Happy Reading!
Malam hari yang gelap. Jalanan yang sepi akan kendaraan membuat mobil Elang melaju dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan yang sunyi, begitupula dengan suasana hatinya.
Elang memelankan laju mobilnya, terlihat ada sekelompok orang menaiki motor, ada lebih dari 7 orang. Mereka bergerak cepat dan beberapa mendahului mobil Elang. Elang tau, siapa mereka. Terlihat dari jaket hitam yang mereka kenakan bertuliskan NAGA.
Dua motor yang mendahului Elang berhenti yang membuat Elang terpaksa harus ikut berhenti juga. Mereka menahan Elang, turun dari motor mereka dan menghampiri mobil Elang.
"Keluar lo!" teriak salah satu cowok yang masih memakai helmnya.
Tanpa rasa takut sedikitpun, Elang keluar dari mobilnya, berjalan mendekat kearah sumber suara.
"Ngapain halangin jalan gue?" tanya Elang sinis.
"Gue mau buat perhitungan sama lo," kata cowok itu lagi, sedangkan cowok lainnya yang terlihat seperti anak buah cowok yang sedang menantangi Elang hanya menjaga-jaga agar Elang tidak kabur.
Tanpa perlu mereka jagapun, Elang tidak akan kabur. Apalagi hanya berurusan dengan Regan, cowok yang menjadi musuhnya di arena balap, lebih tepatnya musuh yang selalu kalah jika bertanding dengan Elang.
"Lo udah bikin gue malu, dan gue akan ngabisin lo sekarang juga," kata Regan dengan suara keras. "Serang!" perintah Regan yang membuat anak buahnya langsung mengahajr Elang.
Bukan Elang namanya jika langsung kalah, Elang menangkis dan meninju satu-persatu dari mereka. Beberapa dari mereka sudah terkapar dan jatuh dengan wajah yang babak belur. Elang masih bisa menahan mereka, tersisa 3 orang lagi. 2 orang itu langsung memegang Elang dan menahannya, Elang berontak. Namun, satu orang lagi memukul perutnya dengan helm yang dipegangnya.
Bugh!
Elang merasakan perutnya sakit, ia masih bisa tahan jika hanya tangan seseorang yang memukulnya. Namun, dengan memakai benda keras, seperti helm tadi membuat Elang tak bisa berkutik dan langsung tertunduk. Ada sesuatu yang salah.
Regan maju, dan mengambil alih helm yang tadi dipakai untuk memukul Elang tadi.
"Gue mau lo mati, Lang. Kalo lo mati, gue akan jadi raja balapan lagi dan lo akan tenang di alam sana." Kata Regan sambil mengangkat helm itu.
Brak!
Tidak, itu bukan suara helm yang tadi terdengar untuk memukul Elang. Tetapi, ini suara helm yang terjatuh ke aspal.
"Lepasin Elang!"
***
"Kak, rumah kak Elang di mana?" tanya Grace yang sedang duduk di pinggir kursi kemudi Argan.
"Gak jauh, bentar lagi sampe." Jawab Argan.
"Eh Kak Argan, itu bukannya kak Elang yah? Kok kayak dikeroyok gitu sih," kata Grace sedikit panik ketika melihat mobil Elang yang terhenti di tengah jalan dengan Elang yang ditahan oleh dua orang cowok memakai jaket hitam.
"Lo tunggu sini Grace, gue turun dulu." Argan berkata sambil turun dari mobilnya.
"Tapi kak..." belum sempat Grace melanjutkan perkataannya, Argan sudah terlebih dahulu keluar dari mobil
Bugh!
Argan menendang punggung Regan yang membuat Regan dan helm yang dipengang nya tadi terjatuh ke aspal.

KAMU SEDANG MEMBACA
GracElang
Ficção AdolescenteElang Axelle Arion. Nama dari ketua geng yang paling populer di Razilee High School. KASEP, nama geng nya. Elang adalah ketua geng sekaligus ketua kompotan dalam segala kerusuhan. Apapun yang berkaitan dengan Elang termasuk sahabat dan orang-orang t...