telah rusak.

"Kamu yakin?" tanya Algi.

Caca mengangguk lesuh.

"Masih bisa diperbaiki, kamu nggak sayang sama isi foto-foto yang ada didalamnya?" pertanyaan Algi sontak membuat mata Caca membelalak.

Ah iya! Ia lupa bahwa disana terdapat banyak ribuan foto Bang Dhika yang ia jepret tanpa sepengetahuan abangnya.

Caca meraih kameranya dari tangan Algi, ia melihat kameranya sudah rusak parah, dan tidak memungkinkan jika kameranya bisa diperbaiki seperti semula. Caca hanya bisa menghela nafasnya pasrah.

"Padahal didalamnya ada banyak foto bang Dhika," lirih Caca.

"Foto gue sama Lo, nggak penting juga nih?"

"Aku lagi malas debat, Al."

"Masih bisa diperbaiki, Ca." ucap Algi berusaha menenangkan gadisnya.

"Percuma, nanti semua datanya kereset semua."

Algi sedikit tertawa.

"Kata siapa? Kan bisa dipulihkan lagi, sayang."

Caca mendongak, menatap Algi dengan raut wajahnya yang lugu.

"Really?" Algi mengangguk. Caca tersenyum girang dan langsung memeluk Algi.

"Makasih,"

"Makasih doang nih? Nggak ada cipika-cipiki nya gitu?" tanya Algi. Caca tersipu malu mendengarnya.

"Cipika-cipiki? Permen?" tanya Caca polos.

Algi menunjukan kedua pipinya dengan jari telunjuk. Ia mengode Caca untuk menyiumnya. Caca yang melihatnya pun nampak membelalak, sialan! Kenapa Algi akhir-akhir ini nampak manis padanya.

"Nggak ada!"

Algi memanyunkan bibirnya, membuat Caca yang melihatnya pun merasa gemas akan tingkah konyolnya.

"Yaudah gue ngambek!" ketus Algi dengan tangannya bersedekap di dada. Caca yang melihat tingkah Algi itu sontak tertawa.

"Aku nggak peduli, wle!" Caca menjulurkan lidahnya sembari tertawa terbahak-bahak.

Algi menatap Caca yang asik tertawa, tanpa aba-aba Algi langsung mengecup pipi kanan Caca dalam waktu singkat, sontak membuat Caca langsung terdiam terkejut. Caca membeku ditempat, dengan matanya yang sudah membelalak. Algi tersenyum menang, ia tidak peduli dengan ekspresi Caca saat ini.

"Dicium, baru diem. Dasar betina!" ketus Algi yang langsung berlari menjauh dari Caca yang terlihat kedua pipinya nampak bersemu.

🌿

H-terakhir

Malam ini semua siswa-siswi akan mengadakan pentas seni bakat, bagi yang mempunyai bakat apapun itu bisa dipertunjukkannya nanti malam, entah itu individu, perkelompok, ataupun berpasang-pasangan. Acara ini akan dijurii oleh guru-guru untuk mendapatkan nilai tambahan akhir semester.

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang