Tay menutup panggilan telfon dari New dengan kesal.
Kok dia bisa tau sih?!! batin Tay.
Tay berpikir, bagaimana ia akan bertemu dengan New besok? Ia sangat malu sekarang.
Tay melihat ke arah miliknya dibawah sana dan memukulnya pelan, "please jangan muntah lagi ya, apalagi karna New. Lo gak bisa masuk kemana pun, lo mau sama yang berkerut?!" ujar Tay sambil terus memukul-mukul adiknya dengan kesal.
Tay merasa sangat lelah hari ini. Mengurus New sejak kemarin sangat sangat melelahkan untuk Tay.
Tay merebahkan tubuhnya di sebuah kasur king size berwarna putih. Sudah sangat lama Tay tidak tidur di kamar ini. Ini adalah kamarnya di kediaman Vihokratana. Ya, Tay terjebak di rumah ini karena paksaan Irene. Irene takut Tay akan kabur dari pernikahannya besok.
Tay sebenarnya ingin sekali kabur, tapi ia tak ingin kehilangan gelar CEO tampan nya. Jadi, tak mungkin Tay akan kabur dari pernikahannya besok.
Tay menatap kesal langit-langit kamarnya. Tapi ia tiba-tiba kaget melihat sesuatu di pojok langit-langit kamarnya.
Tay langsung bangun dari tidur nya. Tay tahu ini ulah siapa.
Ikan pepes! Anaconda!
Tay berjalan menuju ruangan Suho dengan kesal.
Brakk.
Setelah pintu dibuka yang Tay temukan adalah Irene sedang bercumbu dengan Suho di lantai.
"Woy! nafsu boleh, tapi liat tempat dong. Kayak kucing aja main di lantai," sindir Tay. Ia sudah terlalu sering menangkap basah orang tuanya sedang bercumbu dan Tay juga sudah cukup dewasa untuk melihat hal-hal seperti itu.
"Woy, kalau dateng tuh ketok dulu pintunya" ujar Suho.
"Kamu mau nonton ya? Pasti mau liat kita biar besok kamu jago mainnya?" Tanya Irene sambil membenarkan baju tidurnya.
Disaat-saat seperti ini Irene masih sempat-sempatnya menggoda Tay. Tay memejamkan matanya dengan kesal untuk beberapa detik.
"Ma, Pa kalian ngapain masang CCTV di kamar aku?" tanya Tay dengan nada yang sedikit rendah karena menahan emosinya.
Irene tertawa mendengar pertanyaan Tay. "Oh, itu mama yang suruh, mama kan mau nobar kamu unboxing New."
"Mamaaa!!! Gak ada unboxing-unboxing sampai kapan pun! Jadi mama percuma masang itu," ucap Tay dengan kesal.
"Ihh, sekarang kamu ngomong gitu, siapa tahu nanti kamu khilaf." Irene menutup mulutnya dengan anggun seperti sedang menjahili Tay.
"Mama kamu bener Tay, itu kegiatan bersejarah yang harus di dokumentasikan loh." Kini Suho yang mulai menggoda Tay.
Sedangkan Tay kini wajah nya benar-benar memerah. Tay membayangkan dirinya....... meng-unboxing New!
sial. Batin Tay.
"Percuma, aku gak bakal tidur disini sama New," balas Tay dengan smirk nya.
"Terus mau tidur dimana? di hotel? di villa? atau di rumah kamu nih? biar bener mama pasang CCTV nya," goda Irene lagi.
"Mamaaaa!!!"
"Udah, kamu tidur aja sekarang, besok acara penting kamu gak boleh loyo. Kamu gak boleh lemah, papa gak mau kamu pakai tissue magic ya," perintah Suho dengan nada tegas khas dirinya.
Tay mendelik kesal namun berjalan pergi meninggalkan ruangan ayahnya.
Setelah sampai di kamarnya Tay duduk di pinggir kasurnya. Ia menutup matanya sebentar untuk meredakan emosi. Tapi tiba-tiba bayangan New yang perlahan membuka kancing kemejanya melintas dipikiran Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Baby | PROSES REVISI
Fanfiction⚠️18⚠️21⚠️Boys Love⚠️ TAYNEW💙 ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️PROSES REVISI⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Tay Tawan Vihokratana : Gue doyan nya yang kenyal, bukan yang berkerut kayak lo! Newwie Titiphoom : Gue juga ogah sama sosis so nic*e! udah murah, kecil, mana bisa bikin puas!! Berawal...