15. Sedikit perhatian

1.7K 107 0
                                    

Sebenarnya jarak kita dekat,
Hanya saja perasaan kita yang jauh.
_Algiano_

Sekarang Algi berada di rumah, luka lembam yang sekarang di obati oleh ibu nya. Memang Algi niat nya mau ngejaga Caca di rumah sakit. Namun, Alvon menyuruhnya pulang untuk mengobati luka-luka nya. Alvon mengizinkan Algi menjaga Caca dirumah sakit setelah luka di muka nya sudah di obatin.

Algi berada di ruangan tamu seraya di obati luka lembam oleh ibu nya, sembari cerita-cerita yang barusan terjadi. Algi sering bercerita pada ibu nya tentang pertempuran yang Algi lakukan, ia slalu menyombongkan diri di depan ibu nya, dan selalu bilang.

"Algi jago ya kan mah?iya dong kan anak nya mamah Gita sama papa Hardi, anak sultan di lawan."

Sedangkan Gita, ia hanya tersenyum bahagia melihat putra satu-satu nya ini sudah besar dan bisa menjaga dirinya sendiri walaupun tanpa kasih sayang seorang ayah.

"Terus sekarang keadaan Caca, gimana?" tanya Gita pada Algi seraya mengobati luka lembam nya di muka.

"Baik-baik aja Mah, cuman luka tusukannya di jahit, itu juga kata Dokter" jawab Algi.Gita hanya mengangguk ber'oh.

"Caca siapa nya kamu?" tanya Gita.

Algi menatap ibunya"Calon menantu nya Mamah" jawab nya seraya cengengesan.Gita tertawa dengan jawaban Algi barusan.

"Calon mantu apa calon pacar?" goda Gita.

"Dua-dua nya!" ketusnya.Mereka saling tertawa.

"Sekarang setelah di obatin, kamu mau jenguk Caca?" tanya nya lagi, Algi mengangguk.

"Mamah ga bisa jenguk, soalnya ada tamu arisan, jadi nitip salam aja yah buat Caca"

"Siap dong, mah!"

Saat sedang asik berbincang, hardi datang dengan langkah sangat cepat seperti orang yang sedang marah.Ia menuju dihadapan Algi.

Plakkk

Seketika Hardi menampar Algi"SUDAH PAPAH BILANG, JANGAN BIKIN MALU PAPAH!" sentaknya.

"DASAR ANAK BODOH!" sentaknya lagi.Algi masih diam, ia menahan emosi nya, dadanya merasa sesak ketika Hardi mengucapkan kata tersebut. Algi sudah biasa,ia sudah kebal dengan semua ini.

"MAS! UDAH!" sentak Gita yang tidak terima anaknya dibentak.

"DIAM MAH! DIA BIKIN MALU KELUARGA KITA!"

"Mamah ga malu,Pah! Mamah bangga sama Algi, slalu menjaga dirinya walaupun tanpa kasih sayang papah! Papah yang sebenarnya malu, mendidik anak sekeras ini!" ucapan Gita membuat Hardi diam seribu bahasa.

Hardi menoleh ke arah Algi"Sampai kapanpun, saya ga pernah maafin kamu, Algi." ucapnya penuh tekanan membuat Algi berjaga-jaga menahan emosinya.

Hardi pergi keluar rumah, entah kemana yang jelas mereka tidak peduli.Gita menoleh ke arah Algi dan memeluknya, ia begitu sangat menyayangi putra satunya ini.Memang benar, Gita mempunyai 2 anak laki-laki bernama Alviano.Hilang entah dia kemana, yang jelas pas kejadian itu Hardi semakin membenci Algi.

"Jangan dengerin omongan Papah kamu ya, Nak" lirih Gita yang masih memeluk Algi.

Algi melepaskan pelukannya "Gapapa kok Mah, kan Algi udah biasa" Algi tersenyum "Algi mau jenguk pacar dulu yah, mah"

"Belum jadi pacar aja bangga!" Gita seraya mencubit pipi Algi.

"Do'ain, Mah"

"Do'ain apa?"

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang