GracElang

Part 18

Happy Reading!

Semenjak kejadian Elang mengatakan bahwa Grace adalah pacarnya di lapangan, semua siswi terang-terangan menatap Grace dengan tatapam benci. Mereka tidak segan-segan untuk sengaja menyenggol Grace yang membuat Grace sesekali meringis.

Grace berjalan di koridor sekolah, ia bisa melihat tatapan mereka. Dan akhirnya tatapan Grace berhenti pada Nesha dan dua temannya, terlihat Nesha yang menatap Grace penuh amarah.

"Ikut gue," kata Nesha dan menarik paksa Grace dibantu oleh kedua temannya. Grace berontak, namun ia tidak bisa apa-apa.

"Ngapain sih, lepasin aku!"

"Diem!"

Nesha membawa Grace ke gudang sekolah, Grace diikat di kursi agar ia tidak bisa kabur. Letak gudang yang cukup jauh dari keramaian membuat tempat ini sangat pas untuk melakukan sesuatu.

"Dari hari pertama gue udah ingetin lo," kata Nesha membuka suara. Ia mengelilingi kursi yang diduduki Grace sekarang.

"Ingetin apa sih kak?" tanya Grace heran, ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Nesha.

"Nina, jelasin." Nesha memerintahkan cewek yang ada di sebelahnya untuk memberitahukan apa yang terjadi.

"Jadi Grace," kata Nina dengan jeda saat berbicara. Ia mendekat dan mencengkal kedua pipi Grace dengan kencang.

"Lo udah diingetin bahwa lo jangan deket-deket sama Elang, masih ngeyel aja!" Nina melepaskan cengkalannya dengan kencang hingga mengaduh kesakitan.

"Urusannya sama kalian apa sih?" Grace dengan berani mengajukan pertanyaan itu. Tentu saja ia tidak takut dengan ancaman Nesha.

"Lo gak tau siapa gue?" emosi Nesha semakin kalut, rasanya ia ingin menjambak rambut Grace, namun ditahan oleh cewek satunya lagi. Mengingatkan bahwa mereka jangan gegabah.

Grace terlihat tersenyum sinis meremehkan, "Aku emang gak tau siapa kalian. Tapi emang kalian tau siapa aku?"

"Lo hanya murid baru biasa yang tiba-tiba dateng dengan gatelnya deketin Elang, lo juga deketin Argan. Jangan lupa juga Sam. Lo itu gak lebih dari seorang perempuan murahan yang gak tau malu."

"Oh gitu ya? Apa kabar dengan kak Nesha sendiri? Kayaknya waktu malam ada yang pulang dari club sama om om nih. Pake mobil warna item," kata Grace dengan nada meremehkan lagi, terlihat Nesha terkejut.

"Lo?!"

"Apa? Bener gak? Ups, aku salah ya. Maafin deh karena keceplosan bilang itu. Rahasia kan ya, hahah." Grace tertawa dengan puas melihat Nesha yang dibuat mati kutu. Sementara dua orang cewek yang bersama Nehsa menatap Nehsa dengan tatapan bertanya.

"Lo jangan fitnah gue!"

"Itu nyata, mau bukti?" tanya Grace lagi sambil terus menatap Nesha rendah.

Nehsa menghampiri Grace dan menampar pipi Grace dengan sangat keras. Grace meraskana pipinya panas seperti terbakar. Ia lalu tertawa lagi.

"Kok nampar? Takut ketauan rahasianya?" Grace beralih menatap kedua cewek yang sekarang hanya diam saja melihat Nesha yang sedang emosi. "Kalian gak tau sebenarnya kak Nesha? Kasian banget. Dianggap sahabat gak?"