Lampu gemerlap dan suara dentuman musik dari Shaun- Way Back Home menyambut New. New menyipitkan matanya untuk menyesuaikan diri dengan lampu warna warni yang menyorot matanya. Tubuh New reflek bergerak mengikuti alunan musik, padahal New belum berada di bagian tengah club. Inilah yang New sukai. Suasana malam yang mampu membuatnya melupakan banyak hal di pikirannya.
New melihat ke sekelilingnya, mencoba mencari seseorang yang ingin sekali ia hajar habis-habisan saat ini.
Ya, Bright. Ini adalah club favorit mereka. New dan Bright tak pernah ke club lain selain di tempat ini.
New sudah sangat hafal dimana Bright berada. Bright adalah gambaran dari psikopat wanita yang sesungguhnya. Sehari ia harus mengeluarkan susu full cream nya bersama wanita random yang New tak mengerti datang dari mana.
Hanya memikirkannya saja New sudah tidak sanggup. New menyukai club malam, tapi tidak dengan wanitanya.
New berjalan menyusuri keramaian orang- orang yang tengah asik menggoyangkan tubuh nya. Beberapa dari mereka menggoda New dan menawarkan beberapa minuman. Tapi jelas New tolak mentah-mentah. New memang suka ke club, tapi orang-orang seperti itu sangat New hindari. Biasanya New akan menyewa sebuah ruangan agar jauh dari orang-orang yang tak ia kenal.
New berjalan disebuah lorong yang mengarah ke sebuah ruangan-ruangan privat milik club ini.
Namun seorang laki-laki tiba-tiba menghampirinya. Pria itu terlihat lebih tua dari New tapi sepertinya masih dibangku kuliah. New menghentikan langkahnya karena pria tadi menutup akses jalan New.
"Mau kemana? Mau gue anter gak? Gue lagi Free." Pria itu mengangkat satu alisnya untuk menggoda New.
New menghela nafas malas. Ini bukan kali pertama ia digoda oleh seorang laki-laki. Kemana pun New pergi, pasti ada saja laki-laki genit yang menghampirinya. Mengajak kenalan, meminta nomor telfon, bahkan ada yang menawarinya satu dus kondom kalau New mau makan dengannya.
Apa wajah gue gay-able banget ya? Batin New.
"Sorry, gue yang lagi gak free. Gue udah di BO om-om. Jadi lo minggir sana." New hanya ingin bisa secepatnya pergi dari situasi ini. Tapi mana sangka itu membuat pria dihadapannya menyeringai, membuat New mengerutkan dahinya heran.
"kenapa lo senyum-senyum?" Tanya New dengan ketus.
"Lo sama gue aja, lo dibayar berapa? gue bisa kasih lebih."
Mampus, New termakan ucapannya sendiri. Ia tak pernah menghadapi seorang pria seperti ini sendiri. Biasanya Bright akan memaki pria itu lebih dulu atau menyebut dirinya sebagai pacar New. New oke saja selama itu membuat masalah cepat selesai.
Tapi kali ini New sendiri.
Anjj, ini cowok panglima perang atau tentara inggris sih? doyan banget main pedang. Batin New.
"Sorry ya, bukan masalah duitnya. Tapi tampang lo gak selevel sama gue. Mending lo minggir. Noh, di pinggir jalan sana banyak banci nungguin cowok lembek kayak lo."
New menatap dingin pria di depannya lalu berjalan dan menabrak lengan pria itu dengan sengaja.
Namun beberapa detik setelahnya New dibuat kaget karena pria tadi menarik lengan New dengan kasar dan melempar New ke tembok hingga kepala New terbentur dinding begitu keras.
"Aw—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Baby | PROSES REVISI
Fanfiction⚠️18⚠️21⚠️Boys Love⚠️ TAYNEW💙 ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️PROSES REVISI⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Tay Tawan Vihokratana : Gue doyan nya yang kenyal, bukan yang berkerut kayak lo! Newwie Titiphoom : Gue juga ogah sama sosis so nic*e! udah murah, kecil, mana bisa bikin puas!! Berawal...