Part 17

22 6 0
                                    

Happy Reading!

Taman sekolah banyak ditumbuhi dengan pepohonan yang rindang. Membuat suasana di taman menjadi sejuk, ada bangku yang sengaja disediakan oleh sekolah agar siswanya bisa menikmati suasana taman ini, baik itu untuk belajar, menenangkan diri, dan lain sebagainya.

Grace menarik tangan Sam ke taman sekolah yang berada persis di belakang RHS. Walaupun tadi sempat ada perdebatan sedikit di kelas antara Sam dengan Grace. Namun, akhirnya Grace memilih menarik Sam ke taman untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Ngapain lo bawa gue ke sini? Gue kan udah bilang, lo harus jauhin gue, Grace!"

Grace akhirnya melepaskan tangan Sam ketika mereka sudah merada di taman sekolah.

"Sam, aku harus nanya berapa kali sih, kenapa aku harus jauhin kamu? Aku ada salah?"

Sam memperhatikan sekeliling, tidak ada orang. Sama sekali tidak ada, hanya Grace dan Sam saja yang ada di sini.

"Nanti lo bakal tau jawabannya."

"Tapi kapan? Aku gak mau ngejauhin kamu ataupun dijauhin sama kamu Sam. Kamu sahabat aku," kata Grace sambil menatap Sam. Tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Sahabat?"

"Iya, Sam. Kamu sahabat aku. Aku gak mau kehilangan sahabat aku di sini. Apalagi kita sekelas, sebangku pula. Ayolah Sam," Grace memohon. Hanya terhitung oleh jari ketika Grace memohon pada seseorang. Dan Grace melakukan ini hanya karena dia tidak ingin kehilangan Sam. Ya, Grace nyaman dengan Sam. Namun, tidak dalam artian suka.

"Bagus kalo lo cuman anggap gue sahabat, dan karena gue sahabat lo, lo gak akan nolak permintaan sahabat lo ini kan?"

"Sam, aku cuman butuh penjelasan, gak lebih."

"Lo harus jauhin gue."

"Sam—"

"Gue bilang, lo harus jauhin gue!" kata Sam agak berteriak. Ia bingung harus bagaimana agar Grace mengerti.

"Tapi—"

Suara langkah lari terdengar kencang,  semakin kencang sampai terlihat siapa orang yang ada di balik suara langkah tersebut.
"Bangs*t!"

***

KASEP sedang ada di kantin. Bercanda ria yang membuat kaum hawa menggila karena tingkah mereka. Meskipun Elang hanya merespon dengan senyuman tipis, namun ia mengakui memang sangat menyukai sahabatnya. Dalam artian, Elang tidak salah memilih sahabat. Ia harap begitu.

"Lang, lo cari siapa sih? Dari tadi celingak-celinguk. Liat sana sini," kata Andre yang melihat gelagat Elang sedikit aneh.

"Iya, Lang. Lo nyari siapa?" tanya Pandu juga, iapun ikut memperhatikan sekeliling, berharap menemukan apa yang membuat Elang bertingkah seperti ini.

"Ah lo pada gak peka jadi cowok. Jelas dong Elang nyari Grace, soalnya dia belom keliatan di kantin dari tadi." Terang Steven, "Gue bener kan?"

"Bener, Lang?" tanya Kevin memastikan dengan wajah penasaran. Elang hanya melihat keempat sahabatnya satu persatu, lalu mengangkat kedua bahunya dan berdiri dari kursi.

"Eh mau ke mana?" Elang hanya diam, namun ia lanjut membawa kedua kakinya menjauh dari mereka.

"Woi! Mau ke mana lo?" teriak Steven pada Elang yang sudah 5 meter jaraknya dari mereka.

GracElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang