9. First

7.9K 715 85
                                    

Tay dan New tersenyum ke arah para tamu sambil memamerkan cincin pernikahan mereka. Para tamu bertepuk tangan dengan semangat terutama keluarga Tay serta New, Off dan Bright.

"Cium, cium, cium!!!" suara Off kini mendominasi teriakan para tamu. Tiba-tiba semua tamu terdiam, namun detik berikutnya para tamu pun ikut berteriak dengan keras, "Ciumm, cium!!"

"Tay, pasangannya di cium dong!" Teriak Irene dengan heboh.

"New, cium suaminya, kan udah sah!" teriak Wendy tak kalah keras.

Tay yang mendengar itu langsung menutup matanya dan menggertakkan giginya.

Ini semua gara-gara Off, awas lo. Batin Tay

"Cium Tay atau gue yang cium nih?!!!" teriak Bright.

New menoleh ke arah Bright, lalu memberikan tangan kanannya yang terkepal, menandakan Bright dalam bahaya.

"Cium sedetik aja gapapa New, nanti 3 jam nya di kamar ya, jangan lupa!" Teriak Chanyeol sambil melambaikan tangannya.

"Woy Tay, cium atau papa usir kamu dari kantor!!" kini giliran Suho yang berteriak dengan ancaman andalannya.

Sepertinya papa terlalu banyak bergaul dengan keluarga Thitiphoom, pikir Tay.

Tiba-tiba pinggang Tay seperti ada yang menyentuh dan membuat Tay menoleh. Pelakunya? Siapa lagi kalau bukan New.

"Om, cium gak?" tanya New dengan polos yang di balas delikan oleh Tay.

"Pakai nanya lagi, ya gak lah," tolak Tay mentah-mentah.

"Om gak mau ciuman nih?" tanya New lagi.

Tay menoleh New di sebelahnya dan menatapnya dengan tatapan kesal, "Gak!!"

"Yaudah kalau Om gak mau cium aku, biar aku yang cium Om." Belum saja Tay menjawab, New sudah mendaratkan ciumannya di bibir Tay.

Tay mendelik setelah merasakan bibir kenyal New menempel di bibirnya.

Darah Tay mulai mendesir, badannya panas. Ia belum pernah berciuman selama ini. Selama 30 tahun Tay hidup di dunia ini, ia hanya di sibukkan dengan buku-buku dan dokumen-dokumen demi mengejar impiannya masuk ke majalah Forbes.

Tay menatap New yang kini sedang menatapnya juga. Itu hanya sebuah ciuman biasa. Bibir mereka hanya menempel, tapi jantung Tay sudah berdetak tak karuan. Tay tak dapat mengedipkan matanya, ia hanya ingin melihat New sekarang. Mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.

Perlahan New menjauhkan bibirnya dari bibir Tay, mata mereka masih saling menatap satu sama lain. Tay masih menahan nafasnya karena syok.

Detik berikutnya New memberikan sebuah senyuman nakal ke arah Tay dan itu menyadarkan pikiran Tay.

Tay akhirnya menghembuskan nafasnya yang sejak tadi tertahan. Tay menatap bibir New. Bibir New terlihat berwarna pink alami membuat Tay merasa terpanggil untuk menciumnya lagi. Tay ingin mencium bibir kenyal itu lagi.

Tay menutup matanya dengan frustasi, kenapa ia merasa tak rela ciumannya berakhir begitu saja? Tak mungkin Tay menyukai ciuman itu bukan? Tay bertarung dengan dirinya sendiri. Tapi akhirnya Tay menyerah, ia akan buktikan bahwa ia tak menyukai New. Ia benar-benar tidak menyukai ciuman itu.

Tay membuka matanya, lalu tangan kanan nya menarik tengkuk leher New agar mendekat ke arahnya dan detik berikutnya Tay langsung mencium bibir New.

New pun sontak membelalak kaget. Ia pikir semuanya sudah berakhir dengan ciuman tadi.

Tay menatap New tajam, ia hanya ingin membuktikan bahwa ia tak menyukai ciuman New tadi. Harusnya sekarang ia tak merasakan apa-apa.

Tapi kali ini bukan lagi sebuah ciuman seperti tadi.

Mr. Baby | PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang