Kau bisa mencintai seseorang, tapi kau lupa cara mencintai dirimu sendiri.
–Arga–HAPPY READING!!
FOLLOW IG@arllya05•
•
•JANGAN LUPA SPAM KOMEN
AKU SUKA BACA KOMENAN DARI KALIAN❤️••••
Sudah berapa jam belum ada informasi dengan keadaan Caca. Saat ini, Caca sedang ditangani diruangan operasi. Berbagai dokter berlalu lalang, situasi saat ini membuat semuanya menjadi risau dan khawatir.Algi berada didepan pintu ruangan operasi, ia tidak berhentinya menangis sembari menjambak rambutnya kasar. Algi menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang sekarang terjadi. Demi tuhan, Algi tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Caca, gadisnya.
Keempat teman Algi juga berada disana, mereka pun sama-sama khawatirnya. Mereka melihat Algi sedari tadi yang nampak menyalahkan dirinya sendiri, bahkan Algi sempat memukul kepalanya sendiri.
"Dimana Caca?" tanya Dhika yang baru saja datang dengan nafas tersengal-sengal. Disana juga ada Arga dan para bodyguardnya.
"Dia sedang ditangani oleh dokter," sahut Adit.
Arga menatap Algi yang sedang duduk sembari menunduk. Ia tau bahwa Algi sangat mengkhawatirkan keadaan Caca, Arga tau betapa besarnya Algi mencintai gadis itu yang sama persis seperti Sisi, masa lalu Algi.
Arga menghampiri Algi, saat sudah dihadapannya, Arga dapat melihat kondisi Algi berantakan dengan bajunya yang dipenuhi oleh darah. Bahkan luka tembakan dibahunya pun belum dia obati, dengan situasi seperti ini sampai membuatnya lupa pada dirinya sendiri.
Arga mengusap lembut bahu Algi, memberinya semangat. Algi mendongak, menatap Arga yang didepannya. Arga dapat melihat mata Algi yang memerah karna menangis, dan wajahnya dipenuhi luka-luka.
"Sudahlah, ini bukan sepenuhnya salahmu. Berhentilah menyalahkan diri sendiri." ucap Arga.
Algi menunduk, tangan kekarnya menjambak rambutnya kasar. Sesekali mengusap wajahnya kasar.
"Demi tuhan, gua nggak bakal maafin diri gue sendiri." ucapnya.
"Obatilah luka tembak dibahumu terlebih dahulu,"
"Nggak, gua nggak peduli sama diri gue sendiri."
"Kau bahkan bisa mencintai seseorang, tapi kau lupa cara mencintai dirimu sendiri."
Algi tidak peduli pada dirinya, yang saat ini ia khawatirkan ialah Caca. Gadis itu, gadisnya yang selama ini slalu ia sakiti. Algi akui bahwa ia jahat, meninggalkan gadisnya yang sedang dalam keadaan hancur saat itu.
Algi merasa dirinya pecundang, ia juga dapat merasakan betapa hancurnya Caca saat itu. Yang seharusnya Algi berada disampingnya untuk menemaninya dalam keadaan terpuruk atau menyemangatinya untuk bangkit, namun Algi tidak ada saat itu. Ataupun sekedar mendengarkan cerita gadis itu, namun Algi lagi-lagi mengabaikannya. Bahkan Caca sakit pun Algi tidak mengetahuinya.
Algi tidak habis fikir pada dirinya sendiri, ia merasa bodoh meninggalkan gadis yang selama ini ia cintai. Bagaimana bisa gadis itu tetap tegar dengan keadaan hatinya hancur apalagi Algi meninggalkannya dulu.
Satu kata Algi untuk dirinya sendiri,"Bodoh."
***
Metta dan Bella sedang berada di kantor polisi, Metta diintrogasi mengenai bukti-bukti atas tindakan pembunuhan yang Juli lakukan selama bertahun-tahun.
Metta dan Bella menemui Juli yang sedang ditahan di sel, Juli sedari tadi memberontak mencari putranya yang bernama Andhika. Metta dan Bella hanya menangis melihat kondisi Juli saat ini.
