8. Lomba

2.1K 150 5
                                    

Jadilah seperti senja
Yang kehadirannya selalu membuat
Ketenangan dan kepergiannya selalu
Membuat kerinduan.
_Algiano_

Pagi pukul 08:15 semua anggota tim basket dan yang lainnya berkumpul seraya menunggu bus pariwisata, hari ini adalah hari-H SMA DIRGAPATI lomba melawan SMA TRIBAKTI antar provinsi.

Anggota tim basket semua sudah kumpul dengan baju basket SMA DIRGAPATI yang berwarna orens, dengan punggung belakang nomor dan nama peserta, dan depan kanan pinggir dada bersimbol sekolah SMA DIRGAPATI. Mereka sudah siap untuk berangkat tapi ada sesuatu yang kurang dari mereka. Yah Algi belum datang.

"Si bos mana si etdah lama bener njirr, gatau apa nih mau pada berangkat" ucap Adit seraya mencari keberadaan Algi.

"Pasti tadi malemnya habis begadang nonton 18+ jadi gini nih kesiangan!" tukas Rian.

"Apa barusan lo bilang?" balas Algi tiba-tiba.

Mereka terkejut langsung menoleh ke belakang yang sudah terdapat Algi dengan kedua tangan melipat ke dada dan kepala sedikit mendongak.

Mampos nyawa gua bakal terbang anjir batin Rian yang masih ragu untuk menoleh ke belakang.

Rian hanya menyengir tanpa dosa,"Eh si bos udah disini ternyata, udah berapa lama di sini bos,1 abad apa 3 abad hheee pasti cape ya, sini biar abang Rian pijitin deh," rayu rian seraya memijit lengan tangan besar milik algi.

Mereka terkekeh tertawa melihat ekspresi rian yang sedang ngerayu Algi,"Bos, tuh tadi si bagong jelek-jelekin nama lo tuh!" ujar iko seraya tertawa melihat rian yang menatapnya tajam.

"Iya tuh bos, kata nya si bos tadi malam habis ke klub goda-godain cewe!" cibir Adit yang mengada-ngada.

"Iya tuh dia bilang si bos kemarin grepe-grepe bebek di kandangnya mang atong!" tambah iko yang mengada-ngada yang dibalas Rian menatapnya.

Algi yang mendengarnya pun langsung menoleh kearah Rian dengan senyum sinis.

"Oh jadi gini kelakuan lo dibelakang gue." ucap Algi yang menatap Rian sinis dengan menahan tawanya.

Rian menggeleng-gelengkan kepalanya,"Eh engga bos jangan percaya sama mereka para kecebong yang mulutnya kek soang! Mengada-ngada mereka bos!".

Saat hendak Algi membalas ucapan Rian, pandangannya seketika teralih melihat keberadaan Caca yang ingin menuju bus. Mata mereka saling bertemu namun Caca memutuskan pandangannya, Algi tersenyum tipis.

"Semuanya harap masuk ke bus." teriak pak Handoko.

Rian menghela napas lega, Akhirnya nyawa gue selamat huh.

Mereka semua masuk ke bus, dengan mencari tempat duduk yang menurut mereka nyaman. Niatnya si tim basket mau berangkat naik motor, tapi dilarang sama pak Handoko alasannya takut disana terjadi keributan. Tau sendiri geng Gildarex dengan geng bomber sering tawuran membuat onar.

Setiap kursi duduk berisi dua kursi, posisi duduk mereka, Adit dengan Rian duduk di barisan paling belakang sebelah kanan, Iko sama Zidan duduk dibarisan paling belakang sebelah kiri. Sedangkan Algi? Ia masih mencari keberadaan Caca.

"Si bos mana?" tanya Iko.

"Tuh di depan nyari petanya yang ilang!" ucap Rian.

"Peta apa njir!"

"KATAKAN PETA, KATAKAN PETA!" teriak Rian yang membuat seisi bus menoleh ke arahnya.

"Hey monyet apa kau melihat sesuatu di celana iko?" lanjut adit yang berlagak seperti dora.

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang