TWICE - MISSING YOU
💚
Di sebuah ruangan berdinding kaca terdapat delapan pria bertubuh kekar. Empat orang yang sedang duduk dikursi masing-masing dan empat orang lainnya berdiri disisi ke empat orang yang sedang duduk.
Tak ada suara yang terdengar dari mulut mereka. Hanya ada keheningan. Mereka hanya duduk dengan pikiran masing-masing sambil melempar tatapan tajam. Begitu pun dengan tangan kanan mereka, hanya diam memasang sikap waspada.
"Apa kita hanya akan diam saling bertatapan seperti sepasang kekasih yang baru bertemu? Sudah 1 jam kita diam, apa kalian tidak bosan?" Tanya Dahyun memecah keheningan diantara para Leader Mafia AS
Piton pria paruh baya berumur 40 tahun menghela napas panjang "Sebenarnya aku ingin menenangkan pikiranku. Tapi, masalah ini benar-benar membuatku trauma. Aku serahkan saja masalah ini kepada kalian yang masih mempunyai otak muda. Aku sudah tua untuk memikirkan sebuah strategi. Tetapi, tenang saja. Aku akan tetap menyumbangkan kekuatan" Katanya pasrah menatap satu persatu Leader lainnya
Dragon sebagai pria pendiam hanya mengangguk-anggukkan sedikit kepalanya mengerti tanpa mengeluarkan suara sama sekali.
Dahyun dan Bison ingin protes. Tetapi setelah melihat wajah lelah dan pasrah Piton, kedua pria tersebut mengurungkan niat mereka.
"Sebenarnya, aku sudah ingin pensiun satu tahun yang lalu. Tetapi, melihat anakku yang belum siap. Membuatku tak tega menyerahkan kepemimpinan ini. Jadi, maafkan aku. Jika aku tidak bisa menyumbangkan isi otakku. Aku sudah terlalu tua untuk memikirkan banyak hal" Lagi, Piton berucap dengan nada pasrah
"Tidak apa-apa pak tua. Aku mengerti. Setidaknya, anakmu yang belum siap itu sudah mampu mempertahankan keamanan kalian. Tinggal kau ajari saja bagaimana caranya menjadi seperti dirimu. Bahkan kalau perlu, ajari dia melebihi dirimu" Nasihat Dahyun walaupun dengan nada mengejek. Dahyun memang selalu bertengkar dengan Piton. Menurutnya, melihat Piton marah. Itu adalah suatu kesenangan.
Piton sebenarnya ingin marah mendengar kalimat ejekkan Dahyun. Namun tenaganya sudah habis setelah memarahi seluruh anak buahnya yang teledor saat penyerangan virus.
Piton kembali menghela napas panjang, mencoba memahami perkataan Dahyun yang menurutnya ada benarnya juga. Anaknya tak akan bisa jika tidak belajar. Jadi, setelah pulang dari rapat ini. Piton akan mengajari anaknya tentang bagaimana menjadi seorang Leader hebat seperti... Leader Eagle.
Yeah... Walaupun Piton sangat membenci sifat Dahyun yang menyebalkan. Tetapi, Piton sangat mengagumi cara pikir dan kepemimpinan Dahyun. Buktinya, diantara ke empat Leader. Bisa dikata Dahyun lah yang berada di tingkat pertama.
"Terima kasih atas kalimat ejekkanmu itu anak baru. Semoga anakku bisa melampauiku kalau perlu melampauimu juga" Kekeh Piton
Dahyun memasang raut sombongnya "Aku akan berlutut di hadapanmu jika memang anakmu itu mampu melampauiku dalam segala hal" Katanya dengan nada penuh tantangan
Piton terkekeh geli "Yeah... Semoga saja. Aku benar-benar ingin melihatmu berlutut di hadapanku yang tua ini. Agar kau tau bagaimana caranya menghargai orang yang lebih tua darimu" Katanya pernuh sarkas
"Eagle, bagaimana dengan hasil pelacakanmu?" Dragon segera bertanya agar perdebatan kedua pria didepannya cepat berhenti. Kalau tidak, maka ruangan ini akan jadi bulan-bulanan peluru.
Dahyun menoleh memberi kode kepada Chaeyoung. Chaeyoung mengangguk kemudian menyalakan Laptopnya. Mencari file rahasia kemudian memutar layar ke hadapan ketiga Leader.

KAMU SEDANG MEMBACA
Depend On You
RomanceMAFIA "Aku tidak akan pernah menikah" Itu adalah prinsip yang dipegang kuat oleh Kim Dahyun Leader Mafia Wilayah Selatan Amerika Serikat. Namun, karena kejadian malam itu membuat Dahyun harus bertanggung jawab atas kehamilan seorang model yang berna...