"DIMANA PUTRAKU!"
"HEY! KAU, DIMANA PUTRAKU!"
"BUKAN KAH PUTRAKU MASIH HIDUP? LALU DIMANA DIA?!"
"AKU INGIN BERTEMU DENGAN DIA, SIALAN!"
Juli terus berteriak didalam sel, ia akan segera dipindahkan ke Rumah sakit kejiwaan. Yah, selama ini ia mengalami kejiwaan sehingga membuatnya melakukan hal-hal yang merasa dirinya itu benar. Ia telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah, sehingga ia disebut pshycopath?
"A–ayah... Hiks.." Isak Bella.
"Siapa kau?! Aku bukan ayahmu!!"
"Ayah jahat! Ayah tidak menganggap ku ini putrimu?"
"Putriku?" Juli tertawa keras, sembari kedua tangannya memegang sel."aku cuman mempunyai anak satu, dan itu bukan kamu! Apa kau gila?"
Bella menangis sejadi-jadi, Metta berusaha menenangkannya. Metta juga merasa kasihan pada kondisi Juli. Jujur, Metta tidak tau bahwa Juli memiliki penyakit kejiwaan. Dan sudah beberapa tahun, Metta slalu menutupi perbuatan buruk suaminya hanya karna ia ingin melindungi suaminya.
Metta menyesal, telah meninggalkan Alvon suaminya dulu dan Caca, anaknya. Ini adalah akhir dari penyesalan Metta.
"Sudahlah, ayo kerumah sakit. Kita jenguk adikmu, dia butuh semangat dari kita." ujar Metta. Bella mengangguk mengiyakan ajakan Metta, ia menyesal sudah menyakiti gadis itu yang sebenarnya adalah adik tirinya.
***
Vino baru saja datang dirumah sakit, ia langsung beranjak menuju Algi berada. Dengan emosi yang sudah meluap, Vino menarik kerah baju Algi, memukul wajahnya tanpa henti sehingga membuat mulut Algi mengeluarkan darah.
Teman-teman Algi langsung memisahkannya, mereka saling mengumpat atas yang dilakukan Vino saat ini. Memalukan!
"MATI LO SIALAN!"
"SUDAH GUA BILANG KALO LO NGGAK BISA JAGA DIA, JAUHIN DIA ANJING!" Tegas Vino dengan nafas yang memburu.
Algi memegang dadanya, ia terus terbatuk sembari mulutnya yang bercucuran darah.
"Diem bego! Lu nggak tau sekarang lagi dirumah sakit? Huh?!" tukas Rian yang ingin maju namun dihalang oleh Arga.
"Nggak ada urat malu Lo datang-datang buat keributan?" tutur Adit.
Vino tidak memperdulikan mereka, ia menatap tajam kearah Algi seolah-olah ingin memakan mangsanya.
"Lo liat kan, gara-gara Lo Caca jadi begini!"
"Gue nggak tau bisa-bisanya Caca mencintai lelaki seperti Lo, sialan!"
Algi pun menyadarinya, ia juga merasa tidak pantas untuk Caca. Namun, perasaannya masih tulus mencintai gadis itu.
Ditengah keributan mereka, Caca sedang berusaha mempertahankan hidupnya. Dokter baru saja menyelesaikan operasi Caca.
Dokter keluar dari ruangan operasi. Algi langsung bergegas menuju dokter tersebut untuk menanyai kondisi Caca.
"Gimana kabar pacar saya?" tanya Algi.
"Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar." ucap Dokter tersebut.
Algi dan lainnya langsung lega mendengarnya.
"Namun..."
••••
HAPPY READING!!
AYO SPAM KOMEN YANG BANYAK!!JANGAN LUPA TABURIN BINTANGNYA...
ILOVEYOU
SO MUCH 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGIANO
Novela Juvenil{SANS UPDATE} [Follow author sebelum baca] "Seandainya Tuhan kasih aku kesempatan, Aku ingin menghabiskan waktu ku dengannmu, walaupun hanya sekedar menatapmu satu detik." -Algiano- "Bisa kah waktu ku ulang kembali? Aku sangat merindukannya, Tuhan t...