25. Kembali diteror

1.1K 82 10
                                    

Kembali ke masa dimana aku
Tidak tenang lagi—Caca

Algiano update lagi!

"Kak kapan up nya?" Banyak yang nanya si, aku akhir-akhir ini jadi jarang buka wattpad yah maaf kalo lama up nya, tapi aku usahain kok biar slalu update kelanjutannya lagi:)

Aku syg kalian❤️

•••••

Malam ini Caca ada janji sama Monic ingin berkunjung ke rumah Agis, seraya meminta maaf padanya. Monic datang dengan mobilnya menjemput Caca.

Suasana didalam mobil terasa hening, Monic hanya fokus menyetir. Sedangkan Caca, sedari tadi hanya menatap Monic dari samping. Monic yang merasa ditatap sama Caca pun, ia menoleh ke arahnya.

"Ada apa, Ca? Ko dari tadi natap gue mulu?" tanya Monic yang baru membuka suara.

"Kamu punya mobil, tapi kenapa kalo berangkat sekolah nebeng sama Agis?" ucap Caca.

"Ini mobil nyokap gue, Ca. Yang aslinya si ini mobil hadiah ulang tahun dari nyokap buat gue. Tapi karena jarang gue pake, jadi yah buat bolak-balik kerja nyokap gue aja." jelas Monic.

Caca mengangguk ber'oh, kemudian ia menunduk murung. Beruntungnya mereka yang masih memiliki seorang ibu kandung. Terkadang Caca sangat iri melihat keharmonisan keluarga teman-temannya. Tapi Caca berusaha tegar, karna ia tau banyak diluaran sana yang lebih menderita darinya.

Monic yang melihat raut wajah Caca yang berubah pun merasa heran. Apakah ia salah berucap, Sehingga perkataannya membuat hati Caca sakit?

"Lo kenapa, Ca? Omongan gue ada yang salah yah?" tanya Monic.

"Aku gapapa, Nic." sahut Caca seraya tersenyum. Yah walaupun senyuman itu cuman menutupi kesedihannya.

"Serius?"

"Kamu beruntung yah punya nyokap yang sayang sama kamu, kadang aku sering ngerasa iri melihat keluarga temen-temen aku yang harmonis. Sedangkan aku? Ntahlah susah dijelasin" jelas Caca.

Monic merasa bersalah telah mengumbar keharmonisan keluarganya didepan Caca. Yah, Monic baru tau bahwa Caca itu anak broken home. Orang tuanya pisah sejak ia berumur 3 tahun.

"Maafin gue, Ca. Gue ga maksud buat lo terluka kek gini." ucap Monic.

Caca tersenyum "gapapa kok," jawabnya.

"Tapi, Ca. Percuma punya orang tua lengkap, tapi kasih sayang mereka tidak ada."

Ucapan Monic membuat Caca terdiam.

"Maksudnya?"

"Orang tua gue emang lengkap, tapi kasih sayang mereka sama gue itu tidak ada artinya, Ca." ujar Monic.

Caca diam, menunggu Monic melanjutkan perkataannya.

"Mereka hanya sibuk kerja, kerja dan kerja tanpa memikirkan gue. Mereka cuman mementingkan uang dibanding gue anak satu-satunya. Memang, dari kecil ekonomi gue cukup slalu dibeliin ini itu apapun yang gue mau. Tapi seorang anak ga butuh dengan harta mereka, gue dari kecil kehausan kasih sayang dari mereka." jelas Monic panjang lebar.

Penjelasan Monic membuat Caca sadar bahwa tidak hanya dia yang menderita, banyak diluaran sana yang lebih menderita darinya.

"Maaf ya, Nic. Gue bukan maksud–" ucapan Caca terpotong.

"Gapapa, Ca. Gue dari dulu butuh teman curhat, semenjak gue bercerita tentang keluarga gue ke elo, gue jadi ringan ngerasa ga ada beban."

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang