New duduk dengan lemah di kursi penumpang, sedangkan Bright duduk di sebelah New untuk menyetir mobilnya. Bright tidak menanyakan apapun tentang kejadian tadi, ia sedang menunggu New yang bercerita lebih dahulu.
Bright melihat ke arah New sebentar, sebelum kembali fokus pada jalanan di depannya.
New terlihat sangat lemah, matanya melihat ke arah jendela mobil tapi sebenarnya pandangannya buram, pikirannya sedang melayang.
Ini pertama kalinya Bright melihat New seperti ini. Biasanya New adalah anak yang sangat ceria dan banyak bicara.
Karna tidak kuat menahan diri lagi, akhirnya Bright memecahkan keheningan.
"Sekarang lo mau kemana? pulang?" tanya Bright.
Walaupun Bright adalah salah satu spesies orang yang terlihat cuek, ketus dan memiliki tampang psiko, tapi itu hanya topeng. Bright adalah orang yang sangat peduli dan rela memberikan apapun untuk orang yang ia sayang. New tidak tau, apakah ia termasuk di dalam daftar kesayangan Bright. Tapi yang pasti, Bright selalu membantunya.
"ke rumah lo aja," jawab New dengan lemas tanpa melihat lawan bicaranya.
Bright dapat mengerti keadaan New. Ia hanya menghela nafas pelan, lalu lanjut melajukan mobilnya menyusuri jalanan kota yang sudah mulai sepi.
Sudah pukul 12 malam. Hanya sedikit orang yang masih sibuk di jam ini, sisa nya mungkin sudah terlelap.
Setelah selesai memarkirkan mobilnya, Bright menoleh ke arah New. Tapi kini yang Bright lihat adalah pemandangan seorang pria yang sedang tertidur pulas dengan kepala bersandar pada kaca jendela.
Rambut New benar-benar tak beraturan. Ada bekas air mata yang kini sudah mengering di wajah New. Kulit New sangat putih hingga mudah merah, dan sekarang ada beberapa warna merah pada tubuh new. Seperti bekas cengkraman atau sesuatu yang keras mungkin sempat menimpa tubuh New.
Bright mengusap keningnya bingung. Apa yang harus gue lakukan sekarang? batin Bright.
Bright sungguh tak tega jika harus membangunkan New sekarang, tapi ia lebih tak tega lagi jika melihat New tidur dengan tidak nyaman seperti ini.
"New..."
"New... Bangun kita udah sampai. Lanjutin tidur lo di dalem aja."
New menggeliat pelan, lalu perlahan membuka matanya. Tidur New tak begitu nyenyak sehingga dengan mudah ia bisa bangun.
"Oii, sorry gue ketiduran." New mengusap matanya pelan lalu melihat sekelilingnya.
"weh, lo ngajak gue kemana?" New menatap heran tempatnya berada saat ini. Ini seperti parkiran bawah tanah sebuah gedung.
Bright menatap New sebentar lalu mendekat ke arah New untuk membantu membuka sabuk pengaman.
"Tempat gue memproduksi susu full cream gue."
"ohh, jadi ini tempat ngewe lo." New mengangguk pelan, lalu membuka pintu mobilnya yang disusul oleh Bright.
"Lo disini aja dulu, kalo di rumah ada nyokap sama bokap entar lo ga enak," ucap Bright.
"Santai lah, asal gue gak di bobol aja entar sama lo," sindir New.
"Tenang, gue masih banyak stok cewek sexy yang belum gue bobol." Bright mengibaskan tangannya dengan wajah sombong seperti menolak New, yang dibalas senyuman kecil oleh New.
Mereka berjalan menuju pintu masuk dan menaiki lift ke lantai 3.
New langsung menghempaskan badannya ke kasur dan menghela nafas panjang saat sudah sampai di salah satu kamar di apartemen Bright dan di ikuti oleh Bright. Bright juga melemparkan tubuhnya di samping New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Baby | PROSES REVISI
Fanfiction⚠️18⚠️21⚠️Boys Love⚠️ TAYNEW💙 ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️PROSES REVISI⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Tay Tawan Vihokratana : Gue doyan nya yang kenyal, bukan yang berkerut kayak lo! Newwie Titiphoom : Gue juga ogah sama sosis so nic*e! udah murah, kecil, mana bisa bikin puas!! Berawal...