Part 11

1.6K 182 68
                                    

GRYFFIN ft IVY ADARA - BYE BYE

💚

Senin malam pukul 21.00

Sana mendudukkan bokongnya dibibir ranjang setelah makan malam dan berbincang bersama dengan seluruh anggota keluarga Kim's, tak terkecuali Dahyun.

Kakinya terlihat bengkak karena sudah memasuki minggu terakhir dimana sebentar lagi Sana akan melahirkan putra pertamanya.

"Apa Nona sudah siap untuk melahirkan?" Tanya Maid Alea sambil memijit pergelangan kaki Sana yang membengkak

Sana mengangguk "Sudah. Siap tidak siap, aku memang harus siap. Apakah melahirkan itu sangat sakit?"

"Saya tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, Nona. Tetapi, sakitnya memang sangatlah luar biasa. Tapi, Nona tenang saja. Rasa sakit yang Nona rasakan akan terbayar, jika sudah melihat Baby nanti" Maid Alea menyudahi pijitannya kemudian menyelimuti tubuh Sana

Sana pun mengucapkan kata terima kasih. Maid Alea mengangguk kemudian pamit keluar.

Tidak lama kemudian, Dahyun masuk dengan wajah datar. Setelah insiden perkelahiannya dengan Tzuyu, Dahyun mulai mendiami seluruh penghuni Mansion terutama Ayahnya. Bahkan Dahyun hanya pulang ke Mansion untuk menumpang tidur. Keesokan harinya pergi lagi entah kemana.

Sana masih marah kepada Dahyun, begitupun sebaliknya. Dahyun enggan memulai obrolan karena masih marah dengan tindakan Tzuyu yang semena-menanya mengelus perut Sana.

Dahyun sebenarnya tidak marah jika Tzuyu menyentuh Sana. Dahyun hanya tidak suka melihat Tzuyu mengelus perut Sana. Karena itu sama saja menyentuh anaknya. Anaknya adalah miliknya. Tidak ada yang boleh menyentuh anaknya selain Dahyun sendiri.

Sana memiringkan tubuhnya ke kanan saat Dahyun merebahkan tubuhnya disebelah sisi kiri ranjang. Dahyun menoleh sekilas menatap datar punggung Sana.

"Ck, dasar wanita keras kepala. Kau kira hanya kau saja yang bisa cuek. Cih! Jangan sebut namaku jika kau butuh bantuanku"

Dahyun memejamkan matanya. Setengah jam kemudian. Dahyun merasa ada tangan yang memeluk erat tubuh kekarnya serta ada hembusan napas yang menerpa dada bidangnya. Pria itu hanya membuka sekilas sebelah matanya, melihat si pelaku yang ternyata adalah Sana.

Subuh Pukul 04.12

Sana terbangun, merasa sudah diambang batas ingin cepat-cepat pergi ke kamar mandi. Dengan susah payah membalikkan badannya, menurunkan kedua kakinya, bertumpu dimeja nakas berusaha berdiri. Dengan langkah pelan, Sana akhirnya sampai dan langsung mengeluarkan air seninya.

"ARGHHH!!!" Sana terpekik, meringis mengelus perutnya yang terasa amat sangat sakit. Tubuhnya mulai meluruh jatuh ke lantai.

"Da-dahyunnn...!" Panggilnya lirih. Airmatanya pun menetes. Sana mencoba bertumpu di dinding berniat untuk berdiri. Namun rasa sakit kembali menerpa perut buncitnya.

"DAHYUN!!!" Teriaknya keras. Suaranya menggema disetiap sudut kamar.

Dahyun tersentak langsung bangun mendudukkan tubuhnya. Detak jantungnya memburu karena kaget mendengar suara Sana. Dahyun bergegas turun dari ranjang dan berlari menuju ke arah asal suara Sana, di kamar mandi.

"SANA!!!" Teriaknya panik melihat Sana sedang kesakitan diatas lantai dengan air ketuban yang merembes keluar melewati paha seksi wanita itu

Dengan perasaan yang sangat khawatir, Dahyun segera menggendong Sana ala brydal style keluar dari kamar masuk ke dalam lift dengan kaki menekan tombol lantai 1.

Depend On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang