27. Caca & Algi

1.1K 76 11
                                    

Alasan mengapa aku mencintai kamu,
Karena hal yang dimiliki kamu, tidak dimiliki
Orang lain—Chelsea.

***

Pagi ini dimana Algi menjemput Caca untuk berangkat sekolah. Sebenarnya Algi tidak ingin sekolah hari ini dikarenakan ibunya melahirkan tadi malam dan ia kepingin jaga ibunya dan menemani adik kecilnya yang baru saja lahir. Tapi Gita memaksa Al untuk berangkat sekolah.

Algi sudah memberitahu Caca tadi malam, bahwa nyokapnya sudah melahirkan anak laki-laki. Saat ini, Algi sedang diperjalanan menuju sekolah. Sesampainya diarena sekolah, seluruh pandangan mengarahkan kepadanya membuat Caca merasa heran.

Caca turun dari motor Algi, ia bergegas menuju kelas, Karna ia merasa malu ditatap sinis oleh siswa-siswi SMA dirgapati.

"Ca, mau kemana?" tanya Algi saat Caca sudah berada jauh darinya.

Caca menoleh ke belakang, "gue buru-buru, mau ngerjain PR." jawabnya kemudian melangkah pergi.

"Helm nya?" ucapan Algi membuat Caca berhenti melangkah. Caca memegang kepalanya, ia lupa melepaskan helmet. Oh tidak ini sangat memalukan sehingga membuat wajahnya merah merona.

Caca tidak bisa melepaskan helmetnya, berkali-kali ia sangat kesusahan. Algi yang melihatnya pun segera menghampiri Caca. Algi melepaskan helmet dari kepala Caca, kemudian ia menatap gadis mungil yang dihadapannya ini.

"Mangkannya, jangan buru-buru. Liat tuh muka kayak tomat ditumis." ucap Algi.

"Iya iya bawel!"

"Mau diantar gak nih?"

"Eumm, yaudah."

"Yaudah apa?"

"Ya–gitu,"

"Gitu gimana?" Algi sengaja menjaili gadisnya ini.

Caca mendengus kesal, "ih nyebelin! Dahlah gausah!" ketusnya dan segera melangkah pergi.

Tawa Algi terpecah, ia sangat suka menjaili gadisnya ini. Algi berlari mengejar Caca yang sudah melangkah jauh.

"Canda sayang, gitu aja marah." ucap Algi dengan tawa.

Caca tidak mengubris ucapannya, ia terus melangkah kedepan tanpa mempedulikan Algi. Sesampainya didepan kelas, Caca menoleh kearah Algi.

"Makasih." ucap Caca pada Algi.

Algi tersenyum, ia mengacak-ngacak ujung kepala Caca. Caca yang terlihat sangat kecil membuatnya mendongak menatap Algi yang lumayan tinggi darinya.

"Belajar yang rajin, Ca. Jangan mikirin gue terus, nanti gila." ucap Algi dengan tawa, Caca memanyunkan bibirnya.

"Itu kenapa bibirnya? Mau aku lumat?" jail Algi membuat Caca membelalak.

"Ngeselin!" rengek Caca. Algi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Caca yang seperti bocah berumuran empat tahun.

"Yaudah sana masuk, kerjain PR nya. Jangan kebanyakan melamun, nanti kesambet setan teleng." ujar Algi.

Caca tersenyum, "Iya, Al. Lo juga, jangan kebanyakan mikirin Gue, nanti ubanan." ucap Caca dengan tawa.

"Mana bisa gue ga mikirin lo satu detik?" ucap Algi.

"EHEMM!" dari arah belakang terdapat segerombolan teman-teman Algi.

"Ada yang anget-anget nih!" ucap Rian.

"Jadi panas gue ngeliat orang pacaran!" cibir Adit seraya mengibas-ngibaskan tangannya layaknya merasa gerah. Sok dramastis Lo!:v

"Sono pergi ke Alfamart," ucap Algi.

ALGIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang