HAPPY READING!
Grace mempercepat langkahnya, ia sedikit takut dengan Elang. Apalagi setelah kejadian tadi, tiba-tiba Elang menarik tangannya, membawa ke roftoop dan hanya bertanya soal Sam? Aneh banget kan?
Menuruni satu persatu anak tangga. Karena mungkin terlalu cepat, Grace tak bisa menjaga keseimbangannya dan akhirnya ia terpeleset.
Grace menutup matanya. Ia merasakan ada tangan yang mencengkal tangannya, menahannya agar Grace tidak terjatuh.
"Kak Axel?" tanya Grace sambil melihat Elang yang sedang memegang tangannya.
"Elang," korekasi Elang. Grace hanya tersenyum kecut, salahkah dirinya memanggil Axel?
"Oke kak Elang, bisa tolong lepasin tangan aku?" Grace berkata sambil menunjuk satu tangannya lagi ke arah tangan Elang yang memegang tangannya.
Tanpa aba-aba Elang langsung melepaskan cengakalan tangannya. Grace yang belum siap langsung terjatuh begitu saja. Untunglah tidak terlalu tinggi, hanya tersisa satu anak tangga lagi. Tapi, jangan ditanya sakit atau tidaknya.
"Auu," ringis Grace ketika dirinya terjatuh dan ia merasa kakinya terkilir. "Kok kak Axel lepasin aku sih? Kan jatoh jadinya. Sakit tau."
"Kan lo yang nyuruh," jawab Axel seadanya tanpa berniat membantu Grace untuk berdiri.
"Tapi gak gini caranya, kan jadi sakit," kata Grace sambil menahan rasa sakit di kakinya yang terkilir.
"Ribet lo," kata Elang sambil berjalan, melewati Grace secara perlahan.
"Ih merinding lagi kan," kata Grace yang melihat punggung Elang yang lama kelamaan menghilang. "Gimana cara jalannya coba, berdiri aja sakit."
Grace bingung ingin mencari bantuan ke siapa. Pasalnya daerah sekitar tangga roftoop jarang dikunjungi orang. Kalian mungkin sudah bisa menebak, karena ini adalah daerah kekuasaan KASEP.
Grace mengeluarkan benda pipih di saku bajunya, laku mengetikan sebuah angka.
"Halo?" tanya suara di sebrang sana. Grace menelpon Argan, dan berharap Argan bisa membantunya. Ralat, Argan harus membantunya.
"Kak Argan, tolongin Grace," kata Grace sambil berkata agak kencang.
"Eh-eh lo kenapa? Ko suara lo serak gitu kayak mau nangis. Hey kenapa Grace?" suara Argan terdengar panik di sana.
"Grace jatoh, kaki Grace terkilir kak. Gak bisa jalan, sakit," keluh Grace pada Argan sambil memegangi kakinya yang terasa nyut-nyutan.
"Lo di mana? Gue kesana sekarang,"
"Aku di tangga deket roftoop kak. Cepetan!"
Panggilan terputus, Grace menahan rasa sakit di kakinya. Seolah kakinya mati rasa, namun ketika digerakan terasa sakit.
Tak butuh waktu lama, suara hentakan sepatu terdengar. Argan berlari ke arah Grace yang masih terduduk di tempat yang sama.
"Lo kenapa bisa jatoh si?" tanya Argan cemas pada Grace.
"Tadi jatoh di tangga, kepeleset," jawab Grace, menatap Argan yang memasang wajah khawatir.
"Kok bisa jatoh?" tanya Argan lagi.
"Bisa nanti aja gak nanya nya? Sakit nih," kata Grace yang akhirnya menyadarkan Argan untuk membantunya.
Argan membangunkan Grace perlahan, lalu mendudukkan Grace di anak tangga. Argan lalu berjongkok membelakangi Grace.
"Cepet naik!" perintah Argan.
"Ngapain?"
"Gue mau gendong lo. Katanya gak bisa jalan, yaudah digendong. Cepet ah cerewet," kesal Argan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GracElang
Teen FictionElang Axelle Arion. Nama dari ketua geng yang paling populer di Razilee High School. KASEP, nama geng nya. Elang adalah ketua geng sekaligus ketua kompotan dalam segala kerusuhan. Apapun yang berkaitan dengan Elang termasuk sahabat dan orang-orang t...