6. Ruangan VIP

2.5K 157 5
                                    

Kita punya keinginan
Tapi semesta punya kenyataan
_Chelsea_

Dari kemarin Caca hanya diam dikamar, memikirkan hal yang membuatnya tidak tenang. Ia sangat marah dengan perlakuan Algi padanya.

"First kiss guee arrrgh!!!!" teriaknya dalam kamar.

"Kenapa si gue harus dipertemukan sama orang yang gak tau diri kaya dia?!!"

Tapi kenapa tadi gue ga ngelawan ya? batinnya.

"Tau ahk pusinggggg!!!!"  caca merebahkan tubuhnya seraya menutup kepalanya dengan selimut.

Tok tok tok

"Dek," sahutnya diluar.

Suara kaka nya dari luar pintu kamar, ia menoleh lalu bangkit segera membuka pintunya.

"Apa?" tanya Caca.

"Makan siang dulu gih sana." ujar Bang dhika yang menyuruhnya untuk makan.

"Males ahk." jawabnya dengan lesuh.

"Ada papah tuh di bawah,lo ga kangen apa sama papah?"

"Papah udah pulang?" tanya caca dengan wajah ceria nya.

"Iya, dia mau ngasih-" ucapannya terputus melihat Caca adiknya yang sudah berlari turun ke bawah. Dhika yang melihatnya pun hanya menggeleng-gelengkan kepala nya saja. Ia ikut melangkah turun ke bawah menemui mereka.

"Papahhhh!!!" teriak Caca dari tangga menuju Ayah nya dan memeluknya.

"Eh putri kesayangannya papah," ujar Alvon ayahnya sembari membalas pelukan Caca.

"Caca kangen tau!" ucap Caca cemberut yang masih memeluk ayahnya.

"Ohh anak papah kangen yah, baru ditinggal satu minggu aja udah kangen" sahutnya melepaskan pelukan nya dan mencubit kedua pipi caca."papah bawain oleh-oleh nih buat putri kesayangan nya papa" ujarnya seraya memberikan kandang besi yang didalam nya berisi satu hewan kucing.

"Makasih papah!!! Tau aja kalo Caca suka kucing hhee" ucapnya sembari mencium pipi Alvon.

"Yaudah ayo makan." ajak Alvon.

***

Tengah malam sekitar jam 23:24 Algi baru pulang, ia segera masuk ke rumah nya, ketika sampai diambang pintu ia melihat kearah sofa ruang tamu terdapat ayah dan ibu yang sedang menatapnya.

Algi melangkah disetiap tangga menuju kamarnya, tanpa menatap bokapnya sama sekali. Namun, langkahnya berhenti ketika mendengar suara dari bokapnya.

"Dari mana kamu jam segini baru pulang!!" sentak Hardi. Ayah kandung Algi.

Algi berbalik menghadap ayah nya yang berdiri disamping sofa. "Apa peduli anda?" tanya Algi dengan memasang wajah datar.

Hardi sangat emosi, ia melangkah menuju Algi, lalu menampar nya dengan sangat keras.

Plakkk

"DASAR ANAK TIDAK TAU SOPAN SANTUN!!!" sentak Hardi dengan jari telunjuknya ke arah depan muka Algi. Sedangkan Gita ibu nya, ia berusaha menenangkan suaminya.

"Mas, udah" lirih Gita seraya mengelus pundak Hardi.

"ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG! SELAMA INI SAYA SIA-SIA TELAH MENGURUS KAMU!!!"

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